Pada Selasa (4/4), kami kembali belajar matematika dengan Kak Victor. Setelah 2 minggu istirahat karena ada saja yang sakit, kami kembali rekaman. Karena itu juga hari ini kami hanya mengulang yang kemarin sudah diajarkan Kak Victor. Terdapat 4 buah soal matematika di depan yang harus kami jawab. Keempat soal tersebut ada yang harus di pecahkan menggunakan 3 sifat operasi matematika yang di pertemuan terakhir baru saja dipelajari. Soal 1 dengan mudah aku lewati, sedikit kesusahan di soal kedua, soal ketiga juga berhasil aku lewati dengan cukup lancar, tetapi saat mengerjakan soal ke 4 jawaban yang didapat dari setiap anak berbeda-beda. Aku menjawab 19, Tata 9 dan 10 sementara Adinda 14. Salah satu dari ketiga jawaban ini ada yang benar Semakin bingunglah kami, karena semua merasa yakin jawabannya. Akhirnya untuk membuktikan siapa yang benar, kami menghitung hasilnya sama-sama. Dan ternyata............ Jeng...jeng...jeng
Jawabanku yang paling tepat. Tata karena tidak menggunakan sifat distribusi maka hasil yang ia temukan berbeda, sementara itu Adinda lupa mengurangi 5 di sebelah kana sehingga hasilnya tidak sesuai perhitungan. Aku senang sekali karena jawabanku benar, menurutku ini berarti aku semakin paham dengan apa yang diajarkan Kak Victor. Besok adalah terakhir kalinya kami belajar Persamaan Linear Satu Variabel, aku jadi penasaran apa lagi yang akan Kak Victor ajarkan ke kami.
0 Comments
Setelah pertemuan pertama kami berkenalan dengan Kak Victor dan pertemuan kedua Kak Victor menguji untuk tahu kemampuan kami dalam matematika. Coba tebak siapa yang paling pintar, tentu saja a….Tata. Aku masih belum mengerti tentang soal yang diujikan, Adinda juga 11/12, tetapi Tata tampaknya sudah cukup mengerti.
Minggu ini kami sudah direkam (bentar lagi terkenal nih), Kak Victor datang bersama dengan Kak Arnold untuk membantu merekam karena hari selasa kemarin tampaknya Kak Victor kesusahan untuk merekam sambil mengajar. Tidak ada perbedaan yang aku rasakan saat ada kamera dengan tidak ada kamera, aku tidak merasa canggung, karena yakin yang jelek nanti akan di cut oleh Kak Victor :) Hari ini aku menemani ibu pergi ke pasar dalam rangka persiapan lebaran. Tahun ini lebaran dirayakan di rumah, jadi banyak yang harus disiapkan jauh-jauh hari. Tukang Sayur yang biasanya lewat di depan rumah sudah pulang kampung dari beberapa minggu yang lalu. Jadi tidak ada pilihan lain selain ke Pasar Simpang yang terletak di depan Stasiun Buaran.
Pasar yang kumuh dan bau busuk adalah hal yang pertama terlintas dalam pikiranku saat diajak ibu. Ternyata pasar yang aku datangi ini memang kumuh tetapi bau rempah-rempah yang dicampur oleh penjual di pasar membuatku lapar. Selama aku di sana tidak tercium sedikit pun bau busuk. Pasar yang ini berbeda dengan Pasar Rawamangun, karena di sini hanya ada 7 penjual sementara di Rawamangun banyak sekali yang berjualan. Walaupun kecil tetapi kita bisa menemukan banyak barang untuk keperluan sehari-sehari terutama bahan makanan. Datang di dekat lebaran membuatku menemui bungkus ketupat yang dijajakan di beberapa lapak. Ketujuh penjual yang ada di pasar berjualan barang yang berbeda-beda. Ada yang berjualan santan, daging, sayur, sosis, dan bumbu untuk makanan yang sudah diracik oleh si penjual. Salah satu ibu dari anak yang berkunjung ke GARASI berjualan di pasar juga. Di sana harga sayur ada di kisaran Rp. 3.000 sampai Rp. 30.000. Walapun yang dijual bermacam-macam di pasar semua penjual menggunakan timbangan yang sama. Timbangan ini memiliki 2 nampan besi, yang satu untuk barang yang kita beli dan satu lagi untuk besi yang dipakai sebagai penghitung berapa berat belanjaan kita, bentuk dari besi itu adalah balok, berat balok berbeda-beda ada yang 1/4 kilogram, 1/2 kilogram dan 1 kilogram. Hal yang paling aku kagumi dari penjual di pasar adalah mereka tidak memiliki daftar harga, semua barang yang tersedia di lapaknya dia hafal harganya. Pembeli di pasar tampaknya hanya ada satu yaitu ibu rumah tangga, aku tidak menemukan bapak-bapak yang berbelanja selama aku di pasar. Oh iya jika ingin pergi ke pasar jangan pergi setelah sholat dzuhur karena barang yang dijual biasanya sudah habis, bahkan terkadang lapak sudah tutup. Hari ini aku pulang dari bulutangkis naik mikrolet. Kalau pulang aku akan menyebrang dulu baru memberhentikan angkot. Setiap naik angkot aku waspada karena ada banyak orang jahat. Aku diajarkan ibu dari kecil bahwa kita harus terbiasa naik angkutan umum. Setiap sampai di rumah aku selalu senang karena sampai dengan selamat. Setelah kemarin membeli tali. Hari ini aku memasang tarzan swingnya. Tarzan Swing adalah tali yang diikat-ikat dan bisa dijaadikan tangga. Agar kuat kemarin aku mengikat dengan simpul bowline. Bowline adalah simpul yang mudah dibuka tetapi kuat jika dinaiki. Membuat simpul bowline agak susah karena itu aku melihat di situs Animated Knots. Aku mencoba memasukan tulisanku tentang Naik Sepeda Jakarta - Karawang PP ke Rubrik Berani Mejelajah. Ke National Geographic Kids (NG Kids), aku mengirimkan pada Bulan Mei. Lalu setiap NG kids datang aku langsung melihat Rubrik Berani menjelajah aku kecewa karena tulisanku tidak ada di NG Kids bulan Juni.
Beberapa hari kemudian, aku di email oleh editor NG Kids. Untuk minta izin di edit tulisannya. Saat NG Kids Bulan Juli datang, aku melihat tulisanku dimuat di Rubrik Mejelajah. Selain itu aku juga akan dikasih T-Shirt Berani Menjelajah. Aku senang sekali. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|