Matahari saja belum terlihat, tapi aku dan ibu sudah berangkat menuju Pelabuhan Sunda Kelapa. Ngantukkk paraaaa tapi telat sedikit saja, lengangnya stasiun Buaran bakal terisi orang pergi kerja dan tak mungkin aku bisa masuk dengan tas carrier sebesar kulkas… Hari ini menjadi hari keberangkatan kami ke Pulau Seribu untuk eksplorasi 2018. Memang tahun lalu kami juga pergi ke pulau, jadi mirip-mirip. Ini adalah keputusan final setelah dua kali berganti tempat. Pertama Ujung Kulon dan yang kedua Gunung Halimun. Tidak ada output yang dikejar. Yang bakal jadi hasil akhir adalah jurnal perjalanan milik kami dan buku cerita perjalanan yang disusun oleh Kak Opal, Calon eksplorer baru…
0 Comments
Minggu ini adalah minggu ketigas persiapan sebelum berangkat masih ada 5 minggu lagi yang tersisa. Yang menjadi tantangan bagiku adalah olahraga karena saat ini sedang tidak mengikuti klub apapun dan ini bulan puasa, LEMES BOI. Aku agak kurang suka dengan tugas jurnal alam karena berbeda dengan dua minggu kemarin. Kali ini bukan flora atau fauna yang harus kita gambar melainkan Cara Pertolongan Pertama Saat Dehidrasi... Jurnal OlahragaTracker Makanan MentahMulai minggu ini kami melaksanakan persiapan untuk eksplorasi 2018. Ada 3 hal yang wajib di isi diminggu pertama. 1. Tracker Olahraga Untuk minggu ini tracker olahraga cukup mudah diisi karena aku berkeliling Arab dan Turki dengan berjalan kaki. Sehari rata-rata aku berjalan 10,000 langkah, sekitar 5km. Untuk minggu-minggu ke depannya aku belum ada planning diisi dengan apa. 2. List Makanan Mentah Selama di Turki aku sakit flu berat. Jadi tidak makan sama sekali baik nasi ataupun sayur buah. Oleh sebab itu agak berat bagiku untuk mengisinya. Ada beberapa buah yang kumakan tapi jumlahnya sangat sedikit. Insyaallah minggu ke 2 bakal lebih banyak secara varian dan jumlah. 3. Nature Journal Untuk Nature Journal kami diharuskan menggambar tanaman obat. Yang kupilih adalah Pohon Salam karena persis ada di depan jendela kamar dan aku baru tahu dia bisa jadi obat. Awalnya aku ingin menggambar cincau, tapi aku tidak menemukan batangnya dan menurutku lebih susah menggambarnya. Jadi ganti haluan :P
Untuk ketiga kalinya kami melakukan pengamatan di hutan IPB. Semua anak laki-laki dengan dengan ogah beranjak dari sleeping bag dan pergi ke parkiran. “AYO SEMUA SEMANGAT” teriak Kak Dinda ke anak-anak yang masih lemas. Kami langsung bergegas ke atas untuk melakukan icebreaking. BUNUH PRESIDEN!
“MENGAUM LAYAKNYA HARIMAU” “CEPET DIKIT NGAPA ELAH, BUAT APAAN SIH NUNGGUIN GENG MANGGARAI??!!” tanpa berpikir panjang aku mengaum di tengah keramaian stasiun karena sebal, menunggu anak-anak yang berangkat dari Manggarai datang. Dari awal kami tidak janjian untuk tunggu-tungguan, tapi ternyata beda cerita dengan geng Kranji…
“apasih ini geng-gengan?” mungkin kalian bertanya-tanya… Itu adalah sebutan untuk anak yang berangkat bersama dari salah satu stasiun menuju Bogor. Untuk mengikuti kegiatan bersama kakak sekala. Ada Geng Manggarai, Kranji, dan Tanjung Barat. Ternyata kemarahanku yang membuat panik anak-anak lain menjadi awal dari kejadian yang mengHEBOHKAN satu grup WA Penggalang Oase dan ibunya Nawra. Apakah kamu bisa menebaknya? tepat sekali, Nawra yang harusnya bersama Ziel dan Sovi berangkat dari Manggarai, terpaksa berangkat sendirian. Pulang! hari ini kami pulang. Tidak ada perasaan kangen rumah, justru aku ingin lebih lama. Tapi tampaknya kakak-kakak sudah lelah. Hari ini kami harus bangun pagi-pagi sekali. Ada trekking, ke Curug Cibadak. Tahun lalu aku sudah pernah ke curug tersebut, bersama Kak Elly dan teman-temannya bahkan berendam di salah satu cekungan yang dalamnya 4-5 meter! Mendaki Gunung Lewati Lembah Kami mulai trekking pukul 7.30 dipimpin oleh kakak pramuka yang baru. Aku lupa siapa namanya, pokoknya lebih muda lah dari Kak Opal :D Kelompok kami berangkat paling dulu bersama kelompok tulip. Awalnya aku jalan paling depan bersama Kak Opal. Lama-lama secara teratur Kak Opal memelankan kecepatan. Alasannya sih nungguin yang belakang tapi kok ragu gitu ya. “Kay, tungguin yang belakang kesian. Kita berenti sebentar” Sementara kelompokku sudah melesat di depan. Aku dan Kak Opal konsisten dalam kecepatan 1km/hari. Untungnya kelompok perempuan juga pelan jadi ada temennya lah.
> “ASSALAMUALAIKUM, SELAMAT PAGI SEMUANYA” jamku masih menunjukan pukul 4.00, tapi inilah saatnya. MEMBALAS AYAM YANG SEMALAM. Satu persatu tenda mulai mengeluarkan suara-suara, tanda terbangun mendengarku. “HAHA, rasakan para ayam penderitaanku semalam” Beragam reaksi mereka, ada yang sebal dibangunkan kepagian tapi ada juga yang bersyukur (well, gayakin. Tapi kayaknya ada deh)
Dengan muka bantal (padahal tidur gapake bantal lho) kami solat shubuh lalu kembali bergegas ke bawah. Tidur? jamannnn, olahraga boi.. dipimpin oleh Kak Opal, Alev dan Husayn. Kami berolahraga, tapi bagus juga badan jadi hangat. Selesai olahraga badan masih belum berkeringat sama sekali. Akhirnya Kak Opal memutuskan untuk memainkan beberapa game icebreaking dari koleksinya. Mendung membayangi pagiku yang asyik ini. Hari ini kami (aku dan Pramuka Penggalang Oase) akan mengikuti kemah ceria di Loji Nenek. Aku sangat bersemangat karena pasti akan ramai penggalang-penggalang dari gudep lain, waktunya menambah teman :D. Kami meninggalkan meeting point di SPBU Cipinang pada pukul 9.00 menggunakan truk tronton. Total 26 orang berangkat termasuk 5 kakak yang mendampingi. Ada Kak Cumeww, Kak Pras, Kak Evan, Kak Sari dan Kak Opal. Sepanjang perjalanan tidak ada suara sama sekali, mungkin karena campuran anak baru dan lama sehingga belum terlalu dekat. Sehingga aku berinisiatif untuk menghibur bersama Husayn. Kami bernyanyi segala macam lagu indonesia yang kami tau, sekedar membuat suasana lebih ramai. Tiba-tiba…. Suara-suara suram, nyanyi-nyanyian korea mulai terdengar dari pinggir mobil. OH MY GOD TIDAKKKKK Untungnya tidak selamanya korea menghiburku. Tidak lama kami sampai di perkemahan, sekitar pukul 11.00. Truk kami tidak bisa mengantarkan kami hingga depan perkemahan, sehingga aku terpaksa berjalan sekitar 200 meter menanjak. Sesampainya di perkemahan tidak ada anak-anak lain. Sepiiiiii. Ini beneran ada kemping gasih? mana anak pramuka lainnya nih. Kembali dari sholat Jum’at belum juga satu pun orang yang terlihat “Fix ini surammm” Pramuka Oase adalah bagian dari Klub Oase. Selama beberapa tahun kebelakangan pramuka menjadi satu-satunya kegiatan di Oase. Acara ini dilakukan setiap rabu pertama dan ketiga di Rumah Inspirasi. Ibu menjadi salah satu kakak pembina pramuka pada tahun 2016. Yak, tepat sekali Pramuka Oase berbeda dengan yang lain, kami dibimbing oleh para orang tua.
Aku sendiri sudah ikut kegiatan ini sejak … negara api menyerang. Kira-kira 2014. Selama beberapa tahun ikut Pramuka aku selalu menikmatinya. Apalagi pada 2016 ibu mengusulkan membuat Eksplorasi, perjalanan mengeksplor daerah baru tanpa orangtua yang sangat mengasyikan. Bersama dengan ayah, ibu, nenek, dan Michelle, sepupuku, pagi-pagi sekali kami meluncur ke Museum Bank Mandiri tempat OFEST berlangsung. Setelah 2 bulan lamanya persiapan, akhirnya saatnya telah tiba… yaitu mendapatkan uang untuk jalan-jalan! Memang ini misi utama kami, karena ribetnya kakak mentor yang mengharuskan kami cari uang untuk eksplorasi 2017, dan harus dilakukan secara bersama oleh pasukan! Oh HTSaat kami sampai di museum belum ada petugas museum. Ya iyalah… nyampenya aja jam 7 pagi, padahal biasanya museum buka jam 9 pagi. Tak sabar rasanya, 2 jam lagi OFEST akhirnya dibuka. Meja-meja, backdrop, dan segala perlengkapan sudah siap di tempatnya. Hal yang menarik dan baru bagiku adalah HT.
Kami dipinjamkan 12 buah HT oleh Om Iyek. “Wah udah bisa jualan nih,” pikirku dalam hati xD. Berhubung ini pertama kalinya aku mencoba HT, aku jadi mirip dengan anak kecil dengan mainan baru. Sebentar-sebentar aku mencoba micnya karena takut rusak. “Tes..tes, kijang satu, target terlihat mari kita ciduk,” ujarku di HT. Saat dipinjamkan salah satu HT terjatuh dari meja, tapi Om Iyek justru santai saja. “Tenang aja, ini kuat kok. Dilindes mobil aja kuat,” katanya untuk menenangkan kami. Saat itu juga langsung terbesit ide untuk mencoba menaruh HT miliku di salah satu mobil lalu melihat apa yang terjadi jika dilindas. Untungnya ide “cemerlang” tersebut tidak jadi dilaksanakan mengingat ini adalah barang pinjaman. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|