Sesi 2 Kelana Maya akhirnya berakhir pada kamis kemarin (21/01/2021) Pertemuan terakhir di sesi ini adalah sesi ngobrol dengan Kak Utari, Pak Bun dan Pak Amir. Di sesi 2 ini aku merasa mendapatkan pencerahan tentang segala hal yang berkaitan dengan nelayan. Siapa saja yang didefinisikan sebagai nelayan, apa pekerjaan mereka, apa saja masalah mereka, kenapa nelayan tradisional penting, solusi yang mereka hasilkan dan solusi yang diberikan oleh pihak lain. Setelah melalui kelas ini aku jadi merasa tercerahkan dan familiar dengan nelayan tradisional. Padahal di awal aku sama sekali tidak tahu menahu tentang mereka. Hampir semua rasa penasaranku sudah terjawab di sesi kedua ini, hanya satu yang belum terjawab. Yaitu apa peran dari pemerintah terhadap kehidupan nelayan-nelayan ini… Aku merasa kagum dengan semua narasumber yang bercerita, mereka mempunyai alasan sendiri-sendiri yang membuatku ikut tergerak. Setelah mendengar semua narasumber. Yang paling aku nikmati dari sesi 2 ini adalah sesi dengan Kak Utari. Menurutku keren sekali dia punya visi untuk menyejahterakan nelayan sejak kecil. Walaupun dia sudah kuliah hingga ke Pulau Jawa, tapi dia tidak lupa dengan kampung halamannya. Malah dengan kepintarannya dia membuat aplikasi untuk meningkatkan kualitas hidup nelayan-nelayan ini. Mendengar cerita Kak Utari ini membuatku terinspirasi untuk kuliah yang pintar lalu bisa membantu orang lain. Padahal sebelumnya aku ingin kuliah di luar lalu tidak usah balik lagi ke Indonesia. Aku rasa seperti negara ini sudah kacau, dengan segala keajaiban yang lewat di tv dan sosial media. Tapi setelah mendengar cerita ini aku merasa bahwa masih banyak orang lain di Indonesia tidak hanya pejabat-pejabat korup itu, masih banyak anak-anak seusiaku yang tidak memiliki kesempatan untuk memilih yang mereka senangi sepertiku. Kedepannya Aku ingin memberikan mereka kesempatan untuk memberikan kesempatan agar teman-teman seusiaku bisa mempunyai pilihan jadi tidak terpaksa membuat pilihan karena tidak ada pilihan lain.
Selain itu aku juga kagum dengan cerita Koperasi Dipasena yang bisa berdiri sendiri tanpa bantuan dari luar. Ini merupakan sesuatu yang sangat menakjubkan buatku, apalagi mendengar mereka bisa membuat desa Dipasena yang jauh sekali dari kota maju. Mereka mempunyai faskes, radio komunitas, dan segala macam dengan koperasi dan program yang mereka jalankan. Ini juga membuatku yakin bahwa koperasi adalah salah satu solusi dari masalah kesejahteraan yang dihadapi nelayan. Definisi koperasi menurut beberapa ahli adalah lembaga yang mengedepankan kekeluargaan, tidak hanya ekonomi juga sosial. Koperasi Dipasena menurutku adalah salah satu contoh dari koperasi yang ideal. Aku ingin mengetahui lebih lanjut apa sih sebenarnya yang membuat koperasi tidak bisa diterapkan di seluruh tempat. Ini pertanyaan yang muncul dari selesainya sesi 2 dan aku rasa akan menjadi kunci dari penelitanku. Bekal pertanyaan-pertanyaan Socrates yang diberikan saat kelas filsafat aku rasa bermanfaat untuk mengklasifikasikan info-info yang diterima, akan tetapi aku merasa belum berhasil menggunakannya ketika bertanya, terkadang aku lupa tentang metode ini dan hanya bertanya sesuai kemauanku. Mungkin ini berguna jika. pertanyaan kita habis, akan tetapi kemarin karena banyak pertanyaan yang muncul dari setiap kelas, jadi aku belum sempat menggunakan cara ini. Aku rasa dengan semakin banyak latihan, nantinya akan semakin terbiasa. Untuk sesi 2 ini, aku agak kesulitan mengatur jadwal, karena sekarang aku juga sekalian belajar untuk UTBK 2 tahun lagi. Selain itu ada beberapa program lain yang aku ikuti. Kalau dibanding sesi pertama yang aku fokus sepenuhnya pada Kelana maya, di sesi 2 ini aku perlu mengatur waktu dengan lebih cermat sehingga tidak bertabrakan. Untuk pertemuan untungnya aku tidak pernah lelah, tapi ketika mengerjakan tugas yang diberikan beberapa kali aku merasa lelah sekali karena tugasnya menumpuk. Yang paling menantang adalah ketika kemarin ada pertemuan beserta tugas dan aku sedang ikut dalam caseathon, itu benar-benar melelahkan. Selama lima hari itu full bekerja tanpa bermain game sama sekali. Untukku sekarang mengerjakan IXL dan Zenius menjadi relaksasi, karena aku hanya mendengarkan dan mengerjakan soal sedikit. Padahal dulu dua hal tersebut sangat berat buat aku kerjakan. Oh iya, ada satu yang aku lupa kerjakan dari Kelana Maya, yaitu peta perjalanan yang dulu Kak Melly bagikan untuk mengetahui kita sudah menjelajah kemana saja, aku tidak tahu tapi kalau sekarang aku rasa sudah susah untuk menambahkan tempat-tempat yang dikunjungi. Untuk sesi 2 ini secara overall merupakan kelas yang menyenangkan. Walaupun kelasnya ada di malam hari sekalipun aku tetap semangat untuk mendengarkan karena semua narasumbernya seru, aku merasa seperti sedang jalan-jalan bersama narasumbernya. Semoga di sesi 3 juga bakal menyenangkan seperti ini.
0 Comments
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|