Plung...Plung...Plung semua beresDari sesi ini aku baru tahu bahwa barang-barang dibagi menjadi 3 bagian yaitu dasar, tambahan dan khusus. Tambahan adalah hal yang jika tidak bawa tidak apa-apa, khusus adalah alat-alat yang harus dibawa jika kita pergi ke tempat khusus seperti memanjat tebing. Dan dasar adalah barang yang wajib dibawa saat naik gunung. Alat-alat dasar ini dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu layering system, sleeping system, dan sheltering. Alat-alat ini sangatlah penting karena menyangkut kenyamanan dan keamanan kita. Setelah belajar teori tentang packing. Kami belajar cara packing yang benar. Di depan kami ada berbagai macam barang. Dan disediakan sebuah tas. Kelompok pertama adalah perempuan. Mereka berhasil memasukan semuanya ke dalam dan menurut salah satu anggota kelompok mereka. Tasnya enak untuk dibawa (Iyalah satu kelompok 😌) Kelompok kami dengan ilmu dari Kak Adi juga berhasil memasukan semua ke dalam tas. Kata Dhifie tas ini juga lebih nyaman dari pada tas yang dia pakai. Aku sempat bingung karena sekilas tasnya tampak sama dengan tasku, tapi barang bisa masuk dengan mudah di tas ini. Tas yang aku pakai sekarang, untuk memasukan barangnya saja harus pakai tenaga dalam HIYAAA. Sementara yang ini tinggal plung…plung beres. Ternyata ukuran tas ini lebih besar 20 liter, sehingga tentu saja semua bisa masuk dengan mudah. Kelompok terakhir adalah Ceca, Adam dan Vyel. Mereka dengan sangat yakin memasukan semua barang ke dalam drybag. Awalnya tidak ada yang aneh. baju, sleeping bag, dan berbagai macam barang yang terbuat dari kain. Tapi lama kelamaan mereka mulai memasukan kompor, raincover, P3K, bahan makanan dan yang paling spektakuler adalah MATRAS!. Setelah seluruh barang mereka masukan, drybag ditaruh ke dalam tas. Ceca yang mencoba tampak tidak nyaman saat mencoba tasnya. Kelompokku tertawa terbahak-bahak melihat mereka yang memasukan semua barang ke dalam drybag. STOPPPPP
Selain itu kita juga harus belajar beberapa keterampilan untuk keluar atau bertahan hidup. Seperti trapping, SOS, bivaking, membuat api dan masih banyak lagi. Kak Fale sayangnya tidak mencotohkan misalnya cara membuat api menggunakan kayu, atau membuat trap untuk binatang. Untungnya beberapa diantaranya aku sudah pernah liat di komik survival milikku di rumah. Kami juga belajar tentang beberapa penyakit gunung yang mungkin menyerang dan cara mengatasinya. Penyakit gunung dari yang aku lihat kebanyakan penyebabnya karena alam. Seperti dehidrasi karena panas dan hipotermia karena hujan lebat, dan Mountain Sickness karena kita berada di tempat yang sangat tinggi. Kami juga diajak berkeliling areal kemah mencari berbagai tanaman yang bisa diapakai untuk obat. Sebagian besar tumbuhan yang kami ambil adalah sejenis dengan rumput, pendek dan tidak menjalar. Biasanya tumbuhan yang seperti rumput khasiatnya untuk mengobati asam urat. Namun kali ini tidak ada satupun yang aku cari bisa mengobati asam urat. Ada Pegagan untuk luka, Daun Dadap untuk demam, Bunga Kecubung untuk bengkak dan masih banyak lagi. Tumbuhan ini hampir semuanya dapat ditemukan sepanjang jalan menuju curug. Harumnya TAI luwakKami juga menemukan sesuatu yang sangat berharga di jalan yaitu tai….milik luwak. Kopi Luwak ini kalau diliat di google harganya mencapai 1 juta rupiah. Sepanjang jalan saja ada banyak sekali bisa-bisa aku jadi juragan kopi luwak saat pulang 😃 Apakah kamu mengira karena kopinya mahal, tainya pasti harum seperti Gl*d* Sensation? TIDAK tainya sama saja seperti binatang lain, kalau diinjek ancur kalau dicium bau. Bedanya setelah dibersihkan ada sisanya dan itu buat diminum (uekkkk) Naik Naik Naik NaikJalan menuju curug seperti trek rollercoaster naik…naik…naik dan NAIK lagi. Ada turunnya tapi ketika pulang :P Sepanjang jalan sisi sebelah kiri kita adalah jurang dan sebelah kanan adalah tebing. Jadi kalau mau lewat jalan pintas pilihannya manjat tebing atau loncat ke jurang! Jalan setapaknya cukup bagus, terbuat dari tanah. Tapi di salah satu jalan dekat curug jalannya berganti menjadi jembatan kayu. Menyusuri pinggiran tebing dengan bawahnya jurang, KEREN BANGET walaupun takut ambruk. Curugnya diluar ekspetasiku. Air terjunnya terbagi menjadi tiga dan umm semuanya kecil, tidak se-wah yang aku bayangkan. Ada dua hal yang menarik perhatianku dari curug ini. Pertama, air dari curug ini memiliki ph yang tinggi sama dengan kangen water. Aku tidak terlalu peduli dengan kangen water tapi aku ingin tahu kenapa bisa air ada yang phnya tinggi dan rendah. Dan yang kedua adalah kolam di dalam air terjun. Tidak tepat jika cekungan ini disebut “kolam” karena lebarnya hanya sepanjang tanganku, panjangnya kira-kira 2-3 orang dewasa meregangkan tangan, tetapi dalamnya sekitar 3 meter! Dhifie yang lebih tinggi dariku saja kakinya masih jauh dari lantai. Yang lain pun jadi penasaran, dan berebutan masuk kolam yang airnya BRRRRR dingin banget. Aku juga mencoba sekali tapi tidak kuat lama karena airnya. Nasi Liwet "Kuah" HujanSetiap kali PramukaOASE kemping selalu saja hujan. Hari ini pun sama. Setelah semalam hujan, hari ini kembali hujan dan lebih deras. Nasi liwet yang tadinya kering pun menjadi Nasi Liwet “kuah” Hujan. Beberapa orang berhenti makan dan kembali ke tenda sementara kelompokku terutama aku dan Zaky tetap tahan makan sampai daun tempat nasi liwet habis. Kalau dilihat oleh orang lain kami mungkin seperti orang yang tidak makan selama 2 minggu. Jadi begitu melihat makanan langsung berebutan. Rasa nasi liwetnya sangat enak. Aku tidak tahu karena kelaparan atau memang betulan sedap. Tapi aku senang karena setelah itu kami tidak harus membersihkan sisa-sisa makanan kami. Satu-satunya yang disayangkan adalah kompor trangia tidak dijaga oleh kakak sehingga gosong dan terkena hujan 😩. Sebelum pulang terdapat sebuah masalah. Kelompok Gorila pergi duluan tanpa membereskan tenda dan membuang sampah milik mereka. Kakak-kakak cukup sebal karena ini tapi Gorila akhirnya menggantinya dengan membawakan barang-barang milik kelompok perempuan. Kami pulang terlambat kira-kira 2 jam karena hujan yang luar biasa besar. Dengan barang yang bertambah banyak kami berjalan beriringan ke angkot menuju stasiun Bogor. Bye Suaka Elang!!!
0 Comments
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|