Hari ini (11/01/2021) adalah pertemuan kesembilan. Di pertemuan ini ada Pak Tasrifin yang hadir sebagai narasumber. Dia bercerita tentang kehidupan orang Bajau dan masalah yang dihadapi. Beberapa waktu lalu aku sempat tertarik dengan Suku Bajau, aku penasaran mengapa pemerintah berusaha untuk mendaratkan suku ini. Sehingga kelas hari ini menarik perhatian sejak sebelum dimulai.
Suku Bajau ini unik. Mereka adalah satu dari 5 suku laut di Indonesia dan hanya merekalah yang tinggal di atas laut. Sejak dulu kala Suku Bajau sudah berlayar lintas negara, karena mereka tidak mengenal wilayah. Baginya laut adalah detak jantung kehidupan dan tidak ada garis batas wilayah yang membatasi. Dahulu, suku Bajau hanay mengenal dua suku. Suku Sama (mereka sendiri) dan Suku Bagai (Orang di luar Bajau) Jadi tidak ada yang namanya Orang Indonesia, Orang Malaysia dan lainnya.
0 Comments
Pada pertemuan kedelapan (7 Januari 20201, kami kedatangan satu narasumber yang bercerita tentang Nelayan Tradisional di Indonesia, Kak Wiro namanya. Cerita Kak Wiro sangat menarik, ceritanya memberikan gambaran baagaimana kehidupan nelayan di seluruh Indonesia, khususnya nelayan tradisional. Selama ini aku tahu bahwa Indonesia sebagian besar wilayahnya laut tapi aku baru tahu bahwa 10% ikan di dunia asalnya dari Indonesia. Salah satu komoditi yang ikut serta adalah rumput laut. Aku tidak pernah mengira rumput laut dihitung sebagai komoditas perikanan, karena mereka sangat berbeda dengan ikan ataupun mahluk air lainnya.
Pada tanggal 4 Januari kemarin, kami bertemu lagi untuk pertama kalinya pada tahun ini. Pertemuan ini adalah pertemuan perdana untuk tahap kedua dari kelana maya.
Kalau di tahap kpertama kami belajar tentang riset, di tahap kedua kami lebih mendalami topik nelayan yang jadi bahan utama untuk penelitian Kelana Maya. Jadi kedepannya setiap pertemuan bakal diisi oleh tamu yang akan bercerita tentang maritim dari sisi mereka. Untuk kelas kali ini ada bintang tamu di akhir kegiatan, akan tetapi karena ini pertemuan pertama, kami membahas pengerjaan PR yang diberikan selama masa liburan. Setelah melakukan riset di internet, aku baru tahu bahwa Indonesia adalah produsen tuna terbesar di dunia. 16% dari keseluruhan tuna yang ada didunia berasal dari Indonesia atau sekitar 1,2 Juta Ton.
Walaupun begitu dari banyaknya tuna berkualitas yang dihasilkan, orang Indonesia hanya kebagian dalam jumlah kecil, itupun kelas 2, bukannya yang premium. Kebanyakan tuna premium diimpor baik dalam keaadan fresh ataupun beku. Bahkan tuna menjadi komoditas eskpor seafood kedua terbanyak di Indonesia setelah udang. Pembelinya mayoritas dari Jepang untuk yang kondisi fresh dan Amerika untuk yang kondisi frozen. Sementara kita dapat sisanya. Ada 4 pekerjaan rumah yang diberikan Jaladwara untuk mengisi liburan. 3 yang awal tidak menjadi masalah buatku karena hanya menonton dan merefleksikannya, tapi yang terakhir berbeda.
Tugasku yang satu ini adalah mengolah ikan laut untuk makanan keluarga. Ini merupakan tantangan yang cukup sulit buatku, karena bingung ini menggunakan ikan apa. Jenis ikan laut yang ada di tukang sayur memang beragam, tapi ikan laut yang kusukai bisa dihitung dengan jari. Salah satu kriteria utamaku adalah tidak ada duri. Duri menjadi perusak ketika aku makan ikan, karena harus repot-repot dan makan dengan hati-hati. Tugasku selama liburan salah satunya adalah menonton 3 kuliah umum terkait kemaritiman untuk mendapatkan gambaran lebih jelas. Apa yang bakal diriset kedepannya.
Dari 3 video youtube yang wajib untuk ditonton. Menurutku paling menarik adalah kuliah tentang Budaya Kemaritiman oleh Dedi S Adhuri. Banyak poin-poin penting yang menurutku bakal jadi dasar buatku meriset dan memandang masalah kemaritiman kedepannya. Kuliah ini juga membangkitkan ketertarikanku pada bidang kemaritiman. Video yang diberikan oleh kakak Jaladwara diberikan berurutan, aku menafsirkannya harus ditonton berurutan. Kalau menurutku harusnya video tentang budaya kemaritiman dahulu baru video tentang Bu Susi. Di pertemuan terakhir fase pertama, kami belajar tentang mempersiapkan riset. Setelah sebelumnya belajar bagian-bagian dari riset, sekarang kami fokus kepada riset secara keseluruhannya. Apa saja komponen didalamnya, pertanyaan risetnya, pendekatan penlitian, desain penelitian dan pengambilan datanya.
Hal terpenting dari kelas kemarin adalah menyiapkan pertanyaan risetnya. Setelahnya lebih mudah untuk menentukan turunannya. Walaupun kelihatannya mudah, menentukan topik yang menarik, tapi saat diberikan 10 menit oleh Om Yanuar untuk mencari tema aku sempat kesulitan untuk menemukan yang sesuai. Di pertemuan kelima kami belajar untuk mengolah data kuantitatif bersama Kak Shanty. Jadi jika sebelumnya belajar teori, sekarang kami mencoba langsung untuk mengolah data kuantitatif.
Sebenarnya yang kami pelajari hari ini cukup simpel. Mungkin karena jumlah entrinya juga hanya sedikit. Kami belajar mengolah data menggunakan google sheets. Satu hari sebelumnya kami diminta untuk mengisi survey kantung kresek, sekarang hasil survey tersebut kami utak-atik. Setelah sebelumnya belajar tentang data kuantitatif sekarang kami belajar tentang data kualitatif.
Riset dengan pendekatan kualitatif adalah sebuah upaya untuk menjelaskan fenomena yang terlihat. Penelitian kualitatif berguna jika subjek penelitian dianggap cukup kompleks dan butuh penjelasan yang lebih mendalam. Jika kuantitatif hanya bisa menampilkan data di permukaannya, dengan ini kita bisa tahu lebih dalam. Misalnya alasan orang tersebut memilih A bukannya B. Di pertemuan ketiga ini kami belajar bersama Om Yanuar spesifik tentang data kuantitatif.
Jadi data kuantitatif adalah data yang menunjukan hubungan antar variabel. Ada dua jenis data kuantitatif. Deskriptif dan Eksperimental. Penelitian deskriptif hanya untuk menjelas populasi di satu waktu, sementara eksperimental melihat di dua titik. Sebelum dan sesudah dilakukan treatment. Kalau yang bisa kusimpulkan dari kelas kemarin, data kuantitatif ini terstruktur dan harus disiapkan dengan baik. Karena salah satu tujuannya adalah bisa direplikasi. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|