Ada yang berbeda dari kelas kali ini. Sebelum mulai kakak-kakak mentor membuat kegiatan untuk menebak mana fakta yang hoaks. Jadi aku bersama yang lain diharuskan membawa selembar kertas berisi fakta-fakta tentang diriku. Dari tiga fakta yang disiapkan, salah satunya haruslah tidak benar alias hoax. Peserta yang lain bertugas untuk menebak kira-kira mana yang hoax. Kegiatan ini seru ketika kita tidak mengenal siapa yang harus ditebak, tapi ketika kita sudah kenal lebih mudah untuk menerka mana yang hoax. Harapannya kita lebih kenal dengan teman yang lain, tapi sebenarnya sekarang saat aku nulis ini sudah setengah-setengah lupa. Sistem permainan masih sama dengan yang pertama. Gambarnya saja yang berbeda. Kali ini gambar pertama adalah sebuah foto berisi bapak-bapak sedang meyadap pohon. Awalnya semua berpendapat kalau gambar ini adalah proses penyadapan karet. Lalu Darin berpendapat kalau ini adalah proses pengambilan kayu secang atau kayu manis. Aku awalnya setuju dengan yang lain tapi setelah mendengar ini aku lebih setuju dengan Darin. Yang aneh menurutku di foto adalah karena tidak ada penadah seperti yang biasanya ditemui. Aku pernah tinggal di Banyumas selama sebulan dan beberapa kali ikut menyadap getah pinus disana. Dua hal yang selalu ada dipohon yang disadap adalah jalur untuk getah menetes dan wadah untuk menampungnya. Tapi di foto ini tidak ada dua objek tersebut. Makanya aku ragu dan lebih condong kalau si bapak sedang mengambil kulitnya. Ternyata perkiraanku salah, mereka tidak sedang megambil kulit pohon bukan juga menyadap karet. Hanya Domi yang benar… ia menebak si bapak sedang menyadap kemenyan. Aku tidak pernah sebelumnya melihat bentuk kemenyan, sehingga tidak terpikir sama sekali bahwa ini ia sedang menyadap kemenyan. Yang aku ingat kalau mendengar kata kemenyan hanyalah dukun dan rokok di Jawa wkwkwk. Setelahnya puas dengan gambar pertama, kami semua berpindah ke tempat baru. Ini jujur jauh lebih membingungkan daripada yang pertama. Gambar kedua hanyalah menampilkan beberapa orang sedang menonton seorang bapak-bapak memanjat pohon dengan tangga bambu. Kalau di gambar pertama aku meraba-raba, gambar kedua aku bukan buta. Jenis pohonnya, aktivitasnya lokasinya tidak ada yang familiar denganku. Ada dua hal yang membuatku penasaran, pertama rempah apa yang memiliki pohon setinggi itu dan kedua adalah bagaimana bambu itu bisa berdiri tanpa ada yang menyangga. Tebakan-tebakan yang muncul dari peserta juga sangat abstrak tidak seragam seperti sebelumnya. Ada yang menebak dia memetik asem ada juga yang bilang ini melinjo. Kalau aku berpikir dia sedang memetik duren, karena pohon yang besar dan bercabang kayak gini mirip dengan pohon duren di Bandung. Tapi aku ragu karena melihat orang-orang dibawah duduk dengan tenang, padahal kebayang kalau kita terkena duren bisa meninggal. Karena aku yakin ini bukan duren aku lalu berpikir ini adalah pohon yang buahnya sedang, sehingga orang-orang merasa aman duduk dibawahnya. Satu hal lagi yang jadi perdebatan adalah kemiringan tanah. Foto tersebut menampilkan tanahnya miring ke sebelah kanan, tapi aku yakin ini hanyalah karena posisi kamera yang tidak. Tapi Ismail yakin bahwa ini memang tanahnya miring. Alasannya adalah karena pohon di sebelah kanan lurus dengan frame. Kalau aku sendiri berpikir ini hanyalah angle karena garis horizon imajiner antara tanah dan background juga miring dan terlihatnya aneh gitu tidak seperti tanah yang miring beneran.
Di foto kedua ini tebakanku kembali kurang tepat. Ini bukanlah pohon Asem, Melinjo apalagi Duren… Ini adalah pohon Cengkeh! Aku hanya bisa terpukau karena di bayanganku cengkeh adalah pohon semak, tapi ternyata pohonnya tinggi besar. Proses pemetikannya pun sangat mengerikan dan beresiko. Ini merupakan pengetahuan baru yang sangat keren buatku. Sehingga ketika diakhir kami mendapatkan tugas kelompok untuk memilih rempah apa yang akan dibuat mindmap, aku memilih cengkeh. Aku penasaran kisah dibaliknya apakah sekeren pohonnya. Di kelas ini aku juga mendapatkan banyak pengetahuan baru terkait rempah. Dua minggu ini aku dua kali pula aku mendapat ilmu baru. Pohon-pohon rempah ini sangatlah keren dan menarik untuk diketahui lebih dalam. Aku tidak sabar untuk menunggu pertemuan berikutnya.
0 Comments
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|