Jadi kelompok terpisah jadi 3. Pertama ada Adam, yang kedua kelompok tengah-tengah yang tidak capek, tapi tidak ngebut isinya hampir semua anak, dan yang terkakhir ada Katya, Ratri, Tata dan kakak fasilitator.
Untuk meringankan beban yang perempuan aku sudah membawa tenda mereka, lumayan juga rasanya karena jadi berat sebelah. Kakak-kakak awalnya mengatakan kita akan sampai dalam 10 menit, tapi lewat 30 menit belum juga sampai. Padahal kita sudah sudah mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudra. Kita belum juga melihat area kemping.
0 Comments
Matahari belum terlihat tetapi aku sudah siap untuk pergi Perkemahan Selasa Rabu (Persera) Pramuka Oase 2017 di Suaka Elang, Loji, Bogor (23-24 Mei 2017). Sudah seminggu lebih aku menunggu acara ini, penyebab utamanya adalah kita akan kemping tanpa orang tua dan masak sendiri! Persiapan sudah dilakukan selama seminggu lebih. Termasuk membeli bahan makanan, keperluan berkemah dan packing di dalam tas. Karena yang memasak adalah kami. Menu yang dibuat tentunya yang sesuai dengan selera kami. Rasa belum tentu tetapi satu yang pasti yaitu kami tidak memasak indomie dan makanan lainnya yang instan dan enak. Berbagai macam bumbu sudah kugiling dari rumah sehingga mudah dipacking. Saran dari Kak Rahmad, yang mengajarkan kami saat latihan Pramuka ke-2 (12/4/17), kami pergi dengan tas 45-60 liter agar barang-barang banyak yang muat di dalam tas. Setelah mencari-cari di rumah, aku hanya mempunyai 2 pilihan. Yang pertama Deuter Futura 30SL dan yang kedua adalah Tatonka 70L. Biasanya untuk pergi kemping 3-4 hari aku hanya menggunakan Deuter Zugspitze 22L tetapi kemping kali ini walaupun hanya 2 hari tetapi lebih banyak barang yang dibawa. Akhirnya pilihanku jatuh ke Futura 30SL. Alhamdulillah dengan sedikit bantuan dari ibu barang yang begitu banyaknya bisa masuk tanpa plastik di sisi kiri dan kanan tas. Term ini pramuka OASE kembali mengadakan persera (Perkemahan Selasa-Rabu) Ada beberapa syarat untuk ikut serta dalam persera. Salah satunya adalah mengisi kertas persiapan, untuk memastikan kita sudah sangat siap untuk pergi. Salah satu syaratnya adalah membuat daftar makanan yang akan dibuat selama disana.
Ini daftarku:
Tiga makanan yang aku buat sudah pernah dicoba sehingga, aku sangat yakin dengan hasilnya, sementara yang satu lagi makanan yang tidak perlu dimasak, sehingga pasti berhasil kecuali basi. Satu-satunya makanan yang belum pernah aku coba adalah seblak basah. Ini pertama kalinya aku mencoba masak seblak, sebelumnya hanya sekali mencoba milik Shafy dan Tsaqib, tetanggaku. Aku berpikir mantap rasanya makan seblak yang hangat di malam hari. Hari ini aku pergi ke Aula Simfonia Jakarta untuk menonton Konser Simfoni Negeriku oleh Twilite Orchestra. Twilite Orchestra adalah sebuah grup Simfoni Orkestra yang dipimpin oleh Addie MS. Addie MS adalah seorang dirigen. Ia pernah memimpin grup orkestranya di Sydney Opera House, Australia. Pada Sea Games 2012 aku menonton final sepakbola di GBK. Saat itu Indonesia kalah lewat adu penalti, aku sangat sedih. Tiba-tiba saat menuju mobil yang diparkir di salah satu gedung, ada seseorang yang berpapasan lalu menepuk punggungku, "Jangan sedih dek, Indonesia mainnya bagus kok" katanya. Ibu dan Tante Yani tampak heboh berdua melihat orang yang menepuk punggungku, sementara aku bingung siapa dia. Kata ibuku dia Addie MS, tapi aku tetap tidak tahu. Akhirnya sampai rumah aku langsung mencarinya di google, ternyata ia terkenal sekali. Alhamdulillah hari ini aku bisa menyaksikannya beraksi di atas panggung. Pada kamis 28/4/16 aku beserta teman-teman dari Klub Oase dan GARASI pergi ke Bandara Soetta untuk jalan-jalan ke Garuda Maintenance Facility (GMF) dan Sriwijaya Training Center (STC). Di GMF kami melihat cara menjaga pesawat agar saat dipakai tidak rusak, pesawat harus dijaga secara berkala agar tidak rusak dan menimbulkan kecelakaan fatal. Sementara itu di STC kami belajar menggunakan masker oksigen, berenang menggunakan pelampung dan menggunakan perosotan darurat
Disana kami dipandu oleh Om Rivan dan Om Ananta, mereka menjelaskan banyak hal. Pertama kami pergi ke hanggar GMF, walaupun judulnya Garuda Maintenance Facility ada juga pesawat diluar Garuda yang diparkir. Pesawat di hanggar sangatlah besar, ada Boeing 747, Airbus A330 dan Boeing 737. Ternyata GMF memiliki hanggar terbesar di dunia! Hanggar ini bisa menampung 16 pesawat terbang. Oh iya di sini aku juga melihat pesawat Garuda yang sudah tua, sehingga sekarang hanya dipakai untuk latihan, jenis pesawatnya adalah DC-9. Menurutku logo Garuda yang dulu lebih keren dari yang sekarang. Setelah dari hanggar kami melihat-lihat mesin pesawat-pesawat tadi. Di sini kami tidak boleh lari-lari dan jumpalitan karena komponen mesin pesawat sangatlah mahal, dan penting untuk siap pada waktunya. Mesin pesawat yang paling besar di tempat itu adalah milik Boeing 747. Tingginya saja setinggi badan anak umur 12 tahun. Selain mesin yang disamping pesawat di sini juga ada APU, guna APU adalah untuk membantu pesawat lepas landas, jadi APU ini kayak nitro. Pesawat sudah, mesin juga sudah berarti tinggal safety yang belum. Tempat terakhir di GMF yang kita kunjungi adalah tempat pembuatan kapal untuk pesawat kalau tenggelam dan tempat pembuatan perosotan di pesawat. Sayang saat kami kesana sedang banyak pesanan jadi tidak bisa duduk dan memperhatikan (soalnya tempatnya ada karpet dan kursi buat duduk) tetapi kami beruntung karena bisa melihat proses pengetesan perosotan. Karena untuk safety perosotan harus bisa mengembang dalam waktu kurang dari 10 detik. Setelah safety sekarang saat yang paling ditunggu-tunggu yaitu mencoba perosotan. Berbeda dengan sebelumnya, sekarang kami berpindah tempat ke Sriwijaya Training Center (STC). Di sini tempat para pramugari dilatih untuk belajar safety. Tempat ini merupakan training center pertama di Indonesia yang dibangun dengan pesawat sesungguhnya. Di STC kami dipandu oleh Ibu Jule. Walaupun dipakai untuk training, pesawat ini adalah pesawat asli jadi sama saja dengan pesawat yang dipakai untuk bepergian. Pertama kami belajar cara keselamatan saat kekurangan oksigen. Saat kabin kekurangan oksigen otomatis masker yang ada di atas bangku keluar, hampir semua orang di pesawat dapat masker, tetapi ada beberapa yang tidak dapat jadi mereka pura-pura sesak napas. Setelah masker kami juga berlatih cara menggunakan pelampung. Karena sangat semangat semua orang mengembangkan pelampung di dalam kabin pesawat. Jadi kabin pesawat dalam sekejap sudah berubah menjadi lautan manusia, dan semua kepalanya seperti kejepit pelampung warna kuning. Sebenarnya diawal kami tidak diperbolehkan berenang tetapi kami boleh meluncur. Ternyata saat disana ternyata terbalik, kami diperbolehkan berenang tetapi tidak boleh meluncur. Kami tidak boleh meluncur karena perosotannya sudah sering dipakai sehingga seratnya jadi kasar dan berbahaya untuk tubuh. Berenang merupakan penutup untuk kunjungan ke GMF dan STC. Hari ini sangat menyenangkan dan seru. Semoga lain kali bisa main perosotan di STC. Hari ini aku ada teman-teman klub Oase datang ke rumah. Tema untuk acara kali ini adalah Board game dan Card game. Uno adalah salah satu game yang aku mainkan. Uno pertama kali ditemukan oleh orang Ohio yang berprofesi menjadi Barbershop. Ia sangat senang bermain kartu sehingga ia membuat Card game yang diberi nama Uno. Uno sendiri artinyaa adalah satu dalam bahasa Itali. Sekarang Uno terdiri dari berbagai macam jenis. Ada uno Stacko, Uno Spin dan lain-lain. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|