Big Year adalah sebutan untuk catatan setiap jenis burung yang ditemui dalam setahun. Kak Eci adalah orang yang mengajakku untuk mulai mencatat burung yang terlihat. Walaupun mulai mengamati secara rutin sejak 2013, tetapi aku belum mempunyai inisiatif untuk mencatat. Aku mulai semangat setelah di 2014 aku melihat banyak burung, dan jika tidak dicatat maka akan lupa. Jadi aku memutuskan untuk membuat resolusi untuk membuat Big Year 2015 sekaligus lifelist. Apalagi dapat tantangan juga dari Om Ady Kristanto untuk membuat Big Year 2015. Target awalku untuk Big Year 2015 hanya melihat sebanyak-banyaknya burung, maka pencatatan big year pun dimulai. Selain dicatat aku juga mulai belajar untuk mendokumentasikan dengan kamera, untuk tulisan tentang kamera ada di di sini. Kameralah yang membuatku sangat semangat untuk mencari burung.
4 Comments
Hari ini aku mulai mencari rute untuk kegiatanku di BPR. Akhirnya aku menemukan rute yang bagus. Tempatnya ada di belakang BPR. Jalannya hanya setapak, jaraknya sekitar 200-300 meter, jalannya tertutup di daun-daun kering. Pohon yang tumbuh di sepanjang jalan adalah Mahoni dan Bambu.
Akhirnya aku sampai di tempatnya. Tempat yang aku temui terdiri sawah, hutan dan kebun. Suasana di tempat itu dan di BPR sangat berbeda, di tempat ini terdengar suara dara beragam burung, sementara di BPR hanya dari Cabe Jawa, dan Cinenen. Wow aku mendapat sesuatu yang istimewa di tempat ini. Aku menemukan Kadalan Birah (Phaenicophaeus curvirostris). Burung ini menurut Kak Imam dari Kutilang memang masih ada kadalan di Imogiri. Siangnya aku ke Pak RT. Disana aku menunjukan foto Kadalan Birahku, kata Pak RT dia terakhir melihat burung ini adalah saat umur 15, sekarang dia sudah berumur 55. Menurut Pak RT burung di Desa Muntuk sudah sedikit karena semua ditembak oleh pemburu. Hari ini aku ke Bumi Pemuda Rahayu (BPR). BPR adalah tempat menginap. Rencananya selama 2 minggu aku akan residensi di BPR. Tujuanku residensi adalah mengajak anak-anak sekitar untuk mengamati burung di sekitar. Aku sampai di BPR pukul 09.30. Sore harinya aku pergi bersama kelima residen lainnya ke hutan Pinus. Jarak BPR ke hutan Pinus sekitar 1,5 – 2 jam, jalan ke hutan Pinus sudah diaspal dan bagus. Di sepanjang jalan banyak pohon yang meranggas karena sudah lama tidak terkena hujan. Akhirnya setelah berjalan sekitar sepuluh menit, kami sampai di Hutan Pinus yang dimaksud. Tempat itu dasanya bukan tanah tetapi batu vulkanik dan berada di patahan. Dari situ kita bisa melihat sunset dengan bagus. Karena aku ingin melihat sawah, kami masuk ke dalam hutan Pinus, lokasi sawah ada di sebelah kanan hutan Pinus sementara aku berada di sebelah kirinya. Jalan untuk menyeberangi hutan Pinus adalah jalan setapak dari tanah. Jalan itu susah dilewati karena licin, ada batu, ranting kadang ada lubang besar di tengah jalan. Kami yang tidak bersiap-siap hanya memakai sendal jepit, dan itu membuat semakin susah. Ternyata sawah yang dituju kering. Jadi kami hanya melihat sunset dari sawah. Selesai melihat sunset kami pulang, karena pukul 08.30 ada pengajian dan kami akan berkenalan dengan warga sekitar di pengajian itu. Sampai di acara itu aku lelah dan tertidur, jadi aku tidak berkenalan dengan warga sekitar. Halo, hari ini 30/04/15 aku akan mencari Gelatik Jawa di Jogja. Gelatik Jawa (Padda orzyvora) adalah burung pemakan biji-bijian, dia termasuk dalam family Estrildidae. Burung ini sekarang sudah susah ditemui padahal dulu datang ke sawah dengan jumlah puluhan ribu ekor. Bedasarkan info dari birdwatcher yang berasal dari Jogja, burung ini masih dapat ditemui di Hotel Melia Purosani. Saking semangatnya aku berangkat dari pukul 06.00 pagi, dengan menggunakan sepeda. Sampainya di Hotel Melia, aku langsung disambut oleh satpam yang ramah. Ia bilang memang di hotel ini masih banyak Gelatik Jawa, tetapi mereka tinggal di rongga-rongga atap. beberapa minggu yang lalu ada beberapa mahasiswa yang meminjam lift untuk membuktikan ada Gelatik Jawa lanjutnya. Aku yang sudah tidak sabar langsung lari dan menemukan bahwa memfoto burung Gelatik Jawa itu butuh perjuangan. Berbekal kamera dengan optical zoom 42x dan digital zoom 82x. "Jeprat- jepret" hasilnya ternyata tidak terlalu buruk. Puas dengan foto Gelatik Jawa, aku berkeliling mencari burung lain, eh ketemu juga Cabe Jawa jantan, tetapi tangan pegal, jadi aku minta ibu pegangin kamera, aku tinggal klik. Setelah selesai di Hotel Melia Purosani, aku digonceng ibu ke Benteng Vredeburg. Sampai di sana, aku kecewa berat karena hanya ada gereja, dan Kutilang. Dengan sedih aku menaiki sepeda, tetapi aku baru menyadari ada seekor kerak loncat- loncat minta difoto. Walaupun sangat beda tetapi aku yang sudah lelah melihat bahwa gereja dan kerak sama saja :D. Baru satu foto, burungnya lari menggunakan kakinya. Aku mengejar-ngejar burung itu. Akhirnya sang burung mau berhenti, dan bisa dengan gampang bisa difoto. Yah ceritanya selesai silahkan baca ceritaku yang lain, Bye....
Elang Hitam adalah burung yang masuk dalam suku Accipitridae, jadi artinya burung ini mempunyai badan yang lebih besar dari suku Falconidae. Pagi ini aku melihat ada dua burung Elang Hitam lewat di atas atap rumah. Tetapi karena kami semua ingin ke pasar Pekan Komih, jadi kesempatan untuk mencari burung itu aku lewatkan. Aku akhirnya ngambek karena nggak jadi mencari si burung elang. Pulang dari pasar, Tante Husna mengajak aku untuk jalan-jalan ke Bukit Cintug naik motor. Kami pun jalan sampai jalan buntu, dan ternyata ada seekor elang Hitam yang besar terbang sangat dekat. Disaat motor belum berhenti aku langsung meloncat, dan berhasil mendapat foto Elang Hitam yang sangat bagus. Akhirnya aku tidak marah lagi, dan aku dapat foto yang bagus.
@at Ragunan Zoo, South Jakarta, near Crocodile Cage. I found this bird with his family. I found four Yellow-Crested Cockatoo.
Nama Lokal : Kakaktua-Jambul Kuning Nama Inggris : Yellow-Crested Cockatoo Famili : Cacatuidae Spesies : Cacatua sulphurea No di SKJB : Tanggal : 03/03/15 Lokasi : Ragunan Zoo, South Jakarta Pengamat : Sendiri Peserta : - Cuaca : Hujan Today I went to Bogor Botanical Garden for birdwatching. But the birdwatching cancelled because the participant did not come. I goes to Gallery Nasional at Gambir to participate in Museum Ceria. I get off from the train in Gondangdia and found Pacific Swallow (Hirundo tahitica) in wire. I want to take the picture but my camera is not focus in Pacific Swallow. The pacific swallow get off from the wire but he back!!! and I can take the picture.
Nama lokal : Layang-layang Batu Nama Inggris : Pacific Swallow Famili : Spesies : Hirundo tahitica No di SKJB : Tanggal : 07/02/2015 Lokasi : Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat Pengamat : Sendiri Peserta : - Cuaca : Hujan Nama lokal : Caladi Tilik
Nama Inggris : Sunda Woodpecker Famili : Spesies : Picoides mollucensis No di SKJB : Tanggal : 24/01/2015 Lokasi : Hutan Ekowisata Muara Angke Pengamat : JBW periode 2 edisi 9 Peserta : KPB Nycticorax UNJ, KPB Nectarinia UIN Cuaca : Keadaan : Burung Tekukur Biasa (Streptopelia chinensis) masuk dalam keluarga burung dara. Burung ini adalah salah satu burung yang paling sering aku temukan di komplek. Dalam bahasa Inggris burung ini disebut Spotted Dove karena burung ini mempunyai bintik di sekitar leher, burung ini juga bisa dikenali dari suaranya yaitu "kur...kur...kur"
Nama lokal : Tekukur Biasa Nama Inggris : Spotted Dove Famili : Spesies : Streptopelia chinensis No di SKJB : Tanggal : Lokasi : Perumahan Jatinegara Baru, Jakarta Timur Pengamat : Sendiri Peserta : Cuaca : White-Headed Munia (Lonchura maja) called local people Emprit Haji. I can see 7 to 15 birds in a group. This bird is diurnal animal, and eat seeds and food left over. This picture I use film effect because the sky is too dark.
Nama lokal : Emprit Haji Nama Inggris : Famili : Spesies : Lonchura maja No di SKJB : Tanggal : 02/01/2015 Lokasi : Perumahan Jatinegara Baru, Penggilingan, Jakarta Timur Pengamat : Sendiri Peserta : Cuaca : |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|