Woahhh, akhirnya setelah 5 bulan berkutat dengan topik penelitian dan kemaritiman sampai juga pada ujungnya. Aku berhasil menyelesaikan kegiatan kelana maya kali ini dengan sebuah penelitian terkait pola konsumsi dan persepsi anak muda terhadap ikan laut. Buatku ini adalah suatu prestasi besar, karena ini pertama kalinya aku membuat penelitian yang benar-benar terstruktur, sesuai dengan laporan penelitian yang seharusnya. Secara keseluruhan aku cukup senang dengan pencapaianku kali ini. Aku jadi punya gambaran apa yang dilakukan anak-anak kuliah. Selama proses merancang hingga menyelesaikan penelitian, bagian yang paling aku nikmati adalah ketika membuat riset literatur. Ini seperti titik balik yang menyadarkanku kalau riset yang aku lakukan itu juga sudah pernah dilakukan oleh orang lain dan bukan yang pertama. Walaupun aku tersadarnya telat, karena setelah selesai survei tapi lebih baik daripada tidak sadar sama sekali. Awalnya karena malas dan kurang pengalaman kami merancang survei bedasarkan penilaian subjektif kami. Sangat sedikit literatur yang kami baca. Pada bagian riset literatur di proposal penelitian kami nyaris kosong hanya 2 paragraf dari 2 jurnal yang kami baca. Alasannya kami tidak menemukan riset seperti punya kami, jadi dengan asalnya kami tulis “kami belum melihat ada yang melakukan penelitian seperti ini pada usia 10-24 tahun”. Saat proses riset literatur banyak sekali hal baru dan perspektif yang kutemui. Ada yang meneliti di Islandia, ada yang meneliti di Amerika ada juga yang meneliti di Semarang. Ada beberapa kesamaan dari penelitian yang telah dilakukan tapi aku menemukan hal baru dari setiap penelitian tersebut. Total sekitar 3 hari full aku membaca belasan hingga puluhan jurnal tentang konsumsi ikan dan protein pada anak muda di berbagai belahan dunia. Aku jadi merasakan kalau aku melakukan riset ini sebelumnya, penelitian yang aku lakukan bisa lebih tajam, karena sudah belajar dari yang lalu-lalu.
Ada rasa penyesalan yang didapat karena kurang membaca dan ingin melakukan penelitian lagi dengan materi yang lebih kuat, tetapi seperti kata Om Yanuar penelitian yang baik adalah yang selesai. Jadi daripada aku membuat penelitian baru, aku berfokus untuk menyelesaikan yang sudah ada. Jika merefleksikan dari penelitian yang lalu ada beberapa hal yang ingin kulakukan jika membuatnya lagi. Pertama adalah aku merasa beberapa variabel yang aku taruh ternyata tidak berpengaruh apa-apa pada penelitianku, ini baru kurasakan ketika mengolahnya, oh ternyata ini nggak nyambung dengan topik ini. Akibat tidak punya pengalaman juga jadi ketika dulu mulai aku merasa ingin memasukan semuanya, padahal ternyata ini sudah merupakan hal yang berbeda. Kedua adalah aku merasa harusnya kita berfokus kepada kenapa orang makan ikan bukan kenapa orang tidak makan ikan. Aku mengakui ada bias disini karena aku sendiri tidak kurang menyukai ikan sehingga aku berpikir orang lain juga sama, padahal kalau dilihat dari penelitian lebih banyak yang menyukai. Jadi daripada melihat alasan 13% responden yang tidak suka ikan, aku merasa lebih baik kita mencari tahu kenapa 87% responden makan ikan, apa yang menyebabkan mereka menyukainya. Mungkin dengan cara ini kita bisa mengaplikasikan pada orang-orang yang tidak suka ikan. dan membuat mereka suka juga. Ketiga adalah fokus dan lingkupnya. Sebelum melakukan penelitian, aku merasa topik yang aku ambil terlalu kecil dan terlalu sempit, harusnya aku melakukan sesuatu yang lebih luas dan besar. Untungnya ini tidak jadi aku lakukan dan lebih memilih untuk mendengarkan saran dari Om Yanuar untuk membuat penelitian yang kecil. Karena ternyata dengan lingkup dan fokus yang awalnya aku rasa kecil saja, ternyata masih terlalu luas buatku. Ketika aku mengolah hasil survei dan wawancara, aku melihat-lihat dan merasa seperti survei kami terlalu banyak dan dibeberapa tempat jadi miss focus lalu lingkup yang diambil terlalu luas. Pelajaran ini juga kudapat setelah melihat kalau orang-orang itu melakukan penelitian pada satu sekolah ataupun satu desa. Topiknya pun fokus pada pilihan protein pada makan siang ataupun kesadaran dan perilaku seseorang terhadap satu topik tertentu. Dari satu hal saja mereka bisa mendapatkan banyak hal dan membuatnya jadi lebih mendalam. Jika aku ingin membuat penelitian lagi, sepertinya aku akan melakukan penelitian pada satu kelas saja atau satu sekolah paling besar. Karena dengan ini aku yakin bakal meneliti dengan lebih mendalam dan membuat hasil yang lebih memuaskanku. Terakhir adalah belajar. Pada penelitian ini dengan susah payah aku menahan diri untuk tidak menggunakan kata signifikan. Karena ternyata untuk mengeluarkan pernyataan “variabel x signifikan pada konsumsi x” diperlukan hitung-hitungan yang belum aku pahami untuk sekarang. Jadi berusaha keras untuk menahan diriku menggunakan kata signifikan dan hanya mendeskripsikan data kami. Aku merasa seperti memiliki sumber data yang tidak bisa dieksplor dengan maksimal. Sebenarnya aku juga tidak tahu apakah signifikan ini berpengaruh pada penelitianku tapi aku merasa keren saja kalau kata-kata tersebut masuk di dalam penelitianku. Jadi goal ku untuk penelitian berikutnya adalah belajar agar bisa menghitung signifikansi suatu variabel terhadap variabel lainnya. Diluar 4 hal tersebut tapi aku telah sangat-sangat banyak belajar terkait penelitian. Semua yang aku temui merupakan hal baru buatku, jadi aku senang dengan semua topik, metode, perspektif dan kata-kata yang kutemui sepanjang perjalanan penelitian. Aku juga jadi lebih mahir menggunakan excel untuk membuat pivot-pivot sederhana dan membuat grafik. Ini merupakan hal yang telah lama aku ketauhi tapi belum pernah aku sentuh karena tidak ada yang menarik perhatianku. Aku sangat senang telah melakukan semua ini sebelum kuliah, sehingga nantinya aku sudah lebih terbiasa melakukan penelitian. Kerjasama Tim Penelitianku kali ini dilakukan berkelompok. Karena Kelana Maya pesertanya hanya 4 orang, jadi setiap kelompok berisi 2 orang, aku dengan Aruna lalu Gya dengan Lita. Sepanjang Kelana Maya aku dan kelompokku terus berproses. Aku belajar untuk membuat target bersama, berkomunikasi dengan kelompok, membagi kerja dan bekerja dalam tim. Tentunya banyak miss komunikasi sepanjang perjalanan tapi alhamdullilah kelompokku bisa menyelesaikan penelitiannya. Dari sini aku mengenali bahwa diriku, lebih suka mengerjakan tugas sedikit-sedikit dari beberapa waktu sebelum tenggat deadline. Menurutku ini jauh lebih efektif dan tenang dibandingkan jika kita mengerjakan mepet dengan deadline. Ketika sudah dekat deadline dan ada salah, repot untuk melakukan revisi apalagi sebagai sebuah tim, karena harus berkomunikasi dulu. Jika sudah dari jauh hari kita melakukan tugas sedikit demi sedikit ketika ada yang salah kita masih punya banyak waktu sebelum deadline tiba. Aku merasa aku tidak bisa sekelompok dengan orang yang deadliner, karena komunikasinya bisa menjadi kacau dan hasilnya diluar bayangan karena kurang komunikasi. Aku merasa jadi kurang berguna karena ternyata masih banyak yang tidak sesuai, akan tetapi karena sudah dekat dengan deadline jadi tidak bisa diperbaiki lagi. Ini jadi pelajaran buatku untuk mengenali bagaimana cara bekerja setiap anggota tim. Mungkin jika satu kelompok punya cara kerja yang sama, kerja mereka akan bisa lebih efektif dan komunikasinya lebih jalan. Selain itu dari sini aku juga belajar kalau aku tidak bisa berfokus ke banyak hal, jadi ketika aku memiliki beberapa pekerjaan dalam satu waktu, aku kesulitan untuk memfokuskan diri. Untungnya sepanjang Kelana Maya aku bisa menyelesaikan tugas yang lain dengan cepat, sehingga aku bisa fokus ke penelitian. Aku sengaja menunda projek-projek lain yang sebesar Kelana Maya, sehingga aku baru mengerjakan setelah penelitian ini selesai karena aku lebih nyaman fokus pada satu hal. Penutup Kelana Maya adalah terusan dari kelas filsafat sebelumnya. Setelah aku mendapatkan ilmu tentang cara berpikir, sekarang aku belajar mengaplikasikannya agar penelitianku bisa tajam dan bermanfaat. Buatku pertanyaan Socrates, gua Plato dan hal lain yang kupelajari saaat filsafat sangat membantuku untuk mengembangkan penelitian ini. Tidak hanya itu, melalui penelitian ini aku jadi lebih mengerti hal-hal yang kemarin diajarkan. Jadi buatku kedua hal ini, filsafat dan penelitian saling bergabung membuatku lebih mudah mengerti keduanya. Menurutku yang harus dilakukan adalah melakukan penelitian-penelitian berikutnya, karena dengan itu otakku mendapat stimulasi untuk menggunakannya dan membuatku semakin memahami filsafat. Semoga dengan semakin terbiasa aku melakukannya, aku secara otomatis dapat menerapkannya dalam berbagai persoalan yang kutemui. Sekarang, pertanyaan-pertanyaan Socrates ini kadang muncul sendirinya tanpa harus mengingat-ngingat lagi. Terutama ketika aku menemukan suatu hal yang sulit kupahami, seperti berita dan jurnal. Untuk isu perikanan sendiri, sebenarnya aku belum memiliki ide apa langkah selanjutnya yang bakal aku lakukan. Jujur aku mengerjakan ini karena diangkat oleh Kelana Maya sebagai tema program kali ini. Yang terpikir untukku mungkin aku ingin membantu nelayan-nelayan menceritakan kisahnya pada orang-orang awam yang tidak mengenal mereka. Isu perikanan ini tidak hanya tentang konsumsi ikan, walaupun konsumsi sudah tinggi jika uang yang didapat nelayan tradisional masih sedikit aku rasa tetap tidak terlalu berpengaruh pada mereka. Mungkin dengan cerita ini, orang-orang bisa terinspirasi dan mencari penyalur ikan yang lebih adil kepada nelayan-nelayan ini dan memutus rantai perikanan yang sangat panjang. Langkah pertama yang akan lakukan adalah membuat video nelayan gurita di Pototano!
0 Comments
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|