VTS adalah sesuatu yang baru buatku, aku bingung dan penasaran apasih VTS itu sehingga 2 bulan lalu ketika ditawari untuk ikut serta dalam kelas VTS yang dibuat Jaladwara aku dengan cepat mengiyakan. Selain itu aku juga butuh kegiatan untuk mengisi waktu luangku selama terkurung di rumah. Kalau menurut google inilah definisi VTS: Visual Thinking Strategies (VTS) is a teaching method that improves critical thinking skills through teacher-facilitated discussions of visual images. Jadi kita melatih kemampuan berpikir kritis kita dengan cara mendiskusikan sebuah gambar dibantu dengan fasilitator. Yang aku rasakan ketika ikut dalam sesi pertama tidak jauh berbeda dari definisi di google. Gambar-gambar yang dimunculkan sebenarnya tidak khusus tapi fasilitator yang membuat gambar ini menarik dan memunculkan pertanyaan dari kepalaku. Di kelas tidak ada aturan benar salah, semua pernyataan boleh dikemukakan asal ada dasarnya. Jadi, bisa saja walaupun gambar yang dimunculkan hanya 2 orang anak dengan tali pembatas di depannya dan rambut yang ditiup angin. Kita katakan anak ini sedang di pelabuhan menunggu kapal. Pernyataan ini dasarnya karena biasanya angin di pelabuhan sangat kencang hingga membuat rambut terangkat dan tali pembatas seperti tali kapal di pinggir dermaga. Menariknya dari kelas ini adalah orang lain yang ikut. Sehingga kita bisa melihat dari perpektif lain yang kadang menarik juga didengarkan. Gambar diatas tadi kalau menurut peserta lain lebih mirip seperti mereka sedang menonton acara pesawat terbang. Karena anginnya seperti kencang sekali, jauh lebih kencang daripada angin di pelabuhan.
Tidak ada yang salah dan semuanya menarik, dengan mendengarkan pendapat lain seperti membuat pandanganku untuk satu gambar jadi lebih luas. Selain mendengarkan orang lain tentu saja yang lebih menarik adalah berpendapat. Aku selama mengikuti kelas ini seperti selalu penasaran dengan berbagai hal yang ada di dalam satu gambar. Ini membuat banyak pertanyaan dan opini yang muncul. Rasanya seperti detektif! Kami menyisir setiap petunjuk yang ada di satu gambar lalu dengan petunjuk-petunjuk yang ada di gambar, aku merangkainya menjadi satu kesimpulan. Aku merasa seperti Holmes tanpa harus keluar rumah karena kasusnya yang harus kupecahkan ada di depan layarku.Ini yang membuatku ketagihan ikut lagi dan lagi hingga tak terasa aku telah berpartisipasi dalam 6 pertemuan. Setiap pertemuan ada kasus berbeda yang menunggu untuk aku pecahkan. Aku rasa keseruanku saat mengikuti kelas VTS harus dirasakan sendiri dengan menjadi salah satu detektif dan ikut serta dalam kelasnya, banyak kasus lain yang pasti menunggu untuk dipecahkan :D
0 Comments
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|