Minggu lalu kami belajar tentang storytelling dengan Kak Wini, ini adalah pertemuan terakhir dari seri ketiga Kelas Filsafat. Setiap narasumber memiliki cerita yang menarik. Kali ini aku belajar banyak tentang bagaimana kita bisa mempunyai kekuatan untuk menggerakan orang lain lewat cerita. Zaman sekarang semakin mudah menggerakan orang dengan storytelling, karena media sosial. Dulu zaman purba, setiap orang maksimal hanya bisa bercerita ke 150 orang, tapi sekarang melalui instagram story kita bisa melewati 150 dengan mudah. Instagram storyku saja viewnya bisa mencapai 400-500. Sempat terpikir olehku tapi seberapa efektif, narasi lewat story, mengingat sangat mudah untuk memencet next, berbeda dengan ketika kita ngobrol biasa.
Akan tetapi, tatap mata ternyata bukanlah faktor kunci dalam storytelling. Yang dibutuhkan adalah cerita yang menarik, yang menyentuh audiens. Ada 3 tahapan yang bisa dicapai oleh sebuah cerita. Pertama adalah ngerti. Jadi ketika audiens mendengar cerita kita dan mengerti masalahnya. Kedua adalah, ngrasa. Biasanya kalau sudah audiens bisa merasakan sesuatu dari cerita kita, cerita kita bakalan lebih lama diingat. Dan terakhir, nglakoni. Setelah mendengar dan merasakan. Audiens mampu tergerak akibat cerita kita dan melakukan sesuatu setelahnya. Ketika ketiganya sudah dicapai, bisa dibilang storyteller tersebut sudah berhasil. Dari sini aku belajar bahwa ternyata ada berbagai teknik agar kita bisa mencapai tujuan di atas. Terdapat beberapa hal dasar yang biasanya dimiliki oleh manusia. Yaitu care, fairness, loyalty, authority dan sanctity. Kita bisa mengangkat salah satu dari kelima objek tadi dan mendekatkan cerita yang kita punya. Tapi sebelumnya, yang pertama dilakukan adalah memahami audiens, agar kita bisa memilih dasar moral yang tepat dan cerita kita jadi efektif. Semakin mengenal demografi audiensnya, semakin efektif cerita kita menggerakan orang. Pertemuan minggu ini juga masih ada sangkut pautnya dengan pertemuan kedua yaitu tentang sosial media. Sosial media adalah salah satu cara termudah untuk mendapatkan demografi orang-orang. Setiap like, subscribe dan follow kita itu berharga untuk orang lain. Di satu sisi aku pikir keren ya iklan di instagram bisa sangat sesuai dengan apa yang kita pikirkan, tapi di sisi lain ngeri, karena kita tidak punya privasi lagi. Bahkan hingga pikiran kita bisa diketahui. Terakhir yang menjadi poin penting dari kelas kemarin menurutku adalah tentang storytelling bisa digunakan untuk menceritakan sesuatu yang rumit agar mudah dipahami orang awam. Kak Wini menunjukan contohnya di Selandia Baru, mereka menggunakan storytelling untuk bercerita tentang usaha mereka menangani COVID dan itu keren banget menurutku. Aku berpikir apakah di Indonesia ada seperti itu dan berdiskusi dengan ibu. Ternyata ada dan menurutku sukses banget. Yaitu propaganda PKI, Soeharto mampu membangun narasi yang mencap PKI sangat jahat dan menimbulkan kebencian hingga sekarang. Terlepas dari tujuannya yang buruk, tapi aku rasa dia membuat sebuah cerita yang sangat efektif…. Kelas kali ini aku merasa Kak Wini menunjukan dia adalah seorang storyteller yang sangat hebat. Semuanya sudah dipersiapkan dengan detail dan sangat jelas serta terstruktur. Sehingga enak sekali mendengarkannya dan banyak ilmu yang mampu kuingat di kepala. Sebagai penutup, aku suka sekali pesan dari Kak Wini. Bahwa public speaking bukanlah tentang dirimu, tetapi tentang audiens. Ini menjadi dasarku ketika kedepannya melakukan presentasi.
0 Comments
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|