Sabtu kemarin adalah Jakarta Bird Walk (JBW) terakhir untuk musim ke 3. Pulau Rambut seperti biasa menjadi tempat penutupan. Aku bersama kakak-kakak JBW mengamati selama 2 hari. Berbeda dengan pengamatan di Pulau Rambut tahun kemarin, kali ini ada Dimas, dia adalah adiknya Kak Nuy jadi bukan hanya aku pengamat yang masih anak-anak.
JBW kali ini aku baru datang sore hari karena ada acara Suara Anak terlebih dahulu. Aku sampai di Pulau Rambut pada pukul 15.30, di sana aku panik!!! karena memory cardku ketinggalan di rumah. Alhamdullilah salah satu kakak, yaitu Kak Walid membawa 2 dan meminjamkanku memory cardnya, jadi sekarang foto-fotonya masih di Kak Walid. Karena sudah sore aku belum sempat mengelilingi pulau, walaupun begitu aku masih sempat melihat Bangau Bluwok, Pecuk-padi Hitam, Gajahan Pengala, Cangak Abu, Cangak Merah, Kokokan Laut, Kowak-malam Kelabu, Kuntul Kecil dan Burung-madu Sriganti. Pukul 17.00 semua peserta kembali untuk tidur di Pulau Untung Jawa, karena di Pulau Rambut tidak diperbolehkan untuk menginap. Tahun ini tempat menginap naik satu tingkat dibandingkan tahun lalu. Tahun ini peserta dipisahkan menjadi 4 kamar, dan tidurnya menggunakan AC. Pukul 04.30 aku sudah terbangun, walaupun kami meninggalkan Pulau Untung Jawa pukul 06.00 aku takut telat, selain itu di dalam kamar sangat dingin. Incaranku hari ini adalah Pergam Laut dan Kucica Kampung yang kemarin gagal teramati. Karena ingin memotret aku birding sendiri agar burung tidak takut. Selama di Pulau Rambut aku 2 kali menginjak sarang semut. Banyak burung air yang lewat saat aku pengamatan tapi sayang aku tidak melihat satu pun Ibis Roko-roko dan Ibis Cucuk-besi. Karena pasang aku tidak bisa memutari pulau, sehingga sampai batas tertentu aku kembali. Sambil pulang aku memasang mata dan telinga untuk mendengarkan atau melihat burung, dan aku mendapatkan seekor Cekakak Sungai. Aku tidak terlalu puas dengan burung yang kutemui, aku pun pergi ke tempat spotting Cekakak Suci. Walaupun terbakar di tengah panasnya matahari pantai, aku tetap menunggu, tidak terasa 15 menit aku menunggu, akhirnya lewat tetapi bukan cekakak melainkan Pergam Laut. Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Cukup lama burung itu bertengger, aku juga berhasil mendapatkan beberapa frame, sayang setelah itu datang satu kelompok kakak-kakak, mungkin karena berisik si burung pun terbang pergi meninggalkan tenggerannya. Setelah itu aku masuk ke dalam hutan untuk melihat Bangau Bluwok dkk dari atas menara. Cukup banyak yang aku lihat, tetapi aku cepat turun karena pemandangannya masih sama seperti tahun lalu, dan tidak ada Elang-Laut Perut-Putih. Saat turun justru aku bertemu banyak burung. Sempat aku bertemu Kucica Kampung, tetapi dia pergi. Karena aku sangat ingin mendapatkan fotonya aku spotting di tempat tadi aku melihat. Ternyata aku beruntung! selain Kucica Kampung aku juga berhasil mendapatkan foto Kepudang-kuduk Hitam dan sarang Burung-madu Sriganti. Saat mau pulang aku sempat bertemu dengan Kak Khaleb dan Kak Boas, mereka bawa temannya untuk birding di Pulau Rambut. Akhirnya pukul 12.00 kami kembali ke Jakarta. JBW kali ini sangat menyenangkan karena aku mendapat beberapa foto bagus, selain itu aku menemukan 1 lifer baru yaitu Cikrak Kutub.
0 Comments
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|