Hari ini aku pergi ke Aula Simfonia Jakarta untuk menonton Konser Simfoni Negeriku oleh Twilite Orchestra. Twilite Orchestra adalah sebuah grup Simfoni Orkestra yang dipimpin oleh Addie MS. Addie MS adalah seorang dirigen. Ia pernah memimpin grup orkestranya di Sydney Opera House, Australia. Pada Sea Games 2012 aku menonton final sepakbola di GBK. Saat itu Indonesia kalah lewat adu penalti, aku sangat sedih. Tiba-tiba saat menuju mobil yang diparkir di salah satu gedung, ada seseorang yang berpapasan lalu menepuk punggungku, "Jangan sedih dek, Indonesia mainnya bagus kok" katanya. Ibu dan Tante Yani tampak heboh berdua melihat orang yang menepuk punggungku, sementara aku bingung siapa dia. Kata ibuku dia Addie MS, tapi aku tetap tidak tahu. Akhirnya sampai rumah aku langsung mencarinya di google, ternyata ia terkenal sekali. Alhamdulillah hari ini aku bisa menyaksikannya beraksi di atas panggung.
2 Comments
Kedai Kopi Es Tak Kie
Pada hari Kamis (21/7) Tante Melly, Tante Inu, ibu dan aku pergi mengunjungi Kedai Kopi Es Tak Kie, warung yang sudah dibuka dari 1927. Aku curiga jangan-jangan tokoh Sumpah Pemuda dulu minum kopi di sini. Letaknya yang tersembunyi di dalam pasar tidak membuat sedikit pengunjung yang datang, bahkan Pak Jokowi pernah mengunjungi tempat ini. Saat aku datang ada 6-7 meja yang terisi, mereka menikmati kopi ditemani nasi campur atau bakmie yang dijajakan penjual di depan kedai. Sesekali tercium bau babi rebus dari depan. Aku beruntung sekali karena beberapa saat setelah minuman datang, kopi yang dijual sudah habis. Asam, manis, dan pahit yang dicampur dengan tepat meninggalkan kesan tersendiri di mulut. Kata ibu rasa kopinya seperti Nescafé dingin yang dulu sering nenek buat. Sementara itu Es Kopi Hitam juga tidak kalah enaknya, tetapi terlalu banyak gula. Sediakan Rp. 15.000 untuk menikmati Es Kopi Hitam dan Rp. 17.000 untuk Es Kopi Susu. Jika ingin membuatnya di rumah kamu bisa membeli kopi yang sudah dibuat menjadi bubuk. Kopi Es Tak Kie berada di Kawasan Pecinan, Petak Sembilan, Kota Tua. Jangan sampai datang setelah jam 2 siang karena mereka sudah tutup. Soto Tangkar Pak H. Diding Walaupun sudah minum kopi yang sangat enak, aku belum makan siang, maka aku pun melanjutkan dengan makan Soto Tangkar yang sudah melegenda. Lokasinya yang terletak di Pasar Pagi, Kota Tua membuatku bisa mencapainya dengan berjalan kaki. Pada hari Sabtu (16/7) aku sempat pergi ke tempat ini tetapi Pasar Pagi penuh sekali dengan orang, jalan tertutup oleh orang-orang yang sibuk mencari buku untuk hari pertama sekolah. Walaupun sampai di tempat Soto Tangkar berjualan, tapi kami tidak makan karena sudah terjual habis. Dengan tujuan yang sama aku kembali ke Soto Tangkar Pak H. Diding. Walaupun memiliki bangunan sendiri tapi sangatlah sempit bentuk ruangannya seperti huruf P dengan luas 3 meter x 2 meter. Tanpa kipas membuat orang-orang yang berada di dalam kepanasan, aku berada di ujung sempit huruf P dan membuatku hampir pingsan. Alhamdullilah soto tangkar yang dipesan datang sebelum aku pingsan sehingga aku mendapat energi kembali. Sotonya sangat enak, daging yang ada di dalam soto empuk, bumbunya pun meresap ke daging dengan sangat sempurna, dan kuahnya luar biasa. Jika dibandingkan dengan soto tangkar yang pernah aku coba, ini adalahnya juaranya, asin dan campuran rempahnya pas. Setelah mencoba sate kuah, kembali aku mengacungi dua jempol. Kedai ini didirikan oleh Alm. H Diding, pada 1965, beliau meninggal pada 1998 dan memberikan resep soto tangkarnya kepada anak-anaknya. Kedai ini juga ada di beberapa kota di Jawa Barat seperti Bogor dan Garut. Kedai yang di Pasar Pagi di kelola oleh H. Tatang walaupun masih tampak muda tapi ia sudah bisa mengelolanya. Ia dibantu 5 orang untuk keperluan memasak, belanja, cuci piring dll. Hal yang paling membuatku kagum adalah kedai ini tidak menggunakan MSG, karena menurutnya tanpa MSG dulu juga sudah enak, kenapa sekarang harus pakai. Ayo temukan warung ini di tengah Pasar Pagi, Kota Tua yang padat. Warung ini berada di salah satu gang di sebelah kanan jika datang dari Museum Bank Mandiri. Jika tetap tidak menemukan warung ini gunakan mulut untuk bertanya ke orang sekitar. Hari ini aku menemani ibu pergi ke pasar dalam rangka persiapan lebaran. Tahun ini lebaran dirayakan di rumah, jadi banyak yang harus disiapkan jauh-jauh hari. Tukang Sayur yang biasanya lewat di depan rumah sudah pulang kampung dari beberapa minggu yang lalu. Jadi tidak ada pilihan lain selain ke Pasar Simpang yang terletak di depan Stasiun Buaran.
Pasar yang kumuh dan bau busuk adalah hal yang pertama terlintas dalam pikiranku saat diajak ibu. Ternyata pasar yang aku datangi ini memang kumuh tetapi bau rempah-rempah yang dicampur oleh penjual di pasar membuatku lapar. Selama aku di sana tidak tercium sedikit pun bau busuk. Pasar yang ini berbeda dengan Pasar Rawamangun, karena di sini hanya ada 7 penjual sementara di Rawamangun banyak sekali yang berjualan. Walaupun kecil tetapi kita bisa menemukan banyak barang untuk keperluan sehari-sehari terutama bahan makanan. Datang di dekat lebaran membuatku menemui bungkus ketupat yang dijajakan di beberapa lapak. Ketujuh penjual yang ada di pasar berjualan barang yang berbeda-beda. Ada yang berjualan santan, daging, sayur, sosis, dan bumbu untuk makanan yang sudah diracik oleh si penjual. Salah satu ibu dari anak yang berkunjung ke GARASI berjualan di pasar juga. Di sana harga sayur ada di kisaran Rp. 3.000 sampai Rp. 30.000. Walapun yang dijual bermacam-macam di pasar semua penjual menggunakan timbangan yang sama. Timbangan ini memiliki 2 nampan besi, yang satu untuk barang yang kita beli dan satu lagi untuk besi yang dipakai sebagai penghitung berapa berat belanjaan kita, bentuk dari besi itu adalah balok, berat balok berbeda-beda ada yang 1/4 kilogram, 1/2 kilogram dan 1 kilogram. Hal yang paling aku kagumi dari penjual di pasar adalah mereka tidak memiliki daftar harga, semua barang yang tersedia di lapaknya dia hafal harganya. Pembeli di pasar tampaknya hanya ada satu yaitu ibu rumah tangga, aku tidak menemukan bapak-bapak yang berbelanja selama aku di pasar. Oh iya jika ingin pergi ke pasar jangan pergi setelah sholat dzuhur karena barang yang dijual biasanya sudah habis, bahkan terkadang lapak sudah tutup. Pada kamis 28/4/16 aku beserta teman-teman dari Klub Oase dan GARASI pergi ke Bandara Soetta untuk jalan-jalan ke Garuda Maintenance Facility (GMF) dan Sriwijaya Training Center (STC). Di GMF kami melihat cara menjaga pesawat agar saat dipakai tidak rusak, pesawat harus dijaga secara berkala agar tidak rusak dan menimbulkan kecelakaan fatal. Sementara itu di STC kami belajar menggunakan masker oksigen, berenang menggunakan pelampung dan menggunakan perosotan darurat
Disana kami dipandu oleh Om Rivan dan Om Ananta, mereka menjelaskan banyak hal. Pertama kami pergi ke hanggar GMF, walaupun judulnya Garuda Maintenance Facility ada juga pesawat diluar Garuda yang diparkir. Pesawat di hanggar sangatlah besar, ada Boeing 747, Airbus A330 dan Boeing 737. Ternyata GMF memiliki hanggar terbesar di dunia! Hanggar ini bisa menampung 16 pesawat terbang. Oh iya di sini aku juga melihat pesawat Garuda yang sudah tua, sehingga sekarang hanya dipakai untuk latihan, jenis pesawatnya adalah DC-9. Menurutku logo Garuda yang dulu lebih keren dari yang sekarang. Setelah dari hanggar kami melihat-lihat mesin pesawat-pesawat tadi. Di sini kami tidak boleh lari-lari dan jumpalitan karena komponen mesin pesawat sangatlah mahal, dan penting untuk siap pada waktunya. Mesin pesawat yang paling besar di tempat itu adalah milik Boeing 747. Tingginya saja setinggi badan anak umur 12 tahun. Selain mesin yang disamping pesawat di sini juga ada APU, guna APU adalah untuk membantu pesawat lepas landas, jadi APU ini kayak nitro. Pesawat sudah, mesin juga sudah berarti tinggal safety yang belum. Tempat terakhir di GMF yang kita kunjungi adalah tempat pembuatan kapal untuk pesawat kalau tenggelam dan tempat pembuatan perosotan di pesawat. Sayang saat kami kesana sedang banyak pesanan jadi tidak bisa duduk dan memperhatikan (soalnya tempatnya ada karpet dan kursi buat duduk) tetapi kami beruntung karena bisa melihat proses pengetesan perosotan. Karena untuk safety perosotan harus bisa mengembang dalam waktu kurang dari 10 detik. Setelah safety sekarang saat yang paling ditunggu-tunggu yaitu mencoba perosotan. Berbeda dengan sebelumnya, sekarang kami berpindah tempat ke Sriwijaya Training Center (STC). Di sini tempat para pramugari dilatih untuk belajar safety. Tempat ini merupakan training center pertama di Indonesia yang dibangun dengan pesawat sesungguhnya. Di STC kami dipandu oleh Ibu Jule. Walaupun dipakai untuk training, pesawat ini adalah pesawat asli jadi sama saja dengan pesawat yang dipakai untuk bepergian. Pertama kami belajar cara keselamatan saat kekurangan oksigen. Saat kabin kekurangan oksigen otomatis masker yang ada di atas bangku keluar, hampir semua orang di pesawat dapat masker, tetapi ada beberapa yang tidak dapat jadi mereka pura-pura sesak napas. Setelah masker kami juga berlatih cara menggunakan pelampung. Karena sangat semangat semua orang mengembangkan pelampung di dalam kabin pesawat. Jadi kabin pesawat dalam sekejap sudah berubah menjadi lautan manusia, dan semua kepalanya seperti kejepit pelampung warna kuning. Sebenarnya diawal kami tidak diperbolehkan berenang tetapi kami boleh meluncur. Ternyata saat disana ternyata terbalik, kami diperbolehkan berenang tetapi tidak boleh meluncur. Kami tidak boleh meluncur karena perosotannya sudah sering dipakai sehingga seratnya jadi kasar dan berbahaya untuk tubuh. Berenang merupakan penutup untuk kunjungan ke GMF dan STC. Hari ini sangat menyenangkan dan seru. Semoga lain kali bisa main perosotan di STC. Pada tanggal 4-5 Februari 2016 aku mengikuti Konferensi Peneliti & Pemerhati Burung di Indonesia ke 2 yang berlangsung di Universitas Atmajaya, Yogyakarta. Di konferensi aku presentasi tentang Pengamatan Burung di Dukuh Banjarharjo 1. Selama konferensi aku tinggal di basecamp KBP Bionic. Usai konferensi, aku diajak kakak-kakak mengamati burung di Taman Nasional Gunung Merapi pada tanggal 6-7 Februari 2016. Aku bersama 12 orang lainnya menginap di Resort Tlogo Nirmolo, Merapi. Kami sampai di sana sekitar pukul 16.00 WIB dan langsung pengamatan. Info dari Mas Irwan penjaga Taman Nasional Gn Merapi, 5 menit yang lalu baru saja ditemukan Anis Hutan. Kami pun langsung buru-buru pergi ke tempat yang dimaksud, karena takut burungnya sudah pergi. Ternyata burung tersebut masih ada dan sedang asyik difoto oleh beberapa orang.
Setelah itu kami mengobrol ternyata di daerah Plawangan tadi ada burung Uncal Loreng yang sedang bersarang, lokasinya sangat mudah dicapai tetapi karena sudah malam kita merencanakan untuk besok pagi mengamati di daerah Plawangan. Malam harinya ada pengamatan malam, tetapi aku sudah terlalu lelah sehingga sudah tertidur dari pukul 21.00 WIB. Sementara pengamatan malam dilakukan pukul 22.00 WIB. Keesokan paginya kami kembali mencari Anis Hutan, karena kemarin belum mendapatkan foto yang bagus. Baru saja keluar, aku, Mas Imam, dan Mas Irwan disambut oleh gerombolan Perling Kumbang dan Perling Kecil. Di tengah-tengah gerombolan ada satu burung yang berbeda, karena memiliki jambul dan bercak putih di pipi, setelah ditanyakan ke Mas Imam nama burung tersebut adalah Raja-perling Sulawesi, walaupun burung ini endemik Sulawesi tetapi ada di Merapi. Ini diduga burung yang lepas dari sangkar seseorang. Dari situ kami pergi kembali ke air terjun untuk melihat apakah ada Meninting Besar. Belum sampai air terjun kami sudah ditelpon Kak Sigit karena ada sepasang Meninting Kecil di bawah, saat sampai di bawah menintingnya sudah pergi. Kami pun jalan-jalan berkeliling parkiran, ada burung datang. Warnanya abu-abu dengan kepala berwarna kuning, menurut Mas Imam itu adalah Kicuit Batu yang terkadang muncul di Merapi. Setelah pengamatan di Tlogo Nirmolo, sekitar pukul 10.00 WIB kami pergi untuk pengamatan di Goa Jepang. Setiap dua tahun sekali ada lomba pengamatan burung (birdrace) di Goa Jepang, rencananya tahun ini diadakan juga. Kami berjalan ke atas tetapi sayang tidak terlalu banyak burung yang ditemui. Setelah spotting di tempat terjauh yang bisa dicapai, kami mendapat lumayan banyak, Sepertinya dengan spotting burung lebih banyak yang teramati. Pada pengamatan kali ini aku mencari Walik Kepala Ungu, Sebelumnya aku sudah tiga kali pergi ke Goa Jepang tapi belum sekalipun aku bertemu dengan burung yang satu ini. Tetapi akhirnya di tengah hujan besar burung itu sempat tengger sebentar setelah itu terbang menuju hutan. Kami selesai pengamatan sekitar pukul 13.00 WIB, beberapa kakak lanjut pergi untuk mengikuti acara birdbanding, sisanya pulang ke rumah masing-masing. Total kami menemukan 55 jenis burung, aku juga menemukan 16 jenis yang baru aku lihat alias lifer. Terima kasih untuk Mas Imam yang sudah nemenin Kaysan ke Merapi, dan terima kasih untuk semua kakak-kakak yang nemenin dan bantuin Kaysan selama di Jogja. Today I want teach you how to upload photo to instagram from PC using Bluestack App player. 1. Download bluestack from here 2. Open Bluestack and wait less than minute 3. If you have already downloaded Instagram application, click the logo. If not open play store and download the instagram. 4. Log in if you have account, if not click sign up and make account. 5. Choose photo and Upload... Thanks for reading this tutorial :D
Elang Hitam adalah burung yang masuk dalam suku Accipitridae, jadi artinya burung ini mempunyai badan yang lebih besar dari suku Falconidae. Pagi ini aku melihat ada dua burung Elang Hitam lewat di atas atap rumah. Tetapi karena kami semua ingin ke pasar Pekan Komih, jadi kesempatan untuk mencari burung itu aku lewatkan. Aku akhirnya ngambek karena nggak jadi mencari si burung elang. Pulang dari pasar, Tante Husna mengajak aku untuk jalan-jalan ke Bukit Cintug naik motor. Kami pun jalan sampai jalan buntu, dan ternyata ada seekor elang Hitam yang besar terbang sangat dekat. Disaat motor belum berhenti aku langsung meloncat, dan berhasil mendapat foto Elang Hitam yang sangat bagus. Akhirnya aku tidak marah lagi, dan aku dapat foto yang bagus.
“Cangkul,Cangkul,Cangkul yang dalam menanam jagung di kebun kita”lantun Pak Odom. “Tuk” tiba-tiba cangkul Pak Odom mengenai benda yang keras..
“Kok cangkulnya berbunyi” kata Pak Odom kebingungan, setelah di periksa, Pak Odom menemukan sebuah kotak berisi peta harta karun. Dibacanya judul peta harta karun dengan kecang sekali “Peta Harta Karun Pangeran Tampan”. Sementara itu Jaki anggota Tiga Berandal lewat dan mendengar suara Pak Odom. Timbulah niat jahat dari Jaki, Jaki berniat mencuri peta tersebut. Dengan membawa obat tidur Jaki membuat Pak Odom tertidur pulas, lalu dengan gampang Jaki mengambil peta tersebut. Jaki pun membawa peta tersebut ke markas Tiga Berandal. “Bos aku mengambil ini dari Pak Odom” kata Jaki. “Bagus, dengan begini kita juga bisa tampan” kata Tukul senang, “Iya bos, aku akhirnya bisa menjadi artis yang ada di Tv itu” tambah Kujo kegirangan. Perjalanan pun dimulai mereka bertiga harus melwati para perampok yang jumlahnya amat banyak, “Tring,Trang” suara pedang beradu, namun karena kalah jumlah, mereka tertangkap dan dirampok hingga tidak ada barang bawaan. Tapi mereka tetap melanjutkan karena membayangkan harta itu. Sedikit demi sedikit akhirnya mereka berhasil mengumpulkan perbekalan setelah itu mereka, harus melewati rawa yang konon belum ada orang yang bisa melewati. Mereka harus melewati hadangan sekelompok buaya muara yang terkenal ganas, lalu hadangan dari suku lokal dan yang paling parah di kepung sekelompok kodok beracun. Namun mereka tetap bertahan demi hata karun itu. Akhirnya mereka berhasil sampai di tempat bertanda harta karun. Dengan cepat mereka menggali tanah itu tapi tidak menemukan harta karun, yang mereka temukan malah kertas bertuliskan petunjuk ke tempat harta karun. Mereka mengikuti petunjuk itu “90 puluh langkah ke kanan dua langkah ke depan lalu jalan 10.000 langkah ke kiri”. Setelah penantian panjang akhirnya mereka menggali dan menemukan sebuah kotak. Isi kotak tersebut adalah kertas, mereka tidak kecewa karena mengira itu petunjuk, ternyata isi kertas itu bertuliskan “Ingin tampan banyak-banyaklah berdoa.” Tukul pun kesal dan mengejar Jaki si pembawa masalah. “Ampun bos” kata Jaki, sambil berlari menangkis barang yang dilemparkan ke dia. Keesokan paginya Adit kaget karena dibangunkan oleh sipir penjara. Kata Sipir Adit harus bersiap-siap untuk duel melawan Raja Ludo Lapart. Adit pun bersiap-siap. Adit pun diantarkan ke arena duel.
Oleh raja Adit di perbolehkan memilih senjata. Tetapi senjatanya hanya Pedang yang sudah karatan, Beliung tua, dan Kapak dengan pegangan yang sudah setengah retak. Adit akhirnya memilih pedang. Duel pun berlangsung dengan seru, Raja Ludo ternyata adalah penyihir hebat dan mempunyai tongkat." Ahsiculmun Stersimon" jurus dari Ludo yang mengeluarkan satu pasukan monster, Adit dengan susah payah berhasil melawan satu persatu, tapi Ludo sudah menyiapkan kejutan lain tiba-tiba dia mengeluarkan mantra berbunyi "Nahsita Tarsigeber". Dengan tiba-tiba terjadi gempa di tempat Adit berdiri. Adit terjatuh, tapi untungnya semua monster telah berhasil terbunuh. Adit pun mencoba mengeluarkan tokohnya hasilnya sangat membantu karena berhasil melawan pasukan Ludo. Secara sengaja Ludo dari belakang mengincar tangan si Adit, tapi Adit berbalik dan secara spontan melempar batu yang ada di dekatnya. Batu itu tepat mengenai ibu jari Ludo dan Ludo melepas tongkatnya. Adit langsung mengambilnya dan mencoba membuat mantra ngasal, "Dosilu Lahsikarbasiter" tiba-tiba tempat Ludo berdiri terbakar. Keluar api banyak sekali, Ludo berhasil memadamkannya tapi belum berhasil mengambil tongkatnya. Akhirnya Ludo menggunakan kekuatan pikirannya dan berhasil, tongkat itu terbang ke Ludo. Ludo dengan cepat mengarahkan jurus paling maut ke Adit. " Apisi Sansibisihasipeng" ucap Ludo, tapi Adit tidak kalah sigap dengan seluruh kekuatannya Adit pakai pedangnya sebagai pemantul, Ludo pun merasa menang dan menyombong bahwa Adit tidak bisa apa-apa. Ternyata Adit berhasil menahan walau sampai terlempar hingga tiga meter dan pedangnya hancur berantakan, Ludo yang sudah senang tidak waspada dan serangannya kembali ke dia. dengan seketika Ludo meninggal di tempat. Masyarakat pun gembira karena berhasil mengalahkan Ludo. Oleh masyarakat Adit di angkat menjadi raja, tetapi Adit menolak karena ingin pulang. Adit menyerahkan jabatannya ke panglima berkuda. Ternyata cara keluar dari situ adalah mengucapkan "Arsikesilu" tiga kali. setelah Adit keluar, Adit berjanji tidak akan bermain game terus-terusan. (Tamat) Sekarang Adit dan pasukannya sedang menginap di Gua Gobber. Sementara itu di istana, Raja Ludo Lapart terlihat senang karena Adit belum kembali. Raja Ludo kira Adit sudah mati di lahap Gobber, tetapi Raja Ludo tidak tahu bahwa Adit tidak mati. Keesokan harinya Adit meminta panglima berkuda mengajarkan cara mengeluarkan tokoh seperti kemarin. Adit pun di beri tahu caranya. "Pusatkan pikiran, lalu keluarkanlah" kata panglima berkuda, Adit pun mengikuti petunjuk panglima berkuda. lama-kelaman adit berhasil mengeluarkannya. Tokoh Adit adalah spinosaurus.
Setelah berkemas-kemas, Adit dan rombongannya pun pulang kembali. Ke istana Ludo Lapart. Di jalan Adit tidak tidak ada satu pun yang menghalangi rombongan Adit. Sesampainya di istana semua orang menyambut Adit dengan gembira, kecuali Raja Ludo Lapart. Dia memerintahkan pasukannya untuk menyerang rombongan Adit. komandan pasukan pun bingung melihat Raja Ludo. Rombongan Adit yang tidak bersiap perang tiba-tiba di serang dengan pasukan yang lumayan banyak. Perang tak bisa di hindarkan, pasukan Adit pun tidak siap dan dengan mudah ditaklukan musuh. Adit di penjara dan tidak di beri tahu apa kesalahannya. Di luar istana rakyat Ludo Lapart mengadakan demo besar-besaran, menuntut Adit dibebaskan. Awalnya Raja Ludo tidak memerdulikan, lama-lama raja pun tak tahan dan berpidato di balkon istana. bunyi pidato itu adalah "Dengan ini saya Ludo Lapart akan mengadakn duel sampai satu pihak ada yang terbunuh. Tempat duel adalah di lapangan olahraga kota Metrocity, pada jam 07.00 hingga selesai. Duel ini boleh di tonton masyarakat. sekian dan terima kasih" |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|