Sesi wawancara dilakukan oleh Kompas TV tentang Capture Nature,"Geledah Jakarta, Menguak Potensi Keanekaragaman Hayati Ibu Kota" di Taman Ayodya, Sabtu 13 Juni 2015. Kaysan mendapat kesempatan bercerita soal asiknya melihat keanekaragaman hayati ibu kota. Simak cerita lengkapnya di situs Biodiversity Warrior Kehati. Terima kasih Kak Ahmad Baihaqi, koordinator kegiatan Capture Nature, untuk kesempatannya.
0 Comments
Pada hari Sabtu 20/6/15, Jakarta Birdwalk akan mengadakan acara Birdwatching di Kebun Binatang Ragunan. Selain burung yang ada di dalam kandang, Ragunan juga menjadi salah satu tempat birdwatching yang menyenangkan karena masih banyak burung liar degan berbagai macam jenis dan ukuran, contohnya Kakaktua-Jambul Kuning, Raja Udang Meninting dan Cekakak Sungai. Setiap kali aku birdwatching di sana aku selalu mendapat setidaknya 10 jenis burung, tidak termasuk gereja dan walet linchi. Jika kalian ingin ikut bisa liat di facebook Burung Ibukota.
Halo, hari ini 30/04/15 aku akan mencari Gelatik Jawa di Jogja. Gelatik Jawa (Padda orzyvora) adalah burung pemakan biji-bijian, dia termasuk dalam family Estrildidae. Burung ini sekarang sudah susah ditemui padahal dulu datang ke sawah dengan jumlah puluhan ribu ekor. Bedasarkan info dari birdwatcher yang berasal dari Jogja, burung ini masih dapat ditemui di Hotel Melia Purosani. Saking semangatnya aku berangkat dari pukul 06.00 pagi, dengan menggunakan sepeda. Sampainya di Hotel Melia, aku langsung disambut oleh satpam yang ramah. Ia bilang memang di hotel ini masih banyak Gelatik Jawa, tetapi mereka tinggal di rongga-rongga atap. beberapa minggu yang lalu ada beberapa mahasiswa yang meminjam lift untuk membuktikan ada Gelatik Jawa lanjutnya. Aku yang sudah tidak sabar langsung lari dan menemukan bahwa memfoto burung Gelatik Jawa itu butuh perjuangan. Berbekal kamera dengan optical zoom 42x dan digital zoom 82x. "Jeprat- jepret" hasilnya ternyata tidak terlalu buruk. Puas dengan foto Gelatik Jawa, aku berkeliling mencari burung lain, eh ketemu juga Cabe Jawa jantan, tetapi tangan pegal, jadi aku minta ibu pegangin kamera, aku tinggal klik. Setelah selesai di Hotel Melia Purosani, aku digonceng ibu ke Benteng Vredeburg. Sampai di sana, aku kecewa berat karena hanya ada gereja, dan Kutilang. Dengan sedih aku menaiki sepeda, tetapi aku baru menyadari ada seekor kerak loncat- loncat minta difoto. Walaupun sangat beda tetapi aku yang sudah lelah melihat bahwa gereja dan kerak sama saja :D. Baru satu foto, burungnya lari menggunakan kakinya. Aku mengejar-ngejar burung itu. Akhirnya sang burung mau berhenti, dan bisa dengan gampang bisa difoto. Yah ceritanya selesai silahkan baca ceritaku yang lain, Bye....
|
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|