Di sebuah hutan, ada sekumpulan binatang. Hutan itu di beri nama Hutan Terang. Binatang-binatang itu sedang membicarakan tentang masalah-masalah yang ada di Hutan Terang. "Raja Singa, ada dua orang pemburu akan mendatangi hutan ini!" kata harimau.
"Baik kita akan mengusir, pemburu itu," kata Raja Singa. "Harimau dan serigala takut-takuti pemburu, gajah dan badak hadang si pemburu, rusa dan babi hutan kejar pemburu, yang lain jaga hutan." "kalau bangsa semut apa tugasnya yang mulia?" tanya seekor semut. "maaf tapi kalian tidak ada tugas" jawab raja. keesokan harinya mereka bersiap-siap menghadapi pemburu. pertama-tama harimau mengejar pemburu tapi bukannya takut, malah senang dan mengejar harimau. Melihat kejadian itu rusa dan babi hutan mengejar pemburu, tapi pemburu melihat mereka dan menembakinya. Lalu keluarlah gajah dan badak tapi pemburu malah menyiapkan senjata. melihat kejadian itu bangsa semut langsung memasuki baju si pemburu dan menggigitnya. pemburu pun lari pontang-panting, semua binatang yang melihat pun senang karena pemburu tidak jadi berburu. Besoknya bangsa semut di nobatkan menjadi pahlawan Hutan Terang dan semut tidak lagi di anggap remeh.
0 Comments
Ke esokan paginya, sudah ada tamu yang menunggu Adit. Satu ekor Naga Petir Merah yang ganas. Adit dan pasukannya pun langsung bersiap-siap. Naga yang bernama Gobber itu, merupakan bahaya besar untuk Adit dan pasukannya. Adit memukul dengan sarung tangan, namun tidak menghasilkan efek sedikit pun. Gobber menyemburkan api yang membuat banyak yang hangus. panglima robot memberi tahu kelemahan sang naga. "Ketua, kelemahan naga ini ada di tanda petir yang sangat sulit di jangkau," kata panglima robot.
Adit pun mencari cara untuk mencapai tanda petir. Sementara itu Gobber makin mengamuk. Sekarang tinggal sedikit pasukan yang tersisa. Gobber semakin menggila serangannya, Adit berhasil ke sayap Gobber dan menusukan pedangnya ke sayap Gobber. Gobber kesakitan dan marah, dia mengeluarkan setan dari tanda petir. Setan itu membuat semakin sedikit pasukan Adit. Di luar dugaan panglima berkuda, juga mempunyai tanda petir. Panglima berkuda mengeluarkan seekor T-Rex dari tanda petirnya. Setan dari Gobber dan T-Rex dari Panglima berkuda bertempur dengan sengit, tapi akhirnya T-Rex dari panglima berkuda berhasil keluar sebagai pemenang. Adit sekarang bertarung dengan Gobber, Gobber yang sekarang sudah terluka tidak setangguh tadi. Adit berhasil menusukan pedang di beberapa tempat tapi belum di tanda petir. Tiba-tiba Gobber ber evolusi menjadi monster berbentuk cairan. setiap kali Adit menyerang Gobber tidak kesakitan. Tapi tanda petir di Gobber tidak mencair, sehingga dengan mudah Adit menusuk tanda petir itu. dengan sekejap Gobber menghilang di sertai angin kencang. Lalu Adit dan pasukannya mengambil harta yang Gobber punyai untuk Raja Ludo Lapart. Bersambung... Iring-iringan Adit pun perlahan memasuki hutan Kalidah, Kalidah adalah percampuran dari Singa, Ular dan Monyet . Ketika akan masuk ke dalam hutan. Beberapa pohon kering di bibir hutan selalu memukul, ketika sesuatu mencoba masuk. Pasukan Robot Adit yang mencoba masuk pertama kali. Yang terjadi adalah satu pasukan terlempar semua, karena semua robot mencoba masuk . Sekarang Adit mencoba masuk, dia memakai pedang miliknya. Saat batang-batang mulai memukul, dia langsung menebas pohon itu, dan berhasil masuk. Semua pun dengan mudah masuk ke hutan.
Dalam hutan banyak rintangan yang harus di lalui. Mulai dari bertemu Monster Laba-laba, sampai bertemu Kalidah. Saat bertemu Kalidah, Adit bertarung dengan Raja Kalidah. Saling serang terjadi antara Adit dengan Raja Kalidah bernama Khorn. Adit memukul dengan sarung tangannya, Khorn menahan dan mengeluarkan banyak ular, Adit terkena dengan bisa sedikit tapi masih bisa bertahan. Dia mengeluarkan senjata berupa senapan dengan peluru emas. "DOR!" suara tembakan Adit, peluru itu bersarang di dada Khorn, dan menyebabkan Khorn tidak bisa bertarung lagi. sementara itu pasukan Adit hanya satu yang gugur. setelah beristirahat, mereka melanjutkan perjalanan kembali . Saat akan keluar mereka dihadang pasukan bayangan. Kalian tidak bisa keluar sebelum mengalahkan kami. Mereka bertarung tapi selalu gagal karena mereka terbuat dari bayangan. Akhirnya hari gelap dan pasukan bayangan pun menghilang. setelah pasukan bayangan menghilang, mereka keluar dari hutan penuh bahaya. Dari luar hutan bagian lain sudah terlihat Gua Naga Petir Merah. Mereka pun berjalan terus , gua pun semakin dekat. Untuk ke gua mereka harus melewati jembatan yang di jaga kurcaci. Mereka pun melewati jembatan, tapi dihadang kurcaci bernama Henry. "Jika kalian mau menyebrang, jawab pertanyaanku dulu, jika moboil berjalan ban mana yang tidak berputar?" tanya Henry, lalu dengan mudah Adit menjawab "Ban serep" jawab Adit. Ternyata jawaban Adit benar sehingga di persilahkan melewati jembatan. Dua jam kemudian mereka sudah sampai di mulut gua. Adit dan pasukannya bersembunyi di sebuah batu agar tidak terlihat Naga Petir Merah. bersambung... Terjebak di Game -bagian 3- "Tit, tit, tit,"bunyi game yang baru Adit beli di dekat rumahnya. "Wah seru banget ni gamenya" seru Adit keasyikkan. Adit pun siang malam selalu bermain game itu. Hingga oleh ibunya dilarang bermain lagi, tapi Adit masih bermain. Suatu ketika, saat bermain dia terhisap kedalam game.
"Aduh" jerit Adit. Tiba-tiba dia berada di negeri yang tidak di kenal. "Hai, Adit saya akan membawamu ke Raja Ludo Lapart. " memang kamu siapa?" tanya Adit, "saya adalah Panglima Perang Thomas" "Ooo, kamu adalah karakter di gameku ya" kata Adit mengobrol di perjalanan. "sudah sampai, silahkan turun," kata Thomas. Adit pun turun dan memasuki istana yang megah itu. "selamat datang di istanaku, Adit" sambut Raja Ludo. Jika kau ingin keluar dari sini. Kau harus menemukan harta karun yang ada di Gua Naga Petir Merah. Keesokan harinya ia bangun, dan bergegas bertemu raja. "hai Adit, aku telah siapkan semua yang kau butuhkan, untuk pasukan, aku beri kau 100 pasukan robot, 300 pasukan penembak dan 200 pasukan berkuda. untuk senjata silahkan di pilih di gudang senjata" kata raja. Adit memasuki gudang senjata, dia memerhatikan dan mencoba yang cocok. Sejam kemudian Adit menemukan senjata yang cocok, yaitu sarung tangan super, cairan penyembuh, dan sebuah pedang yang dicampur dengan senapan. Ke esokan paginya Adit bersiap-siap, untuk pergi ke Gua Naga Petir Merah. Nanti siang, semua di persiapkan dari mulai makanan hingga persenjataan. Adit pun latihan menembak dengan senjata barunya itu. Siangnya semua orang bersiap-siap melepas kepergian Adit dan teman-temannya. "Dah, aku pasti akan kembali dengan selamat dan membawa harta karun" janji Adit. Apakah Adit berhasil ke Gua Naga Petir Merah?, temukan jawabannya di Terjebak di Game -bagian 2- Bersambung... Rex adalah seekor T-Rex. Walaupun dia seekor T-Rex, tapi dia tidak bisa mengaum. Oleh karena itu Rex, sering di ledek oleh saudaranya, sebagai T-rex yang tidak bisa mengaum. Jika Rex mengaum untuk menakut-nakuti binatang lain tak ada yang takut, bahkan tikus pun tidak takut. Rex pun menjadi sangat sedih, kenapa dia tidak bisa seperti yang lain.
Suatu ketika Rex diajak oleh ayahnya berburu. Mereka pun berpencar, Rex melihat anak Triceratops bernama Trico, yang tidak di jaga. Rex pun bergegas keluar dan menangkapnya. Rex tak sengaja mengaum, “roar!!”. Tetapi Trico tidak takut tapi, malah meremehkan. “anak T-rex, seperti itu tidak bisa apa-apa,” sombong Trico. Tapi Rex tidak memedulikannya, langsung ia hujamkan gigi-giginya yang tajam ke kaki Trico yang besar. “Arghh” raung Trico yang kesakitan, darah banyak yang keluar. Akhirnya Trico, ia bawa untuk di makan bersama yang lain. Ketika yang lain balik tidak ada yang membawa hasil buruan sebesar Rex. Yang lain pun kagum, dan meminta maaf kepada Rex karena sering meledeknya. Sejak saat itu Rex tidak lagi dipanggil T-Rex yang tidak bisa mengaum. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|