“Satu bulan ya, lama juga” begitu yang kuucapkan semalam sebelum berangkat. Kalimat itu masih terus membayangiku sampai aku akhirnya memutuskan untuk tidur di KA Jaka Tingkir yang melaju cepat menuju Purwokerto, tanpa mempedulikan keraguanku. Ini adalah perjalanan mandiri terlama yang aku lalui. Dua minggu menjadi titik terlama untukku tinggal tanpa orang tua di tempat baru. Ketika ibu menawarkan untuk mencoba live in di PAKIS beberapa bulan silam. Aku dengan mantap mengiyakan tawarannya dengan syarat ada teman yang ikut. Semakin dekat keberangkatan semakin banyak kekhawatiran tidak mutu yang muncul. Di satu sisi aku tidak ingin meninggalkan kenyamanan di Jakarta untuk waktu lama tapi di sisi lain aku ingin melihat seberapa jauh aku bisa mandiri, pergi sendiri. Mungkin ini bisa menambah keyakinanku untuk ikut pertukaran pelajar atau semacamnya. Mau bagaimanapun, aku sudah berkomitmen untuk ikut. Dengan aku menyesali perjalanan tidak ada yang bisa kuubah. Paling-paling hanya membuatku menderita dan semakin gajelas. Aku orangnya tidak mau kalah, jadi setiap ragu aku selalu berpikir ibu aja dulu bisa pertukaran pelajar selama setahun, masa aku di banyumas satu bulan aja gabisa.
Sampai di sana aku disambut dengan sangat ramah oleh semua teman-teman yang bersekolah. Dengan keramahan mereka aku lebih merasa nyaman tinggal ditempat baru dan yakin ini bukan pilihan yang salah. Fokus pada yang ada di tempat baru dan lupakan yang ada di Jakarta. Itu yang kulakukan selama ada di PAKIS. Setiap hari aku mencoba sedekat mungkin dengan teman-teman baruku. Mereka jajan aku ikut, mereka ngaduk tai kambing aku ikut, mereka membetulkan air di ujung dunia aku ikut. Aku hanya tidak ikut ketika mereka ke kamar mandi wkwk. Sepertinya ini cukup sukses, dua sampai tiga hari setelah kedatangan kami aku sudah cukup bisa menyesuaikan diri dengan teman-teman dan membuatku merasa nyaman. Kadang aku kangen tapi alhamdullilah gapernah sampai ingin pulang wkwk. Ada dua faktor yang paling berpengaruh menurutku. Pertama adalah telpon genggam yang tidak boleh dibawa. Walaupun aku menolak habis-habisan ketika masih di Jakarta. Tapi ternyata itu sangat berpengaruh buatku. Aku sudah bisa membayangkan, telpon hanya membuatku ingin pulang dan tidak berusaha mendekat dengan teman-teman. Tanpa telpon semua temanku adalah yang ada di depanku. Mau tidak mau aku harus membangun komunikasi dengan semuanya dan membuatku semakin cepat merasa nyaman. Malah lebih asik karena rame, kalau di rumah gaada adek atau kakak kadang sepi. Faktor kedua adalah kami tinggal di keluarga teman-teman pakis, nggak hanya di sekolahan. Karena tinggal di keluarga, aku berasa seperti anak dari orangtuaku, walaupun masing-masing hanya 3 hari. 3 hari itu cukup membuatku kerasan dan melupakan yang namanya pulang. Kadang teman-temanku merasa sedih karena jauh dari rumah, aku pun sebenarnya juga sama. Tapi aku lebih memilih untuk menjauh kalau ada yang sedih, bukan menghiburnya, karena bedasarkan pengalamanku kalau dekat-dekat dengan yang sedang sedih, aku akan ikut terbawa perasaan dan sedih juga. Tidak bisa aku bayangkan kalau 5 anak yang datang nangis semua wkwk. Semakin dekat dengan kepulangan, aku justru bukannya semakin kangen rumah melainkan semakin nyaman tinggal disini. Aku hampir lupa sama sekali dengan Jakarta, itu daerah mana ya? Hidupku lebih berasa tenang di sini, tidak emosi melihat berita atau info-info penting yang sebenarnya gak perlu kita ketauhi. Kalau di saat pergi aku ragu ingin lanjut atau tidak, saat pulang aku ragu apakah ingin kembali ke Jakarta atau tinggal lebih lama di PAKIS :D
1 Comment
28/11/2019 08:07:33
Wiiih hihihi, kenapa gak lanjut Kay? Keburu pegang tiket ke India ya? Wkwkwk
Reply
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|