Pulang! hari ini kami pulang. Tidak ada perasaan kangen rumah, justru aku ingin lebih lama. Tapi tampaknya kakak-kakak sudah lelah. Hari ini kami harus bangun pagi-pagi sekali. Ada trekking, ke Curug Cibadak. Tahun lalu aku sudah pernah ke curug tersebut, bersama Kak Elly dan teman-temannya bahkan berendam di salah satu cekungan yang dalamnya 4-5 meter! Mendaki Gunung Lewati Lembah Kami mulai trekking pukul 7.30 dipimpin oleh kakak pramuka yang baru. Aku lupa siapa namanya, pokoknya lebih muda lah dari Kak Opal :D Kelompok kami berangkat paling dulu bersama kelompok tulip. Awalnya aku jalan paling depan bersama Kak Opal. Lama-lama secara teratur Kak Opal memelankan kecepatan. Alasannya sih nungguin yang belakang tapi kok ragu gitu ya. “Kay, tungguin yang belakang kesian. Kita berenti sebentar” Sementara kelompokku sudah melesat di depan. Aku dan Kak Opal konsisten dalam kecepatan 1km/hari. Untungnya kelompok perempuan juga pelan jadi ada temennya lah. Sedikit demi sedikit kecepatan kami bertambah, dan akhirnya kami berhasil menyusul mereka yang sedang beristirahat. “Aku memang bingung sama mereka. Kok bisa lelah…" Trek yang kami lewati sangatlah mirip dengan lagu ninja hatori. Jadi pengen nyanyi, tapi botol minum mulai beterbangan ke arah aku. Jalan-jalannya bisa kubilang sangatlah mirip. Ada sungai, lalu mendaki gunung. Pokoknya bagus dehh. Sepanjang jalan coba lihat ke bawah. Banyak kotoran luwak. Bentuknya bulat-bulat kalau diinjek benyek. Aku sebenarnya ingin mengambil beberapa, lumayan kan kalau dijual mahal. Tapi agak mikir gimana bawanya. Setelah melewati beberapa bukit dan batu yang terjal kami berhasil sampai di Curug Cibadak. Sama seperti dulu, curug tersebut selalu ramai dengan pengunjung, selain itu langit di sana tidak pernah cerah, selalu mendung tapi tidak hujan. Burung berkicauan di antara pepohonan yang tinggi menjulang di bibir air terjun. Suasananya sangat keren untuk difoto apalagi dengan kabut-kabut yang menambah kesan mistis. Tapi tidak ada kamera untuk mengabadikannya :/ Ketika anak lain langsung bersemangat berendam-rendam di air terjun, aku lebih memilih menulis logbook. Bukan karena rajin, tapi aku malas turun dengan baju yang basah, pasti berat dan apek pokoknya gak nyaman. Jangan lupa mengisi tumbler yang kosong dengan air segar yang berasal dari mata air pegunungan :D Air di sini menurutku rasanya lebih segar dan ringan Perjalanan pulang memang selalu lebih cepat dari perginya. Berangkat dari atas pukul 9.48, kami sampai dibawah pukul 10.20. Agar tidak bosan, kami pulang lewat jalan lain, menyebrangi jembatan hijau dan melewati kebun teh. Tetapi sebelumnya kami sempat berkunjung sebentar di Suaka Elang. Dibayanganku, suaka elang penuh dengan elang yang sedang direhabilitasi dengan sangkar ekstra besar. Ternyata hanya 4 buah sangkar ukuran sedang, dan elangnya hanya ada 2. Kedua elang yang ada di situ adalah Elang Brontok fase terang. Aku sih lebih suka yang fase gelap, lebih gagah keliatannya. Menurut kakak pemandu biasanya tiap pengunjung datang mereka diberi makan, tapi saat kami datang makanan sedang habis, sehingga tidak ada makanan untuk mereka. “ALI, HUSAYN dan ALEV kemana?” tanya Kak Sule kepada kami. 3 anak itu memisahkan diri atau terpisah dari grupnya saat kembali dari suaka elang. Menyebabkan kakak pembina mencari-cari mereka. Menurut keterangan Hibban mereka memisahkan diri untuk jajan, tapi aku tidak tahu pasti apakah benar atau tidak. Saat kami sedang merapikan tenda tiba-tiba tiga anak ini datang sambil cengar-cengir. Ternyata mereka beneran tersesat, dan memilih untuk mengambil jalur lain. Untung di tengah jalan mereka bertemu dengan Kak Irwan. Bip...bip...bip “Ayo semuanya berkumpul. Terima kasih telah mengikuti kegiatan Kemping Ceria selama 3 hari” Akhirnya siang ini acara resmi ditutup. Kegiatan yang dilakukan selama 3 hari di Kebun Loji Nenek. Ide membuat kegiatan ini adalah untuk merayakan hari Baden Powell yang jatuh pada tanggal 22 Februari 2018. Sebagai penutup kami diajari tepuk Badan Powell “BIP…BIP…BIP…PIP…PIP…PIP Kami meneriakan ini sambil berkeliling aula, dan bertepuk tangan. Terus-terusan, tidak ada kata berhenti putar teruss. Setelahnya acara secara resmi ditutup. Kami segera kembali merapikan tenda dan packing, berlomba dengan hujan yang membasahi kami. Berasa Artis... Jalan pulang menuju Jakarta luar biasa macet. Sudah lebih dari 1 jam konsisten di jalan menuju Stasiun Bogor. Mobil di belakang kami juga tampaknya bosan dengan kemacetan ini. Berkali-kali ia mencoba menyalip tapi lupa bahwa dia mobil bukan motor. Lama-lama kami mati gaya. Akhirnya aku dengan pede menghibur semua pengendara yang terkena kemacetan. Aku senyum-senyum sambil melambaikan tangan, yang lain pun mulai mengikuti. Kita karena naik mobil yang lebih tinggi dari mereka berasa artis sedang manggung, dan motor itu fansnya :D. "Tu anak sok ngartis bet"mungkin itu yang ada di pikiran pengemudi mobil rush di belakang kami. Setelah menghibur pengendara mobil, kami melihat ada bule dengan sepeda di trotoar. Kami pun melambaikan tangan ke arah dia, sambil terus melaju dengan sepedanya. Ditengah tol JOR, satu persatu orang tua mulai memberikan kabarnya. Dijemput dimana dsb, aku juga kepo karena orang tuaku tidak memberikan kabar. Terbayang pulang langsung makan carls jr terus istirahat. “Kak Putri, ibuku udah sampe tempat jemput belum?” WAH, HILANG HARAPAN CARLS JR. Ribet lagi pulang naik angkot, karena bawa tongkat pramuka. Untungnya ada Kak Putri yang dengan sangat baik hati memberikan tumpangan sampai rumah :D. Ketika sampai rumah aku bertanya kenapa tidak dijemput, katanya “Lho, kemaren dijemput nggak mau pulang” Source Foto Qasidahan: www.facebook.com/qasidahmemes/
0 Comments
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|