B. JURNAL REFLEKSI, yang menceritakan: (dikumpulkan tanggal 29 Agustus 2016)
Jurnal Refleksi Tugas untuk minggu ini adalah mewawancarai pedagang makanan yang lewat/ mangkal di depan rumah. Untuk tugas ini aku memutuskan mewawancarai Tukang Ketoprak. Wawancara oran lain merupakan sesuatu yang baru bagiku. Sebelum wawancara aku tegang karena takut tidak lewat, pedagangnya demam kamera dan aku lupa pertanyaanya. Untungnya orang diwawancarai adalah Tukang Ketiprak langganan sehingga tidak terlalu canggung. Dari wawancara ini aku jadi tahu ternyata si abang yang sudah berjualan selama 18 tahun ini bernama Abdul Wahid, ia ternyata berjualan sejak umur 18 tahun. Selain wawancara tugas minggu ini mengharuskan kita mengerjakan tim. Jadi aku tetap mengerjakan sendiri temanku pun sama, tetapi nanti kita akan berdiskusi apabila ia kesusahan atau aku kesusahan. Untuk berdiskusi aku memanfaatkan Whatsapp (ibu) dan DM Instagram, karena hanya itu yang aku punya. Tidak banyak yang aku dan rekan setimku diskusikan hanya memastikan sudah selesai mengerjakan tugas. Alhamdullilah tidak ada kesulitan yang berarti tampaknya dari temanku karena ia tidak bertanya/ berdiskusi kepadaku. Bekerja sebagai tim, merupakan hal baru bagiku dan temanku tampaknya. Tidak ada hal aku diskusikan, karena memang tidak ada kesulitan. Menurutku lebih baik memiliki tim, tapi harus lebih banyak berkomunikasi agar tidak garing.
0 Comments
Alasan saya memilih mewawancara Tukang Ketoprak karena dia berjualan di siang hari, siang haru merupakan waktu yang selalu kosong bagiku jadi aku sering bertemunya. Ketoprak adalah salah satu makanan yang paling sering dihidangkan untukku saat makan siang jadi aku penasaran ingin tahu. Ia juga sampai mengupgrade gerobaknya, menurutku berarti ia sangat senang pekerjaannya maka aku akan bertanya untuk membuktikan hipotesisku
6 LANGKAH mengerjakan tantangan:
*) TANTANGAN BONUS (Tidak wajib, tapi sangat disarankan untuk dikerjakan)
Untuk minggu ini kami diberi tugas untuk mebuat list kemampuan, Skill, Sikap, Keahlian yang harus dimiliki untuk #EKSPLORASI. Kami diharuskan mencatat 20 hal yang ada terlintas di kepala, setelah itu dievaluasi. Seluruh proses yang kami lakukan akan di catat di jurnal EKSPLORASI.
Tahap 2: Pada tahap ini aku harus mencatat 20 hal yang menurut aku penting untuk perjalanan
Tahap 4: aku harus mengelompokan 20 hal yang kami tulis kedalam beberapa kelompok yang aku buat, dan beberapa yang mirip dibuang. Keterangan Tahap 4
Tahap 5: Mengelompokan sikap-sikap yang aku pilih kedalam Dasa Dharma Pramuka
Dari hal-hal penting yang aku catat di jurnal aku sudah menguasai Naik Angkutan Umum, Tidur Tidak Larut Malam, Disiplin, Tidur di Mana Saja, Mandi Air Dingin, Taat Beragama, Bertanya dan P3K. Itu menurut penilanku. beberapa hal seperti Tidak Panik dan Berani Mencoba masih susah untuk aku kuasai. Panik menurutku adalah hal alami yang muncul saat kita melewati batas nyaman kita, oleh karena itu, aku akan berusaha untuk membuat batas nyamanku lebih tinggi.
Untuk tantangan kali ini aku kesusahan saat mencari hal-hal yang dimasukan kedalam 20 hal yang penting. Untuk mendapat inspirasi aku bermain game, jumpalitan di kamar, mendengarkan musik dan tidur. Mungkin beberapa dari kalian bingung bagaimana caranya jumpalitan di kamar memberi ide? Aku sendiri tidak tahu, tapi banyak dari sikap diatas aku temukan saat loncat-loncatan, koprol dan main bola dengan tembok.
Dari tantangan kedua ini aku jadi tahu bahwa pramuka itu bisa menjadi dasar untuk #EKSPLORASI. Selain itu inspirasi bisa datang kapan saja, dan dimana saja. Langkah mengerjakan tantangan:
Di #T001 kami di beri tugas untuk mencari 3 buah travel quotes yang paling disukai. Aku akan pergi ke Bandung pada Hari Jum'at sementara tugas dikumpulkan di hari senin. Maka pulang dari Oase aku langsung mencarinya di google. Oh iya selain mencari aku juga diharuskan membuat sebuah karya seni yang didalamnya terdapat Travel Quotes yang paling di sukai. Karya yang aku buat adalah sebuah gambar. Foto gambar yang diatas berasal dari foto pribadiku. Nama burung yang ada di foto tersebut adalah Kuntul Kecil. Untuk tulisannya aku tambahkan dari Iphone 5s ibu, aplikasi yang aku gunakan adalah Phonto. Aku memilih quotes yang diatas karena aku sangat senang dengan quotes tersebut. Pesan dari quotes ini adalah kita tidak perlu kaya untuk bisa berpetualang dengan seru. Aku sangat setuju dengan quotes tersebut, karena tanpa uang pun kita bisa menjelajah hutan, dan masih banyak kegiatan seru lainnya. quotes ini juga menjadi penyemangatku bahwa tanpa uang pun aku masih bisa merasakan asyiknya berpetualang. Selain quotes ini ada dua quotes lainnya yang aku sukai. "World is a book, and those who do not travel, read only one pages" -Saint Augustine- "Travel is only thing you buy but makes you richer" -Anonymous- "You don't have to be rich to travel well" -Eugene Fodor- Selain hasilnya para peserta eksplorasi juga diminta untuk membuat proses riset, aku menampilkannya melalui foto. Foto ini diambil dari catatan di bukuku. Catatan:
Eugene Fodor adalah seorang Penulis Traveling Literature keturunan Hungaria-Amerika. Ia lahir pada tanggal 14 Oktober 1905 dan meninggal pada 18 Februari 1991. Salah satu buku travelnya adalah "Europe, On the Continnent - The Entertaining Travel Annual" Saint Augustine adalah seorang Filsuf dan Teologi Kristen. Ia lahir pada 13 November 354 dan meninggal pada 28 Agustus 430. Ia adalah salah satu orang yang melalui tulisannya mempengaruhi Kekristenan Barat dan Filosofi Barat. Untuk lebih lanjut bisa klik link ini. Website Travel Quotes yang aku pakai. expertvagabond.com/best-travel-quotes 2. BACA ARTIKEL berikut:
Dari dua catatan perjalanan yang aku baca. Mereka memiliki tujuan yang sama yaitu mencari hal baru terkait dengan Budaya, Sejarah, Masyarakat dan kuliner yang ada di kota yang dikunjungi. Tetapi tujuan utama mereka berbeda-beda. Kelompok Marlin ingin menelusuri Jejak Mataram Kuno, perjalanan dilakukan di Kota Yogyakarta dan Solo, semua hal yang ada di sepanjang jalan mereka ulik sampai puas. Sementara kelompok Andaliman mencari serpihan hasil akulturasi di Lasem dan Semarang. Sangat menarik saat mendengar satu kelas melakukan perjalanan yang diatur sendiri, tidak bersama orangtua, uang yang terbatas dan tidak tahu arah! Berbekalkan beberapa petunjuk mereka berhasil mendapatkan hasil yang sangat banyak. Selain itu aku sangat tertarik saat mereka sedang di kendaraan, karena di beberapa jam yang mebosankan bisa diubah oleh mereka menjadi menyenangkan. Selesai perjalanan yang mereka sebut Perjalanan Besar ini tidak hanya meninggalkan kenangan di anak yang ikut, mereka juga menulis buku berisi cerita mereka saat melakukan perjalanan agar orang lain yang tidak ikut juga bisa merasakan keseruan petualangan mereka. Selain buku kelompok Marlin membuat sebuah album, lagu-lagu yang ada di album tersebut lahir saat mereka sedang di kereta dan di beberapa tempat lainnya. Perjalanan Besar juga membuat mereka saling kenal satu sama lain. Tapi hasil paling utama dari perjalanan kedua kelompok ini adalah mereka berhasil membuat kenalan baru, ada yang saat menunggu di kereta, di tempat mereka berkunjung, Tukang Becak sampai Penjual Soto. Semua terjadi karena mereka menjelajahi tempat tidak hanya tempat wisata saja tapi juga tempat-tempat yang orang sekitar yang tahu. Catatan:
Akulturasi = percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi Penulis memiliki buku hasil Perjalanan Besar yang ditulis oleh para peserta Kak Melly dan Kak Inu ingin melakukan ekspedisi Anyer - Panarukan karena ingin melihat jalan Raya Pos. Jalan ini dulu dibangun Daendels untuk memudahkan keperluan logistik, dan untuk akses tentara-tentara Belanda yang saat itu akan diserang oleh Inggris. Selain ingin melihat Jalan Raya Pos, mereka juga ingin menjelajahi kota-kota yang dilewati selama perjalanan tersebut.
Aku paling tertarik saat mereka bercerita tentang kuliner yang ada di kota-kota yang mereka kunjungi. Lain kota lain juga makanan yang mereka kunjungi. Di Cirebon mereka mencoba Empal Gentong legendaris, sementara di Surabaya mereka makan Nasi Cumi Tinta Hitam Pasar Atom. Tidak semua tempat yang mereka kunjungi terkenal, beberapa tempat ditemukan hasil dari bertanya ke warga sekitar. Setelah mendengar cerita ini aku jadi menyadari penting sekali untuk bertanya ke orang sekitar tidak hanya mencari di google. Berinteraksi dengan warga sekitar membuat kita tahu misalnya legenda sekitar, hal yang tersembunyi, atau tempat makanan yang enak. Selain itu kita juga harus membatasi uang yang dikeluarkan. Bisa saja kita membeli semua barang yang kita mau selama perjalanan, tapi kita tidak akan pulang karena tidak ada uang yang tersisa. Setelah mendengar cerita perjalanan yang sangat seru dari Kak Inu aku jadi ingin membuat perjalananku sendiri. Aku ingin berkeliling Indonesia untuk mengamati burung yang ada, selain mengamati burung aku juga ingin mencoba kuliner yang ada di kota tersebut. Aku akan melakukan perjalanannya jika sudah berhasil mengumpulkan cukup uang, atau jika ada yang membiayai XD. Aku tidak mungkin melakukan perjalanan sendiri, jadi aku akan mengajak ibu, atau mungkin pengamat burung lain. Aku melakukan perjalanan ini karena ingin menambah list burungku dan ingin mengajak warga di kota yang aku kunjungi tidak menangkap burung, atau jadi senang mengamati burung. Aku khawatir dengan makanan, walaupun aku senang makan tapi susah bagiku untuk makan beberapa jenis sayur, dan mencoba makanan baru. Pengeluaran tambahan, misalnya aku sedang pergi dan tiba-tiba aku sakit, artinya aku harus mengeluarkan uang lebih, dan membuat pengeluaran yang tidak diperhitungkan. Di beberapa tempat tidak ada kendaraan umum, itu sangatlah mengkhawatirkan karena tidak mungkin menyewa mobil di setiap kota. Dan yang paling aku khawatirkan adalah tempat yang aku kunjungi burung yang tersisa tinggal sedikit. |