Kami bertolak dari Pulau Rambut pukul 14.00. Besok kami sudah harus pindah ke Pulau Pramuka, sehingga hari ini pulang lebih cepat untuk eksplor P Untung Jawa. Aku tertarik untuk mengeksplor sampah. Karena saat di Pulau Rambut ada pemulung yang tinggal di Pulau Untung Jawa. Aku ingin tahu berapa banyak sampah yang didapat, berapa harganya dijadikan apa dan banyak lagi. Sayang sekali sudah satu pulau ku kelilingi bersama Kak Opal tidak ada orang yang bisa ditanya-tanya terkait sampah. Pulau Untung Jawa memang kecil, tapi ada 5 pantai yang bisa dikunjungi. Pantai Amiterdam, Pantai Sakura, Pantai…, Pantai… dan Pantai … . Jangan bayangkan ini seperti Pantai Ancol atau Pantai Pulau Pari. Di sini pantai-pantai yang disebut pasirnya tidak landai, dan dibeton, sehingga kurang asik jika ingin main-main ke laut. Di Pantai Sakura, terdapat bunga sakura beneran lhoo. Anak-anak perempuan yang melihatnya. Aku dan Kak Opal juga sebenarnya lewat tapi kami tidak melihat bunga sakura yang mekar. Saat pulang nenekku juga mengirimkan artikel tentang sakura yang mekar ini. Serba Baru di Untung JawaTempat terkeren di pulau menurutku adalah RPTRA Amiterdam. Ruang publik yang diresmikan tahun 2015 ini keren cuyyy. Ada ruang pertemuan, playground, lapangan bola dan RUMAH POHON. Sejak kecil aku memimpikan punya rumah pohon karena keren gitu, bisa tinggal di pohon. Aku sebenarnya ingin sekali naik ke rumah pohon. Tapi ku urungkan niat begitu melihat batas umur yang tertera. Kak Opal juga lebih memilih mengamati ibu-ibu yang sedang berlatih qosidahan. Mungkin mau dia jadikan skripsi wkwkwk. “Ganteng juga, itu siapa ya” gosip ibu-ibu yang latihan qosidahan tadi. “WADUHHH, jangan-jangan jodoh kak opal salah satu ibu tadi wkwk” seruku dalam hati. Pulau ini tampaknya sedang banyak berbenah. Sekolah SMP disini, gak kalah keren sama RPTRA. Bangunan baru didominasi warna biru, 3 lantai, tersedia akses difabel, luas dan terang. Sekolah SD ku dulu mah apa atuh, apalagi sekolahku yang sekarang. Bedasarkan keterangan ortu yang sedang menjemput anaknya, sekolah ini baru saja diresmikan, kira-kira awal tahun. Yang paling spektakuler, sekolah seluas ini hanya diisi anak-anak Untung Jawa (bedasarkan keterangan si bapak) Agak sayang sih sebenarnya, pasti banyak ruang-ruang kosong, ah jadi tertarik sekolah disini wkwk. Dibanding Pulau Harapan, tempat ini lebih tertata dan ramai penduduk. Aku bisa mengambil kesimpulan seperti ini, karena selama berkeliling banyak sekali anak yang bermain-main, dan remaja yang beraktivitas. Di lapangan bola contohnya, banyak sekali remaja yang sedang bermain. Menariknya di sini untuk membedakan tim saat bermain. Mereka membuka bajunya setengah. Jadi kelihatan yang kalah, perut dan setengah dadanya kelihatan. Para FansKetika meninggalkan lapangan LAGI-LAGI ada mbak-mbak yang tertarik dengan Kak Opal. Mereka minta nomor wa Kak Opal, tapi Kak Opal sok jual mahal gitu dan memilih pergi. Gila emang beda ya kalau jalan sama cogan, sepanjang jalan banyak yang ngelirik. Laki perempuan SEMUANYA sebelas dua belas dengan nasib Kak Opal, Fakhri juga menarik perhatian anak-anak SMP di sini. Saat sampai di homestay ku melihat ada 5 anak yang sedang duduk di luar sambil ngobrol dengan Michelle dan Dinda. “Set dah maghrib gini, ngapain tu anak pada, kok lom pulang” tanyaku ke teman-temanku yang lain. Mereka sedang berkumpul sambil ketawa-ketiwi. Seruan “Cieee Fakhri” dimana-mana. Rupanya anak-anak ini pada naksir sama Fakhri. Sebelumnya ada juga kelompok lain yang datang DEMI liat Fakhri. Aku curiga mereka naksir karena Fakhri mirip Bowo wkwkkwkw. Siapa Bowo? dia adalah anak yang lagi viral gara-gara tiktok. Langsung terbesit dalam otakku, adakan meet n greet. Lumayankan buat nambah uang regu. Bisa nginep di homestay deh pas di Pulau Pramuka, uang hasil jual temen. “PULANG WOI, DICARIIN” maka kelima fans cilik ini pulang. Kukira masalah ini sudah selesai. Saat balik ke homestay. Seorang bapak dengan peci putih dan motor menghampiri kami. Mukanya kecut, siap untuk menyemprot siapa saja yang berbicara. Di luar dugaan Andini yang maju, dia menjelaskan ke bapak itu. Tapi dia tidak menerima penjelasan, ya namanya lagi marah wkwk. “MANA PENANGGUNG JAWABNYA” motor bapak itu pun berlalu. Semua anak langsung lari ke kamar masing-masing dengan ketakutan.
0 Comments
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|