Ternyata susah untuk menemukan cerpen yang sesuai dengan seleraku. Dari puluhan atau bahkan ratusan judul cerpen yang tersedia di website LakonHidup hanya sedikit judul yang menarik perhatianku. Judul bagaikan thumbnail di youtube. Itu menjadi hal pertama yang menarik perhatian. Ada beberapa judul yang menarik perhatianku tapi ternyata isinya tidak semanis judulnya. Hingga akhirnya aku menemukan yang cocok denganku. Cerpen tersebut adalah “Lelaki yang Menderita bila Dipuji” karangan Ahmad Tohari. “Hah nggak suka dipuji? kok bisa sih” itu yang terpikirkan di kepalaku saat pertama kali membaca judulnya. Judul dari cerita ini tidak terlalu bombastis tapi cukup untuk membuatku membacanya. Tema yang diangkat dalam cerpen ini simpel dan bersumber dari kehidupan sehari-hari. Sumber konflik dari cerita ini adalah ketika karakter utama yang bernama Mardanu merasa gelisah karena merasa belum melakukan sesuatu yang berguna untuk makhluk lainnya. Setiap kali orang memujinya ia merasa ia tidak melakukan sesuatu yang spesial. Sehingga pujian yang biasanya ditujukan untuk membuat senang malah membuatnya terganggu. Setiap kali pujian dilontarkan oleh orang-orang, timbul konflik batin dalam dirinya yang terus mengganggunya.
Cerita ditutup dengan karakter utama melepaskan burung kutilang yang ia pelihara, setelah mendengarkan lagu yang cucunya nyanyikan. Cucunya yang melihat perbuatan tersebut memujinya karena perbuatannya baik sekali melepaskan burung tersebut dan untuk pertama kalinya Ia merasa puas dan bahagia mendengar pujian tersebut Menurutku dari cerpen ini makna yang aku dapatkan adalah bahwa jangan lupa tindakan kecil pun berarti, aku merasa Mardanu terlalu terpaku dengan tindakan heroik yang besar, padahal ada hal-hal kecil yang bisa dilakukan. Untungnya di akhir ia tersadar dengan sendirinya. Kadang kita terlalu asik melihat sesuatu yang jauh padahal didekat kita pun banyak yang bisa dilakukan. Alur dari cerpen ini menurutku santai tapi bergerak maju secara pasti. Latar belakangnya dituangkan dengan baik. Pengenalan karakter di awal pun tidak berlebihan, lalu kita dapat melihat ide cerita dari setiap paragrafnya. Cerita juga ditutup dengan sederhana tapi penuh makna. Tidak ada yang berlebihan dan merusak cerita tersebut. Mungkin ini juga perbedaan antara penulis yang ternama dengan penulis-penulis lainnya. Karya yang dibuat oleh Ahmad Tohari dan A.A Navis untukku pribadi terasa pas dan menyangkut di kepalaku. Beberapa cerpen yang aku baca sebelumnya selalu meninggalkan ketidakpuasan dalam diriku. Beberapa mempunyai alur yang aneh. Beberapa menggunakan kata-kata yang. rumit akan tetapi tidak membuat cerita lebih indah dan beberapa yang lain ditutup dengan buruk. Karya ini pas untuk orang yang ingin mencari bacaan ringan, tidak terlalu banyak bepikir dan bergenre kehidupan sehari-hari. Jika mencari cerita tragedi, misteri atau percintaan aku yakin cerpen ini tidak cocok untuk dibaca…
0 Comments
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|