Kakak-kakak dari Jaladwara memberikan kami tugas terakhir untuk membuat karya bedasarkan rempah yang kami temui selama petualangan kemarin. Ada 6 rempah yang kami temui. Selama perjalanan kemarin 1. Pala Walaupun ada 6 pilihan yang tersedia aku tidak bisa memilih yang kemarin sudah kuriset. Sehingga andaliman dan cengkeh ku keluarkan dari daftar. Akhirnya dari keempat yang tersisa aku memilih lada sebagai dasar karyaku. Ada dua alasan aku memilih lada dibanding yang lain. Pertama karena aku sama sekali tidak tahu seperti apa bentuk pohon lada, padahal aku sering kali menemuinya di berbagai bentuk masakan. Aku jadi penasaran dengan rempah ini, bagaimana sih bentuknya dan fakta-fakta terkait dirinya. Yang kedua adalah agar lebih mudah mencari data-data untuk bahan karyaku. Logikaku rempah yang lebih populer tentu memiliki catatan dan info lebih banyak. Jadi ketika aku menetapkan untuk membuat infografis aku mencari yang datanya paling banyak. Aku jadi punya lebih banyak pilihan untuk ditaruh di infografisku. Aku bisa memilih tidak hanya menampilkan fakta yang ada. Menurutku keputusanku kali ini tepat, karena aku puas dengan infografis dan hasil riset yang kutemukan… sesuai perkiraanku. Beberapa waktu kebelakang ini aku memang sedang senang membuat infografis. Infografis itu menurutku seimbang, jadi hasil risetku tetap ada tapi ada grafis yang menemani. Tidak membosankan seperti tulisan ilmiah ataupun membingungkan seperti lukisan. Proses pertamaku dalam pembuatan karya adalah membuat proposal. Aku sudah cukup sering membuat berbagai macam proposal, sehingga ini kulewati dengan mudah. Apalagi kakak mentor tidak menuntut yang macam-macam. Setelah proposal ku diterima dan disetujui aku menetapkan tiga pertanyaan yang bakal jadi fokus risetku. Aku memilih untuk mencari tahu tentang 1. Fisik Pohon Lada + Fungsi Proses RisetAku bersyukur bulan Februari lalu aku magang satu bulan ke Batu, untuk membantu kegiatan Atlas Burung Indonesia. Aku ikut serta dalam penulisan deskripsi beberapa burung di buku. Di sana aku belajar sangat banyak tentang riset dan mencari info dengan referensi yang terpercaya. Mencari info yang sesuai dari ratusan jurnal yang ada di internet. Lalu merangkumnya, memilih fakta yang kubutuhkan. Awalnya ketika aku sampai di Batu. Aku pikir meriset itu sederhana, tidaklah beda dengan caraku selama ini, tapi ketika aku ikut serta mengerjakan buku tersebut aku baru merasakan ini sesuatu yang berbeda dan berat, tidak sesimpel browsing-browsing lalu mengambil dari berbagai website di internet. Deskripsi pertamaku tentang Burung Gereja makan waktu tiga hari, padahal aku hanya menulis 100 kata. Aku bingung apa yang harus ku lakukan. Bagaimana mencari jurnal yang aku butuhkan. Apa keyword yang sesuai agar hasilnya sesuai keinginanku. Setelahnya aku jadi lebih lancar. Deskripsi - deskripsi berikutnya aku berhasil mengerjakan lebih cepat daripada sebelumnya, dan ternyata ini merupakan hal yang asik. Aku baru tahu ternyata membaca jurnal-jurnal orang tentang penemuan mereka ataupun perjalanan mereka merupakan hal yang sangat asik. Banyak info-info baru yang kutemui. Aku juga jadi tahu tentang apa yang terjadi di tahun itu. Favoritku adalah membaca jurnal-jurnal milik petualang lama seperti Bartelsi, Horsfield dan banyak lagi. Mereka menulis begitu detail, berbagai keterangan seperti nama jalan, nama lokal binatang tersebut. Berapa ukuran dari setiap spesimen dan ilustrasinya semua tersimpan lengkap dalam jurnal mereka. Aku seperti bisa membayangkan dan merasa ikut dalam perjalanan mereka. Dengan semua pengalaman yang aku dapat. Aku jadi sangat senang ketika kemarin mendapat tugas untuk meriset lagi tentang lada. Aku sudah tidak sabar membaca jurnal-jurnal lama milik pedagang-pedagang zaman dulu. Satu hal yang menarik dari risetku kemarin adalah tentang catatan pertama rempah di Indonesia. Aku sempat berdiskusi panjang dengan Kak Inu siapa jadi sebenarnya yang pertama kali mengekspor lada ke China. Dari jurnal tentang prasasti Mananjung yang merupakan catatan pertama terkait lada di Indonesia diinterpretasikan kerajaan yang memasok lada di situ adalah Airlangga. Tapi menurut Kak Inu bisa saja di sini mengacu kepada Mataram Kuno yang ada sebelum Airlangga. Akan tetapi aku lebih memilih untuk mengacu pada Airlangga seperti yang ada di sana. Proses DesainInfografisku aku buat 3 segmen, dibagi sesuai dengan daftar pertanyaanku di awal. Di segmen pertama aku ingin membuat perkenalan awal dengan lada. Aku menampilkan bentuk dari pohon lada, fungsinya dan beberapa fakta menarik tentang lada. Di halaman kedua, dengan stok informasi yang aku punya. Aku menyimpulkan kalau menarik menampilkan infografis berbentuk peta. Karena lada ini ada di berbagai belahan bumi dan jadi salah satu alasan orang-orang zaman dulu menjelajah. Di halaman terakhir. Aku lebih fokus ke pada lada di Indonesia. Dari tugas ini aku baru tahu kalau ternyata Indonesia berperan penting dalam perdagangan lada di dunia dan ini sudah terjadi sejak lama. Aku mencari inspirasi untuk infografisku dari pinterest. Sekitar satu hari aku berselancar mencari berbagai bentuk infografis yang orang buat. Setelah aku punya gambaran di kepalaku, aku menggambarnya di kertas. Aku memasukan info-info yang bakal masuk kedalam infografis. Coret-coret sana sini. Mengsketch grafis yang cocok dengan info yang kuberikan. Setelah aku sudah memiliki gambaran di kepala dan di kertas apa saja material yang masuk, baru aku pindah ke Adobe Illustrator. Di sana aku menggambar dengan geometri dan beberapa menggunakan teknik tracing. Aku mencari foto dari internet lalu aku tracing sendiri. Lagi-lagi karena pengalamanku magang di Batu aku jadi memiliki kemampuan untuk mentracing. Di sana selain membuat teks aku juga belajar untuk membuat ilustrasi burung. Kita mentracing foto burung lalu dijadikan vector untuk nantinya jadi material di buku. Walaupun karyaku belum ada yang lolos kurasi untuk buku, tapi setidaknya aku paham bagaimana caranya menggunakan pen tool dan membuat gambarnya tidak flat banget. Aku coba pratekkan hasil belajarku di sana saat membuat beberapa grafis yang berdasarkan foto. Kalau di zoom dari jarak dekat akan terlihat beberapa garis yang kasar, tapi aku cukup puas dengan hasil tracinganku. Setelah ini aku bakal belajar lagi biar lebih lancar dan rapi. Setelah semua material selesai. Aku memasukannya ke photoshop dan menglayout di sana. Sebenarnya di Illustrator juga bisa tapi aku lebih nyaman menggunakan photoshop. Setelah semuanya selesai aku minta pendapat ke ibuku dan kakak mentor lalu setelah semuanya ok, aku kumpulkan tugasku. Untuk infografis keduaku, aku puas dan senang dengan hasilnya. Kayaknya aku senang kalau diminta untuk membuat infografis lagi. Referensi KaryaOh iya terakhir, aku tidak menambahkan sumber data-dataku di dalam infografis karena sudah penuh. Jadi aku taruh di sini saja.
0 Comments
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|