Pada 15-17 kemarin aku mengikuti kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang diselenggarakan oleh Pramuka Oase. Kegiatan ini sifatnya tidak wajib, tapi diperlukan jika ingin naik tingkat ke terap. Jadi motivasiku ikut kegiatan ini adalah untuk memenuhi syarat naik tingkat. Tapi ternyata banyak hal menarik yang kudapat. Terdapat 4 regu laki dan 4 regu perempuan di LDK kali ini. Setiap regu mempunyai ketuanya sendiri-sendiri. Untuk kelompokku, aku mendapat kehormatan tersebut. Sebenarnya aku sudah bosan jadi ketua tapi lupa untuk menolak. Dibanding kemping-kemping yang lain, yang biasanya aku juga mendapat peran ketua. Kemping kali ini menurutku kurang terhandle dengan baik. Aku masi fokus dengan ujianku, jadi para anggota regu tidak terlalu terawasi. Untungnya semua sudah mampu berkordinasi dan memiliki inisiatif kalau dirasanya ada yang kurang. Di malam hari pertama kami mendapatkan materi tentang kerelawanan. Yang bercerita adalah Kak Putra dan Kak Danta. Mereka sering menjadi relawan untuk bencana dan sejenisnya, salah satunya adalah Gempa Lombok dan Palu.
Aku sangat tertarik mendengar materi ini, walaupun yang lain sudah tidur tapi aku penasaran. Aku ingin mencoba menjadi relawan saat bencana, turun ke lapangan. Ada banyak sekali tipe relawan di lapangan. SAR, Medis, Psikososial, Logistik dan masih banyak lagi. Dari begitu banyak jenis aku sebenarnya ingin menjadi relawan dokumentasi. Tapi tampaknya kakaknya juga tidak tahu kemana kalau ingin menjadi relawan dokumentasi di lapangan. Biasanya wartawan-wartawan dikirim dari kantornya masing-masing. Kalaupun tidak bisa jadi dokumentasi aku ingin mencoba turun ke lapangan, membantu dan menghibur korban bencana. Karena aku yakin para korban butuh teman untuk bermain agar lebih mudah pulih. Keesokannya kami belajar tali temali dan memasak. Ini adalah pertama kalinya aku memasak lauk. Biasanya karena aku ketua, anak buahku lah yang memasak dan banyak yang senang memasak jadi aku tidak perlu ikut. Tetapi kemarin entah kenapa muncul keinginan untuk memasak ikan bakar. Jadi dari 2 jatah ikan yang didapat tiap regu, aku mengambil satu untuk kukreasikan. Aku memilih ikan bakar bumbu kuning, karena bahan-bahannya tersedia. Jadi mulai dari membersihkan ikan hingga matang aku yang tanggung jawab. Ikan yang kubakar berhasil walaupun hasilnya tidak bisa matang kering. Tapi bumbunya pas dan tidak keasinan ataupun hambar. Beberapa yang mencoba pun menjempoli ikanku. Ini memotivasiku untuk memasak makan nasi, tapi seperti kemping-kemping sebelumnya. Gagal totalll, nasiku tidak matang dan kekurangan air… Malamnya ada acara seperti jurit malam tapi namanya berbeda. Kami mempunyai misi untuk menyampaikan pesan ke pembina. Ada beberapa pos yang harus dilewati. Walaupun teorinya disini kami belajar paling banyak. Tapi aku tidak merasa ada hal baru yang kupelajari, hanya jalan-jalan malam biasa seperti jurit malam (ada beberapa setan gadungan sepanjang jalan) Keesokannya kami treking pagi, lalu upacara penutupan. Dari acara ini yang paling mengena adalah relawan. Entah kenapa aku ingin sekali mencoba menjadi relawan. Minimal satu kali lah aku mencoba jadi relawan, soalnya dari yang kakak-kakak ceritakan sangatlah menarik dan membuatku penasaran.
0 Comments
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|