Berangkat sekolah mungkin hal yang lumrah dilakukan setiap hari untuk 45,3 juta anak indonesia, baik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, atau SMK. Tapi bukan untukku. Sebagai anak yang sudah keluar dari sekolah sejak kelas 4 SD. Berangkat sekolah sudah lama kulupakan. Dulu pun saat masih sekolah aku sengaja dipilihkan sekolah yang dekat rumah jadi tidak merasakan bermacet-macet ria di pagi hari. Di PAKIS kami masuk sejam lebih lama dari sekolah biasa alias pukul 08.00. Dengan jarak rumah yang jauh dan tanpa kendaraan, aku kagum dengan semangat mereka belajar. Masuk pukul 8 bukan berarti datang 10 atau 5 menit sebelum bel berbunyi. Seringkali pukul 6.30 atau pukul 7, sudah terdengar suara pantulan bola pingpong dari kelas, tanda ada seseorang yang sudah datang. Heri dan Puri lah menurutku yang jadi juara kalau urusan datang paling pertama. Mereka hampir setiap hari sudah tiba di PAKIS dari pukul 06.30, bahkan terkadang pukul 06.00. Rumahnya yang 1 km atau 30 menit jalan kaki dari sekolah dengan jalan terjal macam trek roller coaster bukan hambatan tampaknya. “tak…tuk…tak…tuk” suatu hari suara itu membangunkanku dari alam mimpi. Aku segera keluar dari kehangatan sleeping bag ku untuk mencari sumber suara. Ternyata ada mereka berdua yang sedang bermain ping pong. Kulihat jamku, jarum panjang dan pendek menunjukan pukul 05.45. “Pagi mas…” sapa mereka. Dalam hati aku malu karena mereka saja yang rumahnya jauh sampai di sekolah lebih cepat dari aku yang tidur di sekolah wkwk. Semangatnya untuk sekolah menurutku cocok dikasih 10 bintang, tidak ada kemalasan untuk berangkat sepertinya. Keren banget menurutku Kami dirolling untuk menginap di rumah teman-teman pakis, setiap orang menginap sebanyak 5 kali dan tinggal selama 3 malam. Dari 5 rumah yang aku inapi, 3 diantaranya tinggal di Karanggondang. Anak-anak yang bersekolah di PAKIS asalnya dari dua dusun. Yang pertama adalah Dusun Pesawahan, ini adalah tempat PAKIS berdiri, jadi rumah-rumahnya mereka ada di sekitar sekolah dan kita tidak perlu berangkat pagi-pagi buta. Kedua adalah Dusun Karanggondang. Kalau di sini beda cerita, berangkat pukul 7.30 sampai PAKIS semua sudah masuk kelas. Jalannya pun sangat menanjak, kalau roller coaster jalannya menanjak, menurun, menanjak dan menurun. Di sini jalannya menanjak…menanjak…menanjak dan menanjak lagi :D Kalau berangkat bareng Radit atau Bagas, 15-20 menit kami sudah sampai sekolah, sebab tidak ada water break di tengahnya. Tapi ketika aku berangkat bersama gerombolan anak wadon, setiap 2-3 tanjakan ada water break sekitar 5 menit. Sampai sekolah dari rumahku menginap kira-kira 10 tanjakan. Nah hitung saja berapa lama hingga sampai di sekolah.
Karena tidak biasa berangkat sekolah, aku juga tidak biasa mandi pagi-pagi. Kadang aku malas mandi dan lebih memilih melakukannya di sekolah. Jadi sarapan, ambil tas lalu berangkat. Mandi itu penting menurutku sebagai alat bantu mengumpulkan roh yang tertinggal di kasur atau langit sana. Kadang-kadang aku berjalan mendaki sambil setengah tidur. Apalagi hawanya seperti ac di rumah, aduh makin larutlah aku dalam tidur. Tanjakan tanpa ujung dan dinginnya hawa di pagi hari tidak membuat perjalanan berangkat sekolah menjadi menyebalkan. Banyak hal yang menarik yang bisa dilihat sepanjang jalan. Melihat matahari yang masih malu-malu menampakan dirinya di belakang perbukitan yang mengelilingi juga penderes nira yang sedang menyadap atau sekedar bocah-bocah SD berangkat sekolah. Jujur ada rasa iri didalam diriku, karena ini merupakan sesuatu yang langka di Jakarta dan sangat berharga menurutku. Sejuknya udara pagi, pemandangan yang indah dan aktivitas orang-orang yang sangat menarik untuk diperhatikan. Bukankah semua itu kemewahan yang tidak bisa aku dapatkan di kota?
0 Comments
Leave a Reply. |
KATALOG KARTUGenius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration. Tentang AkuNamaku Kaysan. Belajar melalui pengamatan alam, perjalanan, dan berinteraksi dengan banyak orang.
Menyimpan jurnal perjalanan dan foto. Berbagi cerita lewat blog ini, instagram, dan video #OASEmenit KategoriPROJEK 2020
Kelas Rahasia Di Balik Gambar Kelas Menulis Kak Irma Kelas Filsafat #MasaPandemi BURUNG Lifelist JBW Birdrace #AmatiJakarta KLUB OASE Pramuka OASE Media Juru Rupa PERJALANAN Australia 2014 Banyumas 2019 Cirebon 2014 Garut 2014 Kupang 2017 Lombok 2016 Malang 2017 Sumba Yogyakarta Sehari Arsip
September 2021
Indeks
All
|