Hari ini aku menemani ibu pergi ke pasar dalam rangka persiapan lebaran. Tahun ini lebaran dirayakan di rumah, jadi banyak yang harus disiapkan jauh-jauh hari. Tukang Sayur yang biasanya lewat di depan rumah sudah pulang kampung dari beberapa minggu yang lalu. Jadi tidak ada pilihan lain selain ke Pasar Simpang yang terletak di depan Stasiun Buaran.
Pasar yang kumuh dan bau busuk adalah hal yang pertama terlintas dalam pikiranku saat diajak ibu. Ternyata pasar yang aku datangi ini memang kumuh tetapi bau rempah-rempah yang dicampur oleh penjual di pasar membuatku lapar. Selama aku di sana tidak tercium sedikit pun bau busuk. Pasar yang ini berbeda dengan Pasar Rawamangun, karena di sini hanya ada 7 penjual sementara di Rawamangun banyak sekali yang berjualan. Walaupun kecil tetapi kita bisa menemukan banyak barang untuk keperluan sehari-sehari terutama bahan makanan. Datang di dekat lebaran membuatku menemui bungkus ketupat yang dijajakan di beberapa lapak. Ketujuh penjual yang ada di pasar berjualan barang yang berbeda-beda. Ada yang berjualan santan, daging, sayur, sosis, dan bumbu untuk makanan yang sudah diracik oleh si penjual. Salah satu ibu dari anak yang berkunjung ke GARASI berjualan di pasar juga. Di sana harga sayur ada di kisaran Rp. 3.000 sampai Rp. 30.000. Walapun yang dijual bermacam-macam di pasar semua penjual menggunakan timbangan yang sama. Timbangan ini memiliki 2 nampan besi, yang satu untuk barang yang kita beli dan satu lagi untuk besi yang dipakai sebagai penghitung berapa berat belanjaan kita, bentuk dari besi itu adalah balok, berat balok berbeda-beda ada yang 1/4 kilogram, 1/2 kilogram dan 1 kilogram. Hal yang paling aku kagumi dari penjual di pasar adalah mereka tidak memiliki daftar harga, semua barang yang tersedia di lapaknya dia hafal harganya. Pembeli di pasar tampaknya hanya ada satu yaitu ibu rumah tangga, aku tidak menemukan bapak-bapak yang berbelanja selama aku di pasar. Oh iya jika ingin pergi ke pasar jangan pergi setelah sholat dzuhur karena barang yang dijual biasanya sudah habis, bahkan terkadang lapak sudah tutup.
3 Comments
Hari ini aku mencari tahu tentang Channel History. Ternyata History itu milik perusahaan A+E. Di History aku suka menonton Pawn Stars, Counting cars, Storage wars Texas, Canada, New York, King of Restoration, The Pickers dan Stan's Lee Superhumans. Oleh ibu juga aku dibolehkan menonton ini karena menurut ibu ini channel history boleh buat semua umur. Dua hari yang lalu aku mencari senjata yang kata om Wira larasnya bisa belok 90 derajat. Ternyata memang ada namanya Cornershot. Senjata ini dibuat oleh Israel. Senjata ini bisa membuat kita lebih mudah memenbak jika sedang tembak-tembakan. Komandan Pasukan Katak Indonesia juga memakai senjata ini lho. Kemarin saat pulang dari Cirebon. Aku terkena macet, karena macet, aku jadi tertahan salam 10 jam. Di mobil sambil menunggu bosan kami mendengarkan lagu lewat bluetooth lalu dipindahkan ke radio Pioneer milik ayah. Radio Pioneer yang ayah punya bisa memutar video, bisa mendengarkan radio dan bluetooth lagu. Selain radio Pioneer ternyata juga membuat DJ. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|