Di pertemuan ketiga ini, kembali ada dosen tamu yang berbagi cerita. Om Ismail Fahmi dari Drone Emprit bercerita tentang data scientist dan big data. Aku tertarik sekali untuk ikut serta, karena sekarang data adalah salah satu hal penting di dunia. Selain itu aku juga tertarik untuk tahu lebih jauh terkait pekerjaan data scientist. Big data berdasarkan kelas kemarin adalah data dalam jumlah yang sangat-sangat banyak dan tersimpan dalam berbagai bentuk teks, angka, video, foto, suara etc. Saking banyaknya data yang dimiliki dan beragamnya, mereka tidak bisa lagi diolah menggunakan excel. Ada dua jenis data, yang terstruktur dan yang tidak terstruktur.
20% data yang terstruktur, sementara sisanya tidak terstruktur. Aku rasa data yang terstruktur adalah data-data yang berupa teks dan angka. Sementara yang berbentuk foto, video dan berbagai catatan yang belum rapih. Kalau menghubungkan dengan kelas system thinking & dynamic yang kemarin baru aku ikuti. Ada 3 jenis data. Mental data, written data dan numeric data. Aku lihat di big data, semua jenis data dikumpulkan dan dimanfaatkan untuk sesuatu. Data yang ada di dunia ini pertumbuhannya sekarang eksponensial, dalam 10 tahun terakhir terjadi pertumbuhan hingga 50x lipat. Data-data ini bisa diolah menjadi bahan untuk membuat strategi, karena kita jadi bisa mengenali orang lain melalui ini. Kita bisa tahu rumahnya, alamatnya dan mengetahui kebiasaannya. Salah satu contoh hasil pengolahan data adalah panel recomended yang muncul di Instagram. Beberapa kali aku lihat di twitter orang terkagum-kagum karena iklan yang muncul sama persis dengan yang dia pikirkan. Walaupun kalau dari pengalamanku pribadi, iklan yang muncul jarang tepat. Selalu saja yang muncul iklan babi bakar, babi goreng dan semacamnya, padahal aku tidak memiliki keinginan untuk makan itu. Karena banyak fungsinya, semua orang membutuhkan data-data ini. Pemerintah, pebisnis militer dan banyak lagi. Dengan banyaknya demand, data menjadi emas baru di zaman sekarang. Lalu apa itu data scientist? Data scientist adalah orang yang menginterpretasikan data-data ini. Mereka yang mengolahnya menjadi berharga. Data scientist dicari oleh orang-orang karena mereka lah yang mampu menterjemahkan data-data yang ada ini menjadi konten. Selain data scientist ada juga data engineers. Berbeda dengan data scientist, data engineer bertugas untuk mengumpulkan data-data ini. Mencari sumber-sumbernya dan mengumpulkannya untuk nanti diterjemahkan oleh data scientist. Aku rasa perbedaan antara data scientist dan engineer adalah, menjadi data scientist membutuhkan visi. Karena dia yang akan meninterpretasi data ini, tanpa visi mungkin justru data-data ini membuat bingung si intreperternya. Mendengar kelas hari ini dan melihat impact yang dihasilkan, membuatku tertarik untuk mencari tahu lebih jauh tentang data scientist. Salah satu keahlian dasar yang harus dimiliki adalah menguasai bahasa pemograman. Ini adalah hal yang akan kupelajari selama lockdown. Walaupun tidak menjadi data scientist tapi dengan keahlian untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan data bakal banyak berguna ke depannya buatku. Satu yang terbayang buatku ini digabung dengan system dynamic bakal jadi bahan yang sangat kuat untuk menentukan kebijakan kedepannya. Source ini bisa membantu kita memahami struktur dari suatu permasalahan dan membuat modelnya lebih kuat.
0 Comments
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|