Ada apa emang disebelah pelabuhan Tanjung Priuk? Di sebelah Tanjung Priuk ada anak-anak pesisir yang belajar menjadi jurnalis cilik bersama Kelas Jurnalis Cilik. Mereka setiap hari minggu selama 4 bulan bermain sambil belajar cara menjadi jurnalis bersama Kak Ilyas dan Kak Wawan. Kelas ini sangatlah keren menurutku karena ilmu-ilmu yang didapat sangatlah berharga tapi belajarnya dengan ringan dan mudah dimengerti… Minggu kemarin (8/9) aku dan beberapa temanku yang akan ke Banyumas berkesempatan ke sana untuk main dan lihat-lihat suasana ketika mereka sedang melangsungkan kegiatan. Tidak lupa aku pun ikut serta hunting foto bersama mereka, mengelilingi kampung untuk mengabadikan sesuatu yang menarik. Tempat kelas ini dilangsungkan cukup tersembunyi menurutku, di bawah breakwater. Ketika kami baru saja sampai, jalan yang harus dilalui tertutup hajatan, sehingga kami harus lewat di depan pengantin wkwk. “Ohh jurnalis tuh, jurnalis” ucap salah satu tamu undangan. Setelah itu seorang anak bernama Farrel yang tadi sedang duduk di antara para tamu berlari ke arah kami sambil memandu kami menunjukan jalan ke tempat biasanya berkegiatan. Farrel adalah peserta tertua di kelas jurnalis, ketua kelas biasa ia dipanggil. Karena senang dengan kegiatan ini, dia ikut terus walaupun term sudah berganti. Sampai di sana bau anyir khas pinggir pantai masuk menusuk hidungku, selain itu bau sampah juga cukup mengganggu. Aku sendiri kagum dengan semangat mereka. Bayangkan saja mereka berkegiatan hanya beralaskan terpal tanpa atap, diatasnya terik matahari menyengat. 1 jam saja duduk rasanya sudah mateng. Minggu lalu semuanya mendapatkan tugas menggambar cita-cita mereka. Jadi ketika pertemuan minggu ini, setiap anak membawa gambaran cita-cita mereka nanti. Ada yang menjadi perawat, polisi dan yang keren adalah ada yang ingin jadi kameramen. Menurutku dengan kelas ini wawasan menjadi lebih luas sehingga bisa muncul cita-cita yang tidak biasa seperti kameramen. Minggu ini adalah minggu terakhir pertemuan Kelas Jurnalis, minggu depan kurasi foto-foto dan minggu depannya lagi pameran hasil akhir. Karena ini minggu terakhir untuk hunting, maka anak-anak yang fotonya masih kurang segera hunting lagi di tempat penjemuran ikan asin. Ada dua grup yang berkeliling. Grup pertama ditemani Kak Wawan dan grup kedua ditemani Kak Ilyas. Aku ikut dengan grup yang pertama
Selesai hunting, semua anak kembali ke tempat awal di dekat breakwater untuk review kegiatan hari ini.
Breakwater penuh dengan anak-anak ataupun orang tua yang menikmati senja ada juga yang pergi ke Pulau Pasir yang jaraknya hanya 10 menit dari sana. Kami segera pamit begitu kembali karena waktu sudah menunjukan pukul 17.10 Setelah seharian ikut mereka, aku jadi penasaran dan ingin datang tanggal 28 September untuk melihat pameran hasil akhir, foto-foto mereka. Cerita lingkungan sekitarnya dari sudut pandang anak-anak yang ikut serta di Kelas Jurnalis Cilik. Dari kegiatan hari ini aku jadi terinspirasi untuk mencoba melakukan kegiatan yang sama di Banyumas nanti. Dengan kamera kita bisa bercerita lingkungan di sekitar kita ke orang-orang. Sudah terbayang di kepalaku bakal keren banget kayaknya, tidak sabar segera mengeksekusi ideku :D
2 Comments
10/9/2019 15:39:38
Tulisanmu menarik banget Kay, karena banyak hal yang saat disana nggak aku lihat dan jadi tahu dari tulisan ini.
Reply
Kay
10/9/2019 20:20:34
Terima Kasih Tante ;)
Reply
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|