Tentu masih teringat di kepalaku beberapa tahun lalu, ketika Jabodetabek terkena pemadaman total untuk seluruh bagiannya akibat pembangkit listrik yang selama ini mensupply sebagian besar konsumsi listrik Jabodetabek mengalami masalah. Awalnya dari berita yang bereda pembangkit listrik tersebut terkena gempa dan harus diperbaiki akan tetapi belakangan berita tersebut dilarat karena sebenarnya itu terjadi karena adanya gangguan transmisi di Ungaran dan Pemalang.
Pemadaman hanya berlangsung selama sehari, akan tetapi kejadian tersebut sudah mirip dengan bencana nasional. Hampir seluruh jabodetabek lumpuh, seluruh rumah gelap gulita. Handphone juga tidak bisa dicharge karena mati listrik tersebut. Aku sendiri waktu itu terpaksa pergi ke mall malam-malam dengan baju tidur bersama beberapa temanku untuk mencharge hp dan melihat cahaya untuk sesaat.
0 Comments
Bedasarkan hasil riset kesehatan dasar 2018, 26.9% remaja usia 16-18 di Indonesia mengalami kekurangan zat gizi (Kemkes, 2020). Sementara pada usia balita 27.6% mengalami kekurangan gizi dan stunting (SSGBI, 2019). Ikan dapat menjadi salah satu solusi untuk kebutuhan gizi Indonesia, karena mengandung protein, karbohidrat, vitamin, mineral, asam amino, asam lemak omega 3, 6, 9 yang baik manfaatnya untuk otak dan tubuh manusia. Bahkan kandungan asam amino dan omega 3 yang dimiliki jauh lebih baik dibandingkan bahan pangan sumber protein lainnya (Kemenkes, 2016) Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan total luas wilayah laut sebesar 3.25 juta km dan 2.55 juta km merupakan Zona ekonomi ekslusif (ZEE). Wilayah perairan yang begitu luas membuat Indonesia memiliki sumber daya ikan laut yang berlimpah. Menjadikan Indonesia produsen ikan terbesar kedua di dunia setelah Cina (Katadata, 2016) Jika dilihat dari segi konsumsi, saat ini Indonesia bukanlah yang terdepan bahkan di Asia Tenggara. Data konsumsi nasional tahun 2010-2019 (gambar 1) menunjukan adanya peningkatan lebih dari 5% setiap tahunnya. Pada 2019, konsumsi Indonesia mencapai angka 55.95kg/kapita/tahun. Namun jika dilihat secara lebih mendetail, tingkat konsumsi antar pulau tidaklah sama. Pulau Jawa menjadi pulau dengan rata-rata konsumsi terendah. Data nasional menunjukan tingkat konsumsi di Jawa berada pada angka 40,34 kg/kapita/tahun. Pada tingkat anak muda dan remaja pun ikan bukanlah pilihan pertama sebagai protein yang dikonsumsi sehari-hari. Anak muda cenderung memilih unggas sebagai protein yang dikonsumsi. Ini menimbulkan pertanyaan pada benak kami kenapa ikan kalah populer dengan protein lain.
Untuk itu kami, menginisiasi riset pola konsumsi ikan laut pada anak muda dan remaja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih jauh bagaimana pola konsumsi dan persepsi mereka terhadap ikan sebagai protein yang dikonsumsi sehari-hari. Setelah melakukan riset di internet, aku baru tahu bahwa Indonesia adalah produsen tuna terbesar di dunia. 16% dari keseluruhan tuna yang ada didunia berasal dari Indonesia atau sekitar 1,2 Juta Ton.
Walaupun begitu dari banyaknya tuna berkualitas yang dihasilkan, orang Indonesia hanya kebagian dalam jumlah kecil, itupun kelas 2, bukannya yang premium. Kebanyakan tuna premium diimpor baik dalam keaadan fresh ataupun beku. Bahkan tuna menjadi komoditas eskpor seafood kedua terbanyak di Indonesia setelah udang. Pembelinya mayoritas dari Jepang untuk yang kondisi fresh dan Amerika untuk yang kondisi frozen. Sementara kita dapat sisanya. Tiga anak kecil Puisi ini kalau menurutku masuk puisi sosial dan kemanusiaan. Kalau yang aku tangkap ini bercerita tentang perasaan sedih terhadap korban yang terbunuh saat berdemo.
tanah mestinya di bagi-bagi Puisi ini menurutku bertema tentang kemanusiaan, keadilan serta kesejahteraan. Melalui puisi ini aku menangkap Wiji Thukul ingin mengungkapkan keresahan serta perasaan sedihnya dengan kondisi yang terjadi saat itu. Mungkin ia ingin menyampaikan ke pemimpin atau orang yang dapat membuat perubahan agar muncul keadilan untuk semua orang, tidak hanya sebagian.
Pramuka Oase adalah bagian dari Klub Oase. Selama beberapa tahun kebelakangan pramuka menjadi satu-satunya kegiatan di Oase. Acara ini dilakukan setiap rabu pertama dan ketiga di Rumah Inspirasi. Ibu menjadi salah satu kakak pembina pramuka pada tahun 2016. Yak, tepat sekali Pramuka Oase berbeda dengan yang lain, kami dibimbing oleh para orang tua.
Aku sendiri sudah ikut kegiatan ini sejak … negara api menyerang. Kira-kira 2014. Selama beberapa tahun ikut Pramuka aku selalu menikmatinya. Apalagi pada 2016 ibu mengusulkan membuat Eksplorasi, perjalanan mengeksplor daerah baru tanpa orangtua yang sangat mengasyikan. “Ayo Kay, besok hari selasa (17/01/17) kita ke Darungan, cari Seriwang Jepang,” kata Mas Swiss.
“Kenapa dibela-belain sampe pergi ke Darungan Mas Swiss? Cuman buat nyari satu burung,” tanyaku dengan penasaran. “Iya, burungnya ini catatan pertama untuk daerah Jawa Timur, siapa tahu kita bisa dapat fotonya,” jawab Mas Swiss. “Wah pasti seru banget nyari, aku bisa jadi salah satu yang pertama ngeliat di Jawa Timur, selain itu juga bisa ketemu banyak burung yang lain,” seruku dalam hati. Ranu Darungan yang berada di kawasan TNBTS (Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru) ini memakan waktu 4 jam perjalanan dari Kota Batu. Berangkat dari Malang sekitar pukul 15.00 kami sampai di sana pukul 19.00. Di saat kami hampir sampai, ada batang pohon yang tumbang dan perbaikan jalan yang membuat kami harus memutar jalan. Kami menginap di “RESORT RANU DARUNGAN,” jangan dipikir resort yang mirip hotel, resort yang ini adalah kantor Taman Nasional untuk kawasan Ranu Darungan. Ada beberapa kakak dari UMM (Universitas Muhamadiyah Malang) yang sedang kuliah lapangan, mereka tidur di rumah penduduk dekat resort. Selain itu ada juga Mas Ibunk, penjaga TNBTS juga tapi di daerah Coban Trisulo dan Mas Happy. Aku pertama kali bertemu dengan keduanya di Merapi Birdwatching Competition. Mas Happy bela-belain datang dari Surabaya untuk mencari Seriwang Jepang. Mas Ibunk dan Mas Happy sudah melihat burung itu kemarin, tetapi karena kami datang maka mereka memutuskan tinggal dua hari lagi. Melihat banyaknya orang yang datang, aku jadi makin penasaran dengan burung ini. Pak Tony, dialah yang membuat semua orang secepat mungkin datang ke Ranu Darungan. Ia berhasil mendapatkan foto burung tersebut dan menguploadnya di facebook pada tanggal 13 Januari 2017.
I wrote the essay in Indonesia and translated into English. I received some help during translation from Ibu and final grammar check from Kak Lizzie Fierro, because this is the first time I wrote an essay in English. Protecting Bird through Children I started regularly birdwatching by joining the Jakarta Bird Walk since the end of 2013. The Jakarta Birdwatcher's Society has held its monthly walk since May 2013. Every time I see new bird species, I feel an urge to see more. I have kept a life list since January 2015 and have seen 256 out of 1.615 [1] species of birds in Indonesia as of May 2016.
I visited the local parks and urban forests around Jakarta with the community to view birds. Then I practiced identifying birds around my home almost every day. In May 2014 my mother took me to my late grandfather’s hometown in West Sumatra to attend a family gathering. I came across 40 bird species around the village just within a week, without making a special effort to go into the forest. Hari ini aku pergi ke Aula Simfonia Jakarta untuk menonton Konser Simfoni Negeriku oleh Twilite Orchestra. Twilite Orchestra adalah sebuah grup Simfoni Orkestra yang dipimpin oleh Addie MS. Addie MS adalah seorang dirigen. Ia pernah memimpin grup orkestranya di Sydney Opera House, Australia. Pada Sea Games 2012 aku menonton final sepakbola di GBK. Saat itu Indonesia kalah lewat adu penalti, aku sangat sedih. Tiba-tiba saat menuju mobil yang diparkir di salah satu gedung, ada seseorang yang berpapasan lalu menepuk punggungku, "Jangan sedih dek, Indonesia mainnya bagus kok" katanya. Ibu dan Tante Yani tampak heboh berdua melihat orang yang menepuk punggungku, sementara aku bingung siapa dia. Kata ibuku dia Addie MS, tapi aku tetap tidak tahu. Akhirnya sampai rumah aku langsung mencarinya di google, ternyata ia terkenal sekali. Alhamdulillah hari ini aku bisa menyaksikannya beraksi di atas panggung. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|