“Semua berawal dari mimpi” tutur Kak Shanty pada saat memberikan kata sambutan untuk kami, presentan OASEksplorasi 2016 di acara OASE Festival (OFEST) 2017 pada hari Sabtu (16/9/17). Memang acara OFEST berasal dari mimpi kami untuk eksplorasi lagi. Berbagai macam ide muncul saat kami ditantang kakak mentor untuk mencari uang sendiri untuk eksplorasi berikutnya. Bikin bazar, ngumpulin uang 100rb per minggu, dan “fundraising” adalah beberapa dari ide-ide aneh lainnya. Setelah diskusi panjang x lebar x tinggi diputuskan untuk mengumpulkan uang melalui festival. Keruwetan 1 bulan pertama!Seminggu pertama kami berdiskusi 3 kali sehari di grup WA tanpa kakak mentor sedikit pun, kayak makan aja ya :P Hasilnya yang kita diskusikan itu beberapa tidak berguna seperti token yang dipakai untuk bazar dan berbagai macam hal-hal sepele yang sangat-sangat tidak penting. Untungnya kakak mentor memberikan kami para penggalang yang tersesat ini pencerahan. Tiga kali kami rapat berikutnya, hasilnya sudah sangat jauhhh dari sebelumnya. Kami sudah sepakat kapan, temanya, tempatnya, siapa, bagaimana, dan kerangkanya secara besar.
4 Comments
Jadi kelompok terpisah jadi 3. Pertama ada Adam, yang kedua kelompok tengah-tengah yang tidak capek, tapi tidak ngebut isinya hampir semua anak, dan yang terkakhir ada Katya, Ratri, Tata dan kakak fasilitator.
Untuk meringankan beban yang perempuan aku sudah membawa tenda mereka, lumayan juga rasanya karena jadi berat sebelah. Kakak-kakak awalnya mengatakan kita akan sampai dalam 10 menit, tapi lewat 30 menit belum juga sampai. Padahal kita sudah sudah mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudra. Kita belum juga melihat area kemping. Matahari belum terlihat tetapi aku sudah siap untuk pergi Perkemahan Selasa Rabu (Persera) Pramuka Oase 2017 di Suaka Elang, Loji, Bogor (23-24 Mei 2017). Sudah seminggu lebih aku menunggu acara ini, penyebab utamanya adalah kita akan kemping tanpa orang tua dan masak sendiri! Persiapan sudah dilakukan selama seminggu lebih. Termasuk membeli bahan makanan, keperluan berkemah dan packing di dalam tas. Karena yang memasak adalah kami. Menu yang dibuat tentunya yang sesuai dengan selera kami. Rasa belum tentu tetapi satu yang pasti yaitu kami tidak memasak indomie dan makanan lainnya yang instan dan enak. Berbagai macam bumbu sudah kugiling dari rumah sehingga mudah dipacking. Saran dari Kak Rahmad, yang mengajarkan kami saat latihan Pramuka ke-2 (12/4/17), kami pergi dengan tas 45-60 liter agar barang-barang banyak yang muat di dalam tas. Setelah mencari-cari di rumah, aku hanya mempunyai 2 pilihan. Yang pertama Deuter Futura 30SL dan yang kedua adalah Tatonka 70L. Biasanya untuk pergi kemping 3-4 hari aku hanya menggunakan Deuter Zugspitze 22L tetapi kemping kali ini walaupun hanya 2 hari tetapi lebih banyak barang yang dibawa. Akhirnya pilihanku jatuh ke Futura 30SL. Alhamdulillah dengan sedikit bantuan dari ibu barang yang begitu banyaknya bisa masuk tanpa plastik di sisi kiri dan kanan tas. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|