“Cangkul,Cangkul,Cangkul yang dalam menanam jagung di kebun kita”lantun Pak Odom. “Tuk” tiba-tiba cangkul Pak Odom mengenai benda yang keras..
“Kok cangkulnya berbunyi” kata Pak Odom kebingungan, setelah di periksa, Pak Odom menemukan sebuah kotak berisi peta harta karun. Dibacanya judul peta harta karun dengan kecang sekali “Peta Harta Karun Pangeran Tampan”. Sementara itu Jaki anggota Tiga Berandal lewat dan mendengar suara Pak Odom. Timbulah niat jahat dari Jaki, Jaki berniat mencuri peta tersebut. Dengan membawa obat tidur Jaki membuat Pak Odom tertidur pulas, lalu dengan gampang Jaki mengambil peta tersebut. Jaki pun membawa peta tersebut ke markas Tiga Berandal. “Bos aku mengambil ini dari Pak Odom” kata Jaki. “Bagus, dengan begini kita juga bisa tampan” kata Tukul senang, “Iya bos, aku akhirnya bisa menjadi artis yang ada di Tv itu” tambah Kujo kegirangan. Perjalanan pun dimulai mereka bertiga harus melwati para perampok yang jumlahnya amat banyak, “Tring,Trang” suara pedang beradu, namun karena kalah jumlah, mereka tertangkap dan dirampok hingga tidak ada barang bawaan. Tapi mereka tetap melanjutkan karena membayangkan harta itu. Sedikit demi sedikit akhirnya mereka berhasil mengumpulkan perbekalan setelah itu mereka, harus melewati rawa yang konon belum ada orang yang bisa melewati. Mereka harus melewati hadangan sekelompok buaya muara yang terkenal ganas, lalu hadangan dari suku lokal dan yang paling parah di kepung sekelompok kodok beracun. Namun mereka tetap bertahan demi hata karun itu. Akhirnya mereka berhasil sampai di tempat bertanda harta karun. Dengan cepat mereka menggali tanah itu tapi tidak menemukan harta karun, yang mereka temukan malah kertas bertuliskan petunjuk ke tempat harta karun. Mereka mengikuti petunjuk itu “90 puluh langkah ke kanan dua langkah ke depan lalu jalan 10.000 langkah ke kiri”. Setelah penantian panjang akhirnya mereka menggali dan menemukan sebuah kotak. Isi kotak tersebut adalah kertas, mereka tidak kecewa karena mengira itu petunjuk, ternyata isi kertas itu bertuliskan “Ingin tampan banyak-banyaklah berdoa.” Tukul pun kesal dan mengejar Jaki si pembawa masalah. “Ampun bos” kata Jaki, sambil berlari menangkis barang yang dilemparkan ke dia.
0 Comments
Aku mengirimkan tulisan untuk ikut Lomba Menulis untuk Anak 2013 yang diadakan Komunitas 1001 Buku. Tema tulisannya sudah ditentukan yaitu kepahlawanan karena lomba diadakan dalam rangka menyambut Hari Pahlawan. Alhamdulillah saat diumumkan ternyata tulisanku mendapat juara ketiga untuk kategori SD. Silakan membaca cerita lengkapku. Keesokan paginya Adit kaget karena dibangunkan oleh sipir penjara. Kata Sipir Adit harus bersiap-siap untuk duel melawan Raja Ludo Lapart. Adit pun bersiap-siap. Adit pun diantarkan ke arena duel.
Oleh raja Adit di perbolehkan memilih senjata. Tetapi senjatanya hanya Pedang yang sudah karatan, Beliung tua, dan Kapak dengan pegangan yang sudah setengah retak. Adit akhirnya memilih pedang. Duel pun berlangsung dengan seru, Raja Ludo ternyata adalah penyihir hebat dan mempunyai tongkat." Ahsiculmun Stersimon" jurus dari Ludo yang mengeluarkan satu pasukan monster, Adit dengan susah payah berhasil melawan satu persatu, tapi Ludo sudah menyiapkan kejutan lain tiba-tiba dia mengeluarkan mantra berbunyi "Nahsita Tarsigeber". Dengan tiba-tiba terjadi gempa di tempat Adit berdiri. Adit terjatuh, tapi untungnya semua monster telah berhasil terbunuh. Adit pun mencoba mengeluarkan tokohnya hasilnya sangat membantu karena berhasil melawan pasukan Ludo. Secara sengaja Ludo dari belakang mengincar tangan si Adit, tapi Adit berbalik dan secara spontan melempar batu yang ada di dekatnya. Batu itu tepat mengenai ibu jari Ludo dan Ludo melepas tongkatnya. Adit langsung mengambilnya dan mencoba membuat mantra ngasal, "Dosilu Lahsikarbasiter" tiba-tiba tempat Ludo berdiri terbakar. Keluar api banyak sekali, Ludo berhasil memadamkannya tapi belum berhasil mengambil tongkatnya. Akhirnya Ludo menggunakan kekuatan pikirannya dan berhasil, tongkat itu terbang ke Ludo. Ludo dengan cepat mengarahkan jurus paling maut ke Adit. " Apisi Sansibisihasipeng" ucap Ludo, tapi Adit tidak kalah sigap dengan seluruh kekuatannya Adit pakai pedangnya sebagai pemantul, Ludo pun merasa menang dan menyombong bahwa Adit tidak bisa apa-apa. Ternyata Adit berhasil menahan walau sampai terlempar hingga tiga meter dan pedangnya hancur berantakan, Ludo yang sudah senang tidak waspada dan serangannya kembali ke dia. dengan seketika Ludo meninggal di tempat. Masyarakat pun gembira karena berhasil mengalahkan Ludo. Oleh masyarakat Adit di angkat menjadi raja, tetapi Adit menolak karena ingin pulang. Adit menyerahkan jabatannya ke panglima berkuda. Ternyata cara keluar dari situ adalah mengucapkan "Arsikesilu" tiga kali. setelah Adit keluar, Adit berjanji tidak akan bermain game terus-terusan. (Tamat) Sekarang Adit dan pasukannya sedang menginap di Gua Gobber. Sementara itu di istana, Raja Ludo Lapart terlihat senang karena Adit belum kembali. Raja Ludo kira Adit sudah mati di lahap Gobber, tetapi Raja Ludo tidak tahu bahwa Adit tidak mati. Keesokan harinya Adit meminta panglima berkuda mengajarkan cara mengeluarkan tokoh seperti kemarin. Adit pun di beri tahu caranya. "Pusatkan pikiran, lalu keluarkanlah" kata panglima berkuda, Adit pun mengikuti petunjuk panglima berkuda. lama-kelaman adit berhasil mengeluarkannya. Tokoh Adit adalah spinosaurus.
Setelah berkemas-kemas, Adit dan rombongannya pun pulang kembali. Ke istana Ludo Lapart. Di jalan Adit tidak tidak ada satu pun yang menghalangi rombongan Adit. Sesampainya di istana semua orang menyambut Adit dengan gembira, kecuali Raja Ludo Lapart. Dia memerintahkan pasukannya untuk menyerang rombongan Adit. komandan pasukan pun bingung melihat Raja Ludo. Rombongan Adit yang tidak bersiap perang tiba-tiba di serang dengan pasukan yang lumayan banyak. Perang tak bisa di hindarkan, pasukan Adit pun tidak siap dan dengan mudah ditaklukan musuh. Adit di penjara dan tidak di beri tahu apa kesalahannya. Di luar istana rakyat Ludo Lapart mengadakan demo besar-besaran, menuntut Adit dibebaskan. Awalnya Raja Ludo tidak memerdulikan, lama-lama raja pun tak tahan dan berpidato di balkon istana. bunyi pidato itu adalah "Dengan ini saya Ludo Lapart akan mengadakn duel sampai satu pihak ada yang terbunuh. Tempat duel adalah di lapangan olahraga kota Metrocity, pada jam 07.00 hingga selesai. Duel ini boleh di tonton masyarakat. sekian dan terima kasih" |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|