Allah memberikan jalan sendiri untuk mendekat kita dengannya. Bagiku caranya adalah dengan pulang dari pulau menggunakan kapal kayu. Jadwal kepulangan kami dari pulau adalah jumat pagi. Tidak ada kapal sanus hari ini, karena mereka istirahat. Pilihannya pulang hari minggu dengan sanus, atau hari ini dengan kapal kayu. Anak eksplorasi tentunya butuh tantangan (dan sudah kangen rumah) sehingga semua memilih pulang naik kapal kayu. Toh bakal seburuk apa sih naik kapal kayu? Malah lebih asik kali, lebih gils… ©Kay 2018
0 Comments
Gigitan-gigitan dari nyamuk membangunkanku dari tidur yang nyenyak. Tidak ada Syauqi, adem, dan ramai. “eh yang lain dah ngilang” begitu melihat ke sekitar. Sisa Kak Ali dan anak-anak perempuan. Emang keren Kak Ali bisa ga tidur semalaman, kalau aku sih dijamin, gagal.
Setelah kemarin gagal berenang, hari ini kami seharian berenang di laguna belakang tenda. Oh iya aku lupa cerita, di belakang tenda terdapat pantai pasir putih dengan laguna yang sangat tenang. Berasa kayak baca Malory Tower yang mereka juga punya kolam air asin sendiri. Berenang Vibes memang sangatlah bagus untuk kelompokku. Ini kayak power up 2x lebih cepat. Ketika langit masih gelap saja Ali sudah mulai memasak makan pagi kami yaitu Cumi Asin dan nasi. Yang tidak masak sudah mulai mengerjakan jurnal. Dua hari sudah aku dan teman-teman beraktivitas di Pulau Untung Jawa dan Rambut. Hari ini kami pindah ke Pulau Pramuka dan Karya.
Berbeda dengan pulau Untung Jawa. Saat di Pulau Karya kami tidur di tenda, di bibir pantai. Aku senang sekaligus sedih. Karena di tenda biasanya lebih asik, tapi gak ada AC wkwkwk. Kami bertolak dari Pulau Rambut pukul 14.00. Besok kami sudah harus pindah ke Pulau Pramuka, sehingga hari ini pulang lebih cepat untuk eksplor P Untung Jawa. Aku tertarik untuk mengeksplor sampah. Karena saat di Pulau Rambut ada pemulung yang tinggal di Pulau Untung Jawa.
Aku ingin tahu berapa banyak sampah yang didapat, berapa harganya dijadikan apa dan banyak lagi. Sayang sekali sudah satu pulau ku kelilingi bersama Kak Opal tidak ada orang yang bisa ditanya-tanya terkait sampah. Pulau Untung Jawa memang kecil, tapi ada 5 pantai yang bisa dikunjungi. Pantai Amiterdam, Pantai Sakura, Pantai…, Pantai… dan Pantai … . Jangan bayangkan ini seperti Pantai Ancol atau Pantai Pulau Pari. Di sini pantai-pantai yang disebut pasirnya tidak landai, dan dibeton, sehingga kurang asik jika ingin main-main ke laut. Aku terbangun pukul 03.45, bukan alarm tapi nyamuk yang membuatku bangun pagi-pagi buta begini. Jadwal kami seharian beraktivitas di Pulau Rambut. Kami harus sudah berangkat pukul 06.00!
Ada kejadian unik saat kami sarapan, yang membuatku tersadar pentingnya botol minum berkualitas dan berkelas.*Botol plastik hijau, mirip tupperware* milik Fakhri menciut jadi sekecil gulungan tisu, akibat diisi teh panas. Botolnya ASLI, mengkerut. Ini merupakan pertama kalinya melihat botol mengkerut. Biasanya kalau diperingatkan aku iyaiya aja, tanpa percaya. Tapi ternyata ini nyata bukan hanya di film.
Matahari saja belum terlihat, tapi aku dan ibu sudah berangkat menuju Pelabuhan Sunda Kelapa. Ngantukkk paraaaa tapi telat sedikit saja, lengangnya stasiun Buaran bakal terisi orang pergi kerja dan tak mungkin aku bisa masuk dengan tas carrier sebesar kulkas… Hari ini menjadi hari keberangkatan kami ke Pulau Seribu untuk eksplorasi 2018. Memang tahun lalu kami juga pergi ke pulau, jadi mirip-mirip. Ini adalah keputusan final setelah dua kali berganti tempat. Pertama Ujung Kulon dan yang kedua Gunung Halimun. Tidak ada output yang dikejar. Yang bakal jadi hasil akhir adalah jurnal perjalanan milik kami dan buku cerita perjalanan yang disusun oleh Kak Opal, Calon eksplorer baru… Untuk ketiga kalinya kami melakukan pengamatan di hutan IPB. Semua anak laki-laki dengan dengan ogah beranjak dari sleeping bag dan pergi ke parkiran. “AYO SEMUA SEMANGAT” teriak Kak Dinda ke anak-anak yang masih lemas. Kami langsung bergegas ke atas untuk melakukan icebreaking. BUNUH PRESIDEN!
|
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|