Kamis kemarin (10/09/2020) adalah pertemuan pertama dari sesi ketiga kelas filsafat. Minggu ini ada Om Dandhy Laksono sebagai tamu. Dia bercerita tentang video dokumenter. Om Dandy dan Watchdoc adalah salah satu panutan dan inspirasiku dalam membuat video dokumenter. Topik yang diangkat oleh Watchdoc biasanya jarang terdengar dan alur ceritanya enak dan jelas sehingga film-film mereka menjadi favorit. Aku juga beberapa kali membuat video tentang masalah yang ada di sekitar. Tetapi berbeda dengan watchdoc yang videonya bisa mencapai 2 jam, videoku hanya berdurasi 1-5 menit. Biasanya topik video yang aku pilih berasal dari masalah di sekitarku. Aku membuat video tentang koperasi simpan pinjam, lingkungan sekitar, sampah dan polusi.
Dari kelas ini aku merasa mendapat banyak pengetahuan baru tentang proses mencari ide, menyusun alur cerita dan eksekusi. Aku tidak sabar untuk mempraktikannya di videoku berikutnya. Yang paling aku ingat dari kelas kemarin adalah tentang menentukan alur cerita. Apakah kita mau bercerita tentang sebab atau akibat. Kalau menentukan ini harusnya lebih mudah mengembangkan jalan cerita videonya, apa yang mau kita cari. Kadang kala saat aku membuat video aku bingung mau mengembangkan kemana lagi, tetapi kalau aku sudah menentukan videoku mau bercerita kemana lebih mudah harusnya mengembangkannya Selain itu aku juga belajar tentang mencari siapa yang paling cocok jadi tokoh dalam cerita. Kalau menurut Om Dandhy kita harus melihat siapa yang paling terdampak. Sebagai contohnya akibat air laut Jakarta yang keruh nelayan-nelayan kesusahan mencari ikan selain itu warga Jakarta yang lain juga terdampak, sekarang mereka tidak bisa selfie ke laut karena lautnya jelek. Walaupun hanya ada 1 nelayan yang tidak bisa mencari ikan, tapi dibanding 1000 orang Jakarta yang tidak bisa selfie cerita dari si nelayan jauh lebih kuat. Karena nelayan memiliki alasan yang lebih kuat. Karena tokoh utama yang kuat, cerita watchdoc bisa mengikat para penonton untuk terus melihat kata Om Dandhy. Aku merasakan ini saat menontonnya dan merasa kagum. Biasanya video dokumenter dengan durasi lebih dari 1 jam sudah cukup untuk membuatku tertidur. Tidak semua video watchdoc aku bisa duduk diam hingga selesai tapi aku setidaknya dari ingatanku Rayuan Pulau Palsu, Jakarta Unfair, Sexy Killer dan Di Balik Hotel ku tonton hingga akhir. Film dokumenter dan film bioskop memiliki caranya masing-masing untuk mengikat penonton. Kalau film bioskop kita bisa menonton hingga akhir karena ceritanya yang bikin penasaran atau seru. Kalau film dokumenter mengikat penonton dengan ceritanya yang berkaitan dengan dirinya sendiri. Ketika film itu semakin dekat dengan kehidupan penonton semakin mudah untuk menyihir penonton. Terakhir yang aku bisa pelajari adalah dokumenter bukanlah karya jurnalistik. Kita tidak harus membuat sesuatu yang netral. Justru kita harus berpihak saat membuat videonya. Dengan dokumenter kita bisa menyuarakan pihak-pihak yang lemah yang selama ini tidak mampu menyuarakan pendapatnya. Mengutip pernyataan Om Dandhy “Jurnalis yang baik bukan jurnalis yang netral, tapi yang mengambil keberpihakan untuk menyeimbangkan info yang beredar” Dari kelas kali ini, aku banyak mendapatkan energi untuk membuat video-video berikutnya. Serta inspirasi dan tips cara menyusun sebuah dokumenter. Mulai dari tema hingga hal teknis. Rencana aku ingin mencoba menerapkan semua ini di projek dokumenter tentang insinerator yang sudah Ibu usulkan dari dua tahun lalu tapi belum terealisasikan karena aku bingung mengeksekusinya.
0 Comments
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|